Sabtu, 30 September 2017

Dengerin Aku Dong

#Dengerin aku dunk
#Pagi berharga
#Odowop

Dasar emak-emak kalo ngomong tuh nga ada remnya
Terus maunya serba cepat, kadang ngomongnya kesana kemari bikin bingung yang dengerin dan keseringan nyela giliran ngomong atau kadang nga serius nyimak
Heleh…heleh ini piye tok?
Dan inilah protes abang Daffa kemaren pagi


Diawali dia mau ngomong tapi si emak lagi so sibuk jawabin komen fb sementara de fayyas pun terus narik-narik baju emak pengen enen.
Emak kan jadi nga fokus. (…ngeles lage!) dengerin abang ngomong.

Dan akhinya keluar tuh kata,
‘ami pasti nga dengerin kan?’.
‘tadi aku ngomong apa coba?’

Saya pun menghentikan balasan komen di fb dan meletakan hp di lantai (felt guilty…)
‘maaf…, ami ya?’

Nga ada respon, abang pun rada ngambek, diam dan langsung rebahan di lantai sambil memalingkan badannya.
Kuhampiri abang dan kulihat matanya berair ( abang memang melo)

Kuusap rambutnya, kuucap permintaan maafku sekali lagi karena nga dengerin dia ngomong apa barusan.
Dengan masih memalingkan wajahnya diapun menyatakan protesnya dan mulai mengungkapkan kalo dia nga suka kalo tiap kali dia ngomong, emak yang mendominasi, emak yang malah curhat ke dia de el el.
Dia pengen bicara banyak pula, pengen lama didengerinnya serta fokus ama apa yang dia omongin.

‘Makasih nak lah, sudah menegur ami dan sudah berpikir kritis.’

‘Aku mau tiap kali aku cerita, ami dengerin aku lama juga !’.

‘Baik, insyaAllah. Kita akan perbaiki lagi lah .’

Kuciumi lagi dia dengan penuh penyesalan, ku ulurkan tanganku dan kujabat tangannya serta berjanji akan memeperbaiki komunikasi kami  dan meminta jika terjadi lagi, dia harus tegur dan ingatkan aku

Kami pun berpelukan, kupandangi wajahnya yang kini mulai terlihat satu jerawat kecil didahinya.
Dan aku pun berterimakasih karena dia mau selalu curhat pada ku.
Ya…aku harus sadar bahwa abang kini mulai beranjak remaja, usia pre baliqh
Usia yang rentan akan pencarian diri, intrik remaja/pergaulan, naik turun mood dan kritis akan sekitar.

Aku harus lebih lagi dalam pendampingan
Lebih perhatian pada emosi, lebih peka akan kebutuhan psikisnya
Lebih menjadi teman curhatnya bukan gurunya
Lebih menjadi rekanannya bukan bosnya
Lebih jadi pendengarnya bukan so menasehatinya
Lebh memberikan solusi positif pada tiap kegundahannya
Lebih memberikan pencerahan pada tiap masalah-masalahnya

Aku harus lebih terus belajar
Tak ada kata cuti ataupun tuntas dalam pendampingan anak-anak

Belajar bahwa sebagai orangtua aku harus menepiskan ego.
Belajar terus berkomunikasi yang bijak dengan anak-anak
Mereka adalah rekanan belajar di semesta ini
Untuk menjadi pribadi terbaik yang diridhoi Illahi.



Yuliana
Banjarmasin, 1 oktober 2017

Kamis, 28 September 2017

KURANG KERJAAN

#kurangkerjaan

Mungkin banyak yang liat atau mengikuti kegiatan saya dan anak-anak sepertinya saya adalah emak yang kurang kerjaan.

Tiap saat ada di taman, nongrow di taman, wara-wiri perpus, pergi ke museum, gelar tiker di publik area. Kebiasaan ini tidak muncul begitu saja. Buat saya butuh keberanian dan rasa malu yang dimatikan agar bisa melakukan hal-hal tersebut diatas.
Dan terutama menyediakan waktu yang lebih untuk bisa mengadakannya. Skala prioritas lah kata orang.

Dulu, boro-boro duduk/nongrow  di taman atau publik area. kami maenan nya ngemol, nongkrow café, silih berganti tempat makan, jalan-jalan ngawur ngidul, keluar masuk hotel dan banyak lagi.

Namun setelah mempelajari parenting dan nekat berhomeschooling. Akhirnya saya mengerti bukan fasilitas wah yang akan membuat anak- saya menjadi pembelajar mandiri.
Bukan fasilitas lengkap yang membuat mereka sayang ama kami.

Namun waktu dan kebersamaan lah yang paling berharga buat anak-anak..

Bercengkrama dengan mereka setengah harian di tempat-tempat adem penuh ekplorasi. Sembari mengamati dan mengobservasi dengan keunikan mereka. Tanpa gadget yang mengisi hari-hari mereka. Tanpa kemewahan dan keangkuhan bahwa aku ini kekinian lhoooo…

Akulah orangtua yang memang kurang kerjaan
Yang tiap hari selalu berpikir, esok mau kemana lagi ya..
Yang selalu punya planning, esok mau buat apa lagi ya..
Yang selalu berkeinginan, esok belajar apa ya..
Yang selalu penasaran, esok anak-anak akan ngapain aja ya..
Berjuta hal yang bisa disebut kurang kerjaan

Yang pasti kami tidak butuh orang-orang yang nyinyiran,
Kami hanya butuh menciptakan bahagia dengan cara kami.

Yuliana
Banjarmasin, 27 september 2017

Selasa, 26 September 2017

Grandparent

#odowop

GRANDPARENT

Tadi siang aku baca sebuah artikel parenting mengenai grandparent. Bagaimana hubungan kakek-nenek kepada cucunya dan mengenai kewajiban sang orangtua tidak lepas meski anak-nya sudah baliqh atau menikah.

Akupun teringat kepada alm abah. Selama beliau hidup. Aku merasa sebagai kakek beliau jarang terlihat akrab dengan cucu-cucunya. Dan abahpun tidak pernah mau ikut campur bagaimana kami megurus anak-anak kami.

Keadaan ini juga sama dengan yang mama ku lakukan, beliau juga tak jauh beda dengan yang abah lakukan.

Aku dulu pernah berpikir, kok abah mama tidak begitu mau dekat dengan cucunya? Waktu itu aku masih tinggal terpisah dengan mama.

Aku coba kembali merenung dan flash back ke masa laluku. Di masa aku masih berusia antara 2-10 tahun. Yang aku ingat adalah aku dan ke 2 adikku lebih sering dititipkan ke nenek dan adik-adik mama saat mereka berdua bekerja.
Abah yang bekerja diluar kota dan ibu bekerja sebagai buruh pabrik yang kerjanya dengan sistem shift.

Aku pribadi merasa sejak dulu orangtuaku memang tidak akrab dengan kami anak-anaknya. Mereka tidak tau kapan kami punya masalah atau butuh orang untuk tempat curhat.

Dan ketika mereka memiliki cucu-cucu, mereka juga kurang akrab apalagi mau menjadi tempat menitipkan anak ke mereka.
Bahasanya, kami aja dulu dititipkan masa sekarang mereka dititipi?

Sejak satu persatu kami menikah, kami tidak pernah terpikir untuk tetap tinggal di rumah orangtua. Karena rumah kami kecil jadi setelah menikah harus sudah angkat kaki.

Namun sekarang tinggal mama seorang, dan aku berkesempatan menemani beliau dimasa tuanya.
Aku bersama ke 3 anakku mengisi harinya. Meski mama memang tidak sepenuhnya mau dititipi anak jika aku harus keluar rumah.

Apakah aku nanti akan seperti beliau?
Yang menolak sedari awal bahwa aku tidak mau dititipi cucu?
Bahwa aku sudah sangat lelah mengasuh anak-anakku dulu?
Bahwa cucu-cucuku adalah tanggungjawab kalian anak-anakku?
Bahwa aku ingin menikmati masa tuaku dengan tenang dan damai
Bahwa setelah kalian menikah kalian juga harus hidup mandiri dan bertanggungjawab akan hidup kalian sendiri..

Wallahuallam

Yuliana
Banjarmasin, 27 September 2017

Minggu, 24 September 2017

Aliran Rasa Gaya Belajar Anak

#Aliran Rasa Gaya Belajar Anak




Selama 17 hari mengamati, membersamai, dan mengobservasi sendiri semua aktivitas anak-anak terutama alta dan fayyas untuk gaya belajar mereka. Saya menemukan banyak hal menarik dan luar biasa yang mereka capai. Saya pun menjadi tau bagaimana mendampingi mereka agar lebih efisien dan efektif.

Untuk alta, dalam berbagai aktivitas alta dominan visual auditori. Namun karena usianya baru 4,5 tahun sehingga dia masih suka bereksplorasi dengan gerak tubuhnya. Dia juga sangat aktif dan suka kegiatan outdoor.

Untuk fayyas, yang dominan adalah visual kinestetik. Berhubung usianya masih 1,4 tahun. Semua yang dia lihat, dengar dan apapun yang terjadi disekitarnya akan menarik perhatiannya untuk ditiru, diikuti dan dipraktekannya. 

Menstimulan mereka dengan berbagai aktivitas indoor dan outdoor akan memperkaya kemampuan dan pengetahuan mereka. 

Fitrah belajar dan fitrah perkembangan akan terus tumbuh sesuai denga usia mereka. Tugas saya sebagai orangtua akan terus mendampingi mereka untuk menemukan gaya belajar yang tepat dan nyaman untuk mereka gunakan sebagai pembelajar mandiri.



Yuliana
Banjarmasin, 25 September 2017






MASAK NGASAL

#ODOWOP
#MasakNgasal

Pagi ini nenek sudah mau berangkat ikut rombongan yasinan piknik ke pantai tangkisung dengan bis meski hujan sejak subuh tadi.

Jadinya kami bagi tugas utnuk menyiapkan makan siang nanti. Abang bertugas pergi belanja ke pasar utnuk membeli sayur sedang lauknya saya mau pake daging yang ada di kulkas.

Nga pake resep-resep ataupun nyontek-nyontek dulu, langsung saja bikin yang praktis berhubung saya nga bisa lama ada didapur karena fayyas bisa memporakporandakan semua yang ada didapur.
Daging sapi ini rencananya mau dioseng aja. Masak daging kentang masak kecap. Dengan bahan simple namun buth waktu pengerjaannya. Karena abang nga nemu penjual nenas. Mungkin karena hujan jadi pedagang pada sepi juga dipasar. Jadilah dagingnya direbus aja supaya nga alot.

Kuranglebih 1 jam merebus. Dan dilanjut memasak osengnya Cuma 10 menitan..taraaaa… jadi deh. Dan alhamdulillah dagingnya empuk. Bahannya ; daging 250gr, 1 buah kentang besar, daun bawang, bawang bombay, kecap manis , garam dan gula.

Semoga anak-anak suka.

Yuliana
Banjarmasin, 23 September 2017

Jumat, 22 September 2017

AKU DAPAT MEMBAWA BAKI

#Day17
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#DAFschool
#Borneoschooling


#Membawa Baki

#fayyas1,4y


Karena fayyas sudah mulai lancar belajar jalannya, sayapun memberikan aktivitas membawa baki untuk melatih keseimbangan, melatih kepercsyaan diri dan memahami konsep jatuh dan meletakkan lagi benda yang dibawanya.


Baki nerwarna pink yang diatasnya ditaruh grlang kayu berwarna pink pula dibawa fayyas sepanjanv ruang tengab rumah datunya. Beberapa kali gelang jatuh dari bakinya namun baki/nampan tidak pernah jatuh atau terlepas dari genggamannya. 


Fayyas memegang baki dengan baik. Sambil terus berjalan dia pegang bakinya. Tanpa diberitau atau diberi contoh setiap grlangnya jatuh maka fayyas langsung mengambil  dan meletakkannya lagi diatas baki. 


Pengamatan: kinestetik

Kamis, 21 September 2017

BENTUK KAKI DAN TANGANKU

#Day16
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#DAFschool
#Borneoschooling

#Bentuk Kaki dan Tanganku

Awalnya alta tidak tertarik dengan aktivitas ini. Dia langsung ngambek waktu fayyas dibikinkan bentuk kakinya di kertas yang sudah saya siapkan.
Alta merasa dia nga bisa bikinnya.

Namun setelah diberi contoh membuat bentuk tangannya, dia pun mulai memilih warna spidol yang ingin dia gunakan untuk membentuk bentuk kakinya dikertas.

Berhati-hati sekali dia membentuknya. Sedangkan dek fayyas selalu pengen dibikinin terus karena dia selalu berdiri diatas kertas.

Pengamatan : Visual, kinestetik

Rabu, 20 September 2017

RUMAH KU BELAJAR KU

#Day15
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#DAFschool
#Borneoschooling

Alhamdulillah hari ini adalah hari libur. Meski tak banyak berpengaruh buat kami tanggal merah ataupun hari kerja. Namun rasanya ada rentang waktu yang panjang berada di rumah saja. Karena abang juga libur TPA nya.

Hari ini saya mamfaatin untuk beberes dirumah saja. Dimulai dengan mencuci baju, melipat baju, menyusun baju sesuai klasifikasinya untuk baju alta dan fayyas. Sedangkan untuk abang, dia sudah bisa memanage laundrynya sendiri.

Semua kegiatan pagi ini fayyas turut serta dalam setiap kegiatan. Apa yang saya kerjakan itupula lah yang dia pengen pegang dan menirukannya.

Dilanjutkan beberes isi lemari. Lemari penyimpanan semua album foto, map belajar alta dan abang dan semua barang yang penuh memori ada disana.

Lemari ini kerap dibuka oleh alta dan fayyas. Alta terutama suka memainkan beberapa barang  yang ada didalamnya seperti tas kondangan yang udah 13 tahun saya miliki tapi nga pernah saya gunakan lagi. Terus sebuah tustel ( dibeli 10 tahun yang lalu) yang sempat kami cari-cari karena keseringan dibawa alta untuk dimainkan bersama teman-temannya.
Benda-benda lama yang ada dilemari ini  selalu menarik perhatian alta.

Sembari menyusun ulang isi lemarinya. Terus memoles dompet-dompet yang udah lama juga nga digunakan dengan baby oil biar kinclong dan bisa digunakan lagi. Fayyas pun pengen memolesnya pula.
Kemudian alta datang bersama temannya. Dan langsung pengen memoles seperti fayyas. Sempat berebut namun akhirnya mereka bekerjasama memolesnya sampai kinclong.

Pengamaran : kinestetik

#Dapur tempat eksplor

Sampai menjelang siang ini fayyas sudah 4kali ganti baju gegara basah. Basah tersebut dia peroleh dari menuang air di teko ke ciret, membuka kran cuci piring, menumpahkan air baskom, minum air sendiri.

Kalo fayyas sudah masuk dapur, semua benda yang ada dilantai pasti berantakan. Dan persediaan air minum yang ada di 3 ciret pasti menjadi sasaran belajar menuangnya.

Pengamatan : Kinestetik

Yuliana
Banjarmasin, 21 September 2017

Selasa, 19 September 2017

FUN LIBRARY

#Day14
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#Dafschool
#Borneoschooling



Hampir saja saya terlupa bahwa hari ini adalah hari Rabu. Rabu adalah jadwal rutin kami untuk ke perpustakaan setiap pekannya. Mengembalikan buku dan meminjam lagi adalah pembiasaan yang ingin saya jadikan kebiasaan anak-anak untuk terikat dengan buku.


Buat saya buku adalah hal penting sebagai media untuk menambah wawasan kami sebagai pelaku homeschooling meski sekarang internet sudah sangat canggih dengan berbagai E-booknya. 

Perpustakaan adalah sahabat yang harus kami datangi dan kunjungi setiap pekan. 

Di perpustakaan kami bisa mencari apa saja dan bersenang-senang.


Tiap kali datang ke perpustakaan memang tidak mengkhususkan membaca buku disana. Kami biasanya datang hanya untuk belajar atau bermain-main dengan wahana bermain dan media lainnya yang disediakan oleh perpustakaan.

Membacanya nanti karena kami sudah menjadi anggota perpustakaan jadi bukunya bisa kami pinjem selama 1 minggu.


#Membuat Istana

#Alta4,5y


Seperti hari ini, sesampainya kami di perpustakaan, alta tidak langsung maen seperti biasa, dia langsung menuju rak yang berisi permainan balok kayu dan flashcard. Dia sibuk dengan balok-balok itu. Menyusun satu persatu balok yang pengen dia bangun. Dia lagi membangun istana katanya. Siapapun tidak boleh merusaknya termasuk dek fayyas yang sedari tadi memperhatikan dan ingin pula menyentuhnya. Tapi sayang tidak diizinkan oleh alta.

Sembari dia membangun balok-balok tersebut. sayapun menanyakan bentuk-bentuk dari balok-balok tersebut. Dan alta sudah sangat kenal dengan berbagai bentuk begitu pula saat disodorin pertanyaan seputar bentuk dengan media flashcard.


Pengamatan : visual, kinestetik


#Bermain flashcard

#Alta4,5y


Di perpustakaan ada berbagai koleksi flashcard dan kali ini alta tertarik untuk memainkannya. Saya pun mengambil berbagai tema flash card tersebut. Dari mulai angka ( 1-4) , bentuk, nama-nama benda, dan warna. Semua dijawabnya dengan benar. 

Saya memang belum memperkenalkan huruf secara inten. Karena saya ingin dia tertarik dulu dengan bentuk-bentuk huruf yang dia liat dibuku-buku cerita yang biasa dia minta bacakan.


Pengamatan : visual


#Bermain puzzle

#Alta4,5y


Puzzle cilukba ini diambil alta diraknya. Kemudian dia meminta saya untuk menyaksikan dia membuka tiap potongan puzzle tersebut dan merangkainya kembali. Sembari merangkainya kembali alta melakukannya dengan bercerita. Cerita tersebut dikarangnya sendiri. 

Pengamatan : Auditori


#Berlarian dan berkejaran

#DaffaAltafayyas


Permainan ini kerap dimainkan mereka bertiga setelah buku yang mau dipinjem sudah dipilih. Abangnya sebagai komandannya. Dia selalu mengajak adik-adiknya untuk bermain kejar-kejaran dan bermain bola ditambah memainkan wahana perosotan yang ada di dalam perpustakaan bagian anak ini.

Fayyas dan abang sedari masuk memang sudah bermain bola. Sementara alta masih konsen membuat istana baloknya.

Tak ada capeknya mereka ini. Pengunjung perpustakaan memang hanya ada kami. Dan itulah keuntungannya. Kami bisa bermain dan memainkan permainan yang disediakan tanpa harus berebut dan bergantian dengan orang lain.

Pengamatan : Kinestetik 


Ada 4 buku yang kami bawa pulang untuk kami baca pekan ini. Alta memilih sendiri 2 buku untuknya ; Hantu lucu, komik ulumul qur’an, kemudian abang daffa memilih 1 buku Ringkasan Rumus SD dan 1 lagi buku untuk saya baca dan pelajari yaitu The Power of Storytelling.



Yuliana
Banjarmasin, 20 September 2017









Senin, 18 September 2017

PLAY, LEARN AND FUN

#Day13
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#DAFschool
#Borneoschooling


Jadwal hari ini kami dirumah saja. Meski nanti sore memang jadwalnya antar-jemput abang TPA. Capek bukan alasan utama sehingga kami tidak keluar rumah. Saya sendiri tidak capek kalo berkegiatan diluar bersama anak-anak karena saya senang melakukannya. Tepar malamnya memang kadang ada tapi setelah istirahat yang cukup. Paginya kembali fit berkegiatan.



Anak-anak juga nagih untuk keluar rumah. Tapi saya mengkhawatirkan kondisi fisik mereka. Mereka bertiga sekarang lagi flu berat. Alhamdulillah tidak ada yang deman ataupun batuk-batuk. Cuaca Banjarmasin beberapa hari ini memang ekstrim pansnya.



Pengamatan di rumah lebih kepada mengamati apa yang mereka lakukan sembari mengisi waktu mereka. 


#Menyusun stik es krim

Alta mengambil stik es krim yang ada didalam tas yang kemaren dibawa sewaktu ke taman Sabilal. Dia menyusunnya dengan terampil. Ide aktivitas ini memang dari dia. Saya perhatikan sepertinya dia ingin membuat seperti kaka Nayla dan ka eza sepupunya yang beberapa waktu yang lalu membuat seperti ini. 


Awalnya bentuknya memang persis sama tapi susunannya kurang tepat. Saya pun menawarkan bantuan untuk memberikan contoh menyusun yang benar. Akhirnya satu kali contoh saja, alta meneruskannya dengan rapi.


Pengamatan : visual, kinestetik


#mewarnai stik es krim

Kemudian setelah selesai menyusun, alta meminta izin agar dia boleh mewarnai stik eskrim menggunakan spidol. Saya pun mengizinkan. Saya amati dia mewarnai stiknya juga telaten rapi. Memang dia mewarnai stiknya Cuma satu karena katanya nanti spidolnya cepat habis.


Pengamatan : visual, kinestetik


#merobek kertas

Alta meminta saya untuk belajar merobek kertas. Ternyata dia ingat jadwal yang pernah saya beritahu bahwa kami akan beraktivitas merobek kertas sambil berhitung.

Kertas koranpun saya siapkan selebihnya alta sendiri yang mengerjakannya. Dia sudah hapal 1,2,3 dan jumlah benda sesuai angka tersebut. Kemudian dia mencari angka 4 karena saya tidak menyertakannya dalam belajarnya ini. Akhirnya saya keluarkan seluruh angka 1-10. Dia pun minta diperkenalkan dengan angka lainnya.


Pengamatan : visual


#Bermain manik-manik


Manik-manik tersebut sudah ada didalam botol minuman. Rupanya alta sudah membuatnya sedari pagi. Ide inipun datangnya dari dia. Dia memainkannya botol tersebut di lubang kursi berpura-pura seperti memblender. Karena suara gemerincing botol tersebutlah, fayyas akhirnya tertarik. 

Alta terus bereksperimen dengan botol dan memainkannya layaknya maracas. Sembari menari-nari dia membunyikan botol itu. Fayyas pun selalu mengikuti dan seolah minta giliran agar bisa ikut memegang dan mencoba memegang apa yang dimainkan kakanya.

Beberapa saat alta tidak mau mengasihkan botol itu kepada fayyas, fayyas pun sampai harus menangis karena sudah tidak sabar ingin memainkannya. Dan akhirnya kaka alta pun memberikannya ke fayyas. Mereka main bersama.


Pengamatan : auditori, kinestetik.


Dari aktivitas pagi ini, semua ide kegiatan adalah dari alta. Dia memang senang kalo kami selalu punya aktivitas apa saja dimana saja. Buat dia seru. Karena aminya selalu menyediakan aktivitas buat dia dan adiknya untuk bermain dan belajar bersama di rumah. Dan inilah yang membuat saya harus punya referensi yang cukup agar tak mati gaya ketika anak-anak butuh aktivitas baru.


Sementara abang daffa, karena saya menemani dan memantau alta dan fayyas beraktivitas di ruang tamu. Dia kebagian tugas menggoreng ikan. Karena masakan yang lain sudah beres.


Dan tadi ada kejadian selama aktivitas, fayyas menumpahkan botol pewarna yang tersimpan di dalam plastik sehingga berceceran dilantai. Dengan sigap alta turut membantu membersihkan lantai sampai kembali bersih.

Alta juga membantu membereskan semua peralatan belajar dia dengan rapi tanpa diminta.




Yuliana
Banjarmasin, 19 September 201








MELUKIS DENGAN KAPAS

#Day12
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP
#DAFschool
#Borneoschooling


Mengamati gaya belajar anak-anak tidak selalu harus dipancing dengan berbagai stimulan atau aktivitas yang memang dipersiapkan khusus sehingga harus memerlukan waktu yang khusus pula untuk mencermatinya.


Anak-anak adalah pembelajar sejati. Mereka selalu menampakkan keinginan mereka dan rasa tau mereka setiap saat sehingga sebagai orangtua kita harus selalu jeli, fokus dan merekam proses ‘aha’ yang kadang memang tanpa kita duga-duga datangnya. 

Untuk saya pribadi dengan 3 bocah, tentu masing-masing akan memperlihatkan apa saja setiap saat dan saya selaku orangtua harus selalu standby untuk hadir dan mendampingi jika rasa tau mereka itu memang butuh kita disana sebagai penterjemah dari rasa penasaran mereka tersebut.


Seperti pagi ini, kami putuskan akan berkeliling ke siring menara pandang untuk melihat apakah ada semacam acara atau even yang diselenggarakan disiang hari karena dari jadwal yang berseliweran di grup wa bahwa bulan ini akan ada beberapa agenda dalam rangka menyambut hari jari kota Banjarmasin. 


Namun ternyata sesampainya disana, kami tidak mendapati acara apapun. Walaupun saya pribadi tau kalo acara memang lebih banyak di malam hari tapi biasanya akan ada bazaar atau pameran sebagai penyemarak. Tapi pagi ini terlihat sepi. Memang ada tenda-tenda berjajar yang sudah didirikan tapi belum ada persiapan lebih lanjut.


Ya.. sudahlah, kami pun melanjutkan perjalananke siring Sabilal tepat diseberang sungai. Mampir sebenar di tugu O KM Banjarmasin. Berfoto kemudian meneruskan perjalanan lagi yaitu ke taman Mesjid Sabilal untuk belajar dan bermain.


Namun sebelum kami beranjak dari tempat parkir motor, alta tertarik melihat seorang ibu penjual bubur yang sedang menawarkan dagangannya sambil masih diatas motornya. Alta sempat-sempatnya melihat kemasan dari gelas bubur yang dijual tersebut yaitu bergambar elsa frozen. Memang saya melihatnya juga. Tapi kedua bocah lainnya nga ada yang peduli.


Terus kami pun sampai di taman sabilal, setelah memarkir motor, kami menuju spot yang kemaren kami tempati. Baru selesai menggelar tiker, rupanya alta duduk sambil mulutnya berbicara ada merah, pink, hijau, biru. Awalnya saya nga ‘ngeh’ dia ngomong apa karena lagi membongkar bekal yang kami bawa.


Ternyata setelah saya perhatikan alta lagi melihat umbul-umbul disepanjang pagar mesjid. Dia juga menyebut umbul-umbul yang ada digedung seberangnya.


Pengamatan : visual, auditori


#Melukis dengan kapas

#Daffa, alta,fayyas



Setelah sarapan dan kemudian dilanjutkan mereka maen bola. Saya memanggil mereka untuk membuat sesuatu diatas kertas putih. Awalnya abang daffa tidak tertarik. Kemudian melihat ada warna-warnanya, diapun ikut bergabung dan mulai melukis sesukanya diatas kertas dengan kapas yang dicelupkan di 4 warna (pewarna makanan). Saya memang mempersilakan mereka untuk melukis apa saja.


Mereka heboh sembari melukis, tangan mereka belepotan warna. Terutama abang dan fayyas. Abang memang sengaja melumuri tangannya agar tampak seperti terluka dan berdarah. Dia begitu binar-binar saat melihat warna merah itu menghiasi telapaknya kemudian sia minta saya memfotonya. 


Setelah mereka selesai bereksperimen dengan warna-warna tersebut. Mereka pun mengajak saya untuk berkeliling halaman mesjid.


Pengamatan : visual, kinestetik


#Menyapu Taman

#alta4,5y


Saat kami lagi heboh berfoto-foto, ternyata alta lagi sibuk menyapu daun-daun kering yang berserakan di halaman mesjid. Dia menyapu dengan berbagai alat yang ditemukannya. Dimula dari ranting pohon kering, pucuk daun palm yang patah dan jatuh, sampai pake sendal jepit yang dia ketemukan di sekitaran taman. 


Katanya , ‘hayo bantu membersihkan daun-daun ini. Agar halamannya bersih.’ Rupanya dia merasa tidak enak melihat daun-daun kering tersebut berserakan. Memang daun-daun kering ini hanya berserakan dipinggir halaman paving. Karena musim kemarau jadinya banyak daun-daun kering yang berjatuhan. 


Terus kata abang, ‘nga usah nanti juga dibersihin ama petugas pembersih. Tuh liat disana ada tumpukan kantong plastik . itu isinya daun-daun kering ini.’


Namun tetap saja alta cuek dan meneruskan pekerjaannya. Dia berhenti setelah kami beranjak dari tempat itu dan kembali ke spot yang kami tinggalkan barang-barang kami tadi.


Dan ternyata, disinipun alta masih mau menyapu daun-daun tersebut. Daun-daun kering itu hampir menutupi tanah di area ini saking banyaknya.


Sampai kami sudah mau pulang dan sudah berbenah , alta masih melakukan pembersihannya menggunakan ranting dan cabang pohon palm. Terus kata alta, ‘mi kita bawa pulang ya yang ini (ranting yang digunakannya sebagai sapu). Nanti kalo kita kesini lagi aku bisa membersihkan daun-daun itu lagi’. Dahan yang digunakannya tersebut juga dijadikannya alat musik.

Sayapun memberitahu dia bahwa kalopun nanti kami kemari lagi, kita akan menemukan ranting pohon ini lagi. Karena tidak ada yang akan membuang, memungut ataupun membakarnya.


Lanjut abang bertanya, kenapa daun-daun ini dibiarkan saja. Apa karena jumlahnya banyak jadi tidak disapu atau dibersihkan? Bukan abang. Percuma saja dibersihkan untuk area disini, nanti akan ada lagi daun yang jatuh karena memang ini lagi musim kemarau dan daun-daun itu kan juga nantinya membusuk sendiri sehingga dia akan menjadi pupuk alami buat pohon disekitar sini.’ Ooh”!


Pengamatan : visual, auditori, kinestetik


Yuliana

Banjarmasin, 18 September 2017







Minggu, 17 September 2017

Abegeh Oh Abegeh....

#edisiDibuangSAyang

Awal datang ke taman kota. Kok saya rada risih ya? Apa karena pengunjung taman banyak? Nga juga! Malu dilaitin orang karena beda sendiri? Ah itu sih sudah biasa!. Ternyata yang membuat saya risih itu bukan jumlah yang banyak namun karena hampir 90% pengunjung taman adalah anak abegeh, anak bau kencur, anak pre baliqh, anak pra remaja, anak yang lagi cari jati diri..( emang saya udah nemu gituh jati diri sendiri?...)

Sesambil menemani anak-anak dan menstimulan mereka. Saya memperhatikan tingkah polah para abegeh tersebut. saya merasa semakin risih dan pengen RESEK..!!!

Saya hanya bisa elus-elus cadar saya aja..kalo saya tegur mereka jumlah mereka banyak..bergerombol pula & siapa saya? Saya hanya emak-emak yang bawa 2 bocah lagi maen.

Pemandangan ini sungguh mengkhawatirkan. Anak-anak yang didekat saya pada ngumpul kurlep 2m jaraknya dari saya. Berjumlah 8-10 orang (cowok-cewek) saling pangku rebahan dan mirisnya si cewek masih berjilbab pula. Mereka saling selfie dengan ngacungin jari tengah (berasa lucu kale ya…), maen stater2an (pernah happening nih). Ini tempat umum, tempat terbuka hanya ciuman aja kale yang belum meski sudah ada peringatan (spanduk besar terpampang di tengah taman). DILARANG BERBUAT ASUSILA.. apa arti asusila itu tidak banyak yang dimengerti mereka?

Belum lagi kerumunan anak-anak lainnya, yang pada berkerumun di wahana bermain dan ikut memainkannya padahal wahana tersebut hanya cocok untuk anak-anak (meski tidak ada tulisan khusus anak-anak kecuali mereka memang  masih merasa dikatagorikan anak-anak).  Gegara hal tersebut, alta jadi nga berani mendekati wahana permainan tersebut karena mereka ramai memainkannya.

Ada juga rombongan yang meminta uang sembari bawa okulele. Gimana nga keder wong mereka nyamperinnya lebih dari 20 orang.
Memang mereka tidak menghampiri saya. Mereka lebih menghampiri anak-anak abegeh yang pada ngumpul didekat saya.

Melihat semua itu, saya balik memikirkan abang daffa yang kebetulan hari ini nga ikut. Bagaimana dia melewati masa pre baliqh nya dengan bijak? Tak ikut alur kekinian? Tetap menjadi Daffa yang santun, yang tetap menjaga akhlak, sholat dan mengajinya.

Ya Allah hanya kepada ENGKAU , hamba minta perlindungan untuk abang daffa. Amin

Oiya balik ke cerita taman tadi, kenapa saya belum sempat 'resek'?
Karena ada 3 kejadian yang bikin anak-anak abegeh tersebut jiper..
Pertama, saya melihat dari kejauhan ada anak yang digiring satpol PP ke mobil patroli terus dibawa. Kemudian tak berapa lama, ada seorang bapak teriak menghentikan 2 orang abegeh. Dan 2 abegeh tersebut pun diangkut dengan motor sepertinya beliau adalah polisi karena dari tadi memang ada lomba yang pesertanya dari polsek di area samping.

Terus si bapak itu pula yang beberapa saat kemudian datang lagi dan meneriakin anak-anak abegeh yang ada ditaman untuk bubar dan pulang. Termasuk kumpulan abegeh yang duduk di dekat kami.

Jujur saya sedih… bukan karena nga sempet resek tapi melihat generasi muda penerus bangsa ini, seperti ini..
Ada yang LOST!!!...ada yang hilang dari mereka!!!
TAULADAN… baik dari rumah, sekolah dan lingkungan sekitar.
KARAKTER… seharusnya anak-anak ini mampu mengisi waktu mereka dengan sesuatu yang berharga karena tidak ada anak yang tidak berharga.
RASA MALU… kita lah orangtua/ televisi yang tak mendidik mereka untuk punya rasa malu  dan memelihara diri mereka sendiri.

Rasanya masih banyak kalo mau disebut satu-satu…tapi apalah saya ini..
Saya hanya seorang emak yang sekarang punya anak pre Baliqh yang selalu khawatir. Mampukah dia menghadapi zamannya yang tak selalu bisa saya dampingi.

Yuliana
Banjarmasin, 17 sepember 2017

JELAJAH TAMAN

#Day11
#Level4
#Gaya BelajarAnak
#Kuliah BunsayIIP
#IbuProfesional
#IIP

#DAFschool
#Borneoschooling

Pengamatan hari ke 11

Alhamdulillah hari ini cuaca sangat bersahabat dan sayapun sudah fit setelah 2 hari body lemes karena sakit.

Pagi ini tanpa ada rencana kami bersiap menuju Taman Kamboja lagi. Mumpung cuaca bagus untuk santai di taman. Hari ini saya hanya mengajak 2 bocil; Alta dan fayyas saja. Abang daffa tidak mau ikut karena dia sudah punya acara sendiri bersama teman-temannya dan sepupunya.

Kami tiba di taman, masih dengan cuaca yang tidak terlalu panas juga tidak mendung. Sejuk deh..,cocok untuk bersantai pokoke.

Kelihatannya taman sangat ramai, maklumlah kan hari Ahad. Biasanya kan kami kemari selalu hari biasa. Tapi tak apalah sekaligus melatih anak-anak untuk bertemu banyak orang.

Spot yang biasa kami menggelar tiker masih kosong jadi kami putuskan tetap memilih posisi tersebut, kata alta lebih dekat dengan wahana bermainnya.

Diawali sarapan buryam, anak-anak menyuap buburnya masing-masing. Untuk alta, dia sudah rapi kalo makan. Untuk fayyas tentu saja lebih sering belepotan tapi biarlah namanya juga belajar. Kan bisa dibersihkan.

#Ayo Bermain Bola
#Fayyas1,4y

Bola memang sengaja dibawa untuk pengamatan belajar hari ini. Fayyas tertarik pada bolanya namun diawal-awal dia tidak mau bergerak sedikitpun dari tempatnya duduk untuk mengambil bolanya yang keluar/terlempar jauh dari tiker.
Dia hanya meringis atau teriak agar saya atau alta mau mengambilkan bolanya dan memberikannya ke dia.

Rupanya dia merasa tidak berani keluar atau berjalan dari tiker karena saya tidak bergerak juga dari sana. Baginya rumput dan lingkungan di taman ini masih belum familiar. Namun setelah saya bergerak dan berjalan keluar dari tempat saya duduk (tiker), fayyas pun mengamati kemudian dia langsung berdiri dan mengikuti saya. Setelah itu dia malah tidak mau balik lagi ke tiker kami.

Akhirnya maen bolanya hanya bertahan 2-3 menit saja.

Pengamatan : visual, kinestetik

#Berjelajah dengan kaki
#fayyas1,4y

Aktivitas ini paling lama dilakukan fayyas disekitaran taman. Dia mulai nyaman berjalan di taman, di rerumputan, diantara pohon-pohon, ditanah kerikil, dilantai paving, dikisi besi got, dan tak lupa memungut batu kerikil, mencakar-cakar tanah berpasir serta memanjat akar pohon yang menyembul ke atas tanah.

Alhamdulillah dari semuanya, fayyas sudah tau kalo apa yang dia pegang bukan makanan jadi amanlah buatnya.

Pengamatan : visual, kinestetik

#Mencari Helai Daun dan Bunga
#Alta4,5y

Setelah sarapan alta langsung minta izin untuk melihat bunga-bunga yang ada disekitar taman. Dan sayapun menugasi dia untuk mencari daun-daun yang ada ditaman. Tentu saja yang bisa diraihnya.
Memang saya sudah mempersiapkan aktivitas ini apabila kami berkunjung ke taman. Dan karena alta suka mengumpulkan daun dan bunga jadi klop deh.. tugas ini saya berikan ke dia. Dan alta tentu saja senang melakukannya.

Setelah kesana kemari (tidak jauh sih, pokoke saya masih bisa pantau dia). Alta bawa beberapa bunga dan daun. Ada yang saya tau namanya ada yang belum.
Kemudian dia datang lagi bawa ranting pohon. Dia susun berjajar terus dia hitung, meski masih salah hitungannya namun dia ternyata suka permainan berhitung dengan media apa saja.

Dan tak lupa juga menemukan bunga putri malu yang selalu membuat dia terheran-heran.

Pengamatan : visual, auditori, kinestetik

# Mendengarkan cerita
#alta dan fayyas

Karena sudah cukup penjelajahan mereka. Saya pun memanggil mereka untuk mengemil biskuit yang tadi kami beli di minimarket sebelum taman. Sembari mereka duduk ngemil, sayapun mengambil buku cerita yang kemaren kami pinjem di Pustardakalsel. Saya membacakan sebuah cerita tentang ‘kelebihan landak’.

Tentu saja sepanjang saya cerita, alta tak hentinya bertanya seperti, ’bulu landak kenapa tajam? rumput yang dimakan kuda kayak gini ya? Sambil nunjuk rumput ditaman dan lain-lain. Lamanya bercerita hanya 5 menit. Kemudian alta kembali mencari daun dan fayyas kembali berjalan dan menghampiri satu anak yang lagi main ditemani kakenya.

Pengamatan : auditori

Yuliana
Banjarmasin, 17 september 2017

Jumat, 15 September 2017

BERENANG-RENANG DI TEPIAN

#Day10
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#Ibuprofesional
#IIP


#DAFachool
#Borneoschooling

Alhamdulillah sampai hari ke 10.

Hari ini tak disangka kami memperoleh tiket gratis tepat dihari kelahiran saya. Awalnya memang tidak punya rencana apa-apa. Kami memang tidak membiasakan ada acara Ulangtahun dan sejenisnya. Ya seperti biasa aja.


Namun ada cerita lain hari ini.


#sarapanNasiGoreng

#Berenang-Berenang di tepian


Subuh ini tetiba adiknya nenek datang dan mendatangi kami yang masih berleha-leha ditempat tidur. Abang dan fayyas sudah bangun sedangkan alta masih bobo. Menanyakan mau nga dikasih tiket gratis masuk waterboom yang kebetulan ownernya memang tetangga dekat rumah. 


Tentu saja abang mau. Dan kami memperoleh 4 tiket gratis.


Diawali sarapan pagi. Abang Daffa membikin sarapan nasi goreng dan dia sendiri yang membikinnya. Membeli bumbu instan ke warung adiknya nene disebelah rumah dan mengolahnya. Hanya sedikit bantuan dari saya yaitu menuangkan minyak sedikit diwajan. 

Sepuluh menit kemudian kamipun sarapan.


Setelah menyiapkan baju ganti, handuk dan air minum. Kamipun berangkat. Tak lupa nenek juga ikut.


Sesampainya di dalam waterboom. Abang Daffa langsung saja terjun ke dalam kolam sedangkan alta masih terlihat menyesuaikan diri dengan tempat ini. Memang alta belum pernah diajak ke sini meski jarak waterboom dari rumah kami hanya 3 menit naik motor. Dan melihat kolam yang banyak wahananya juga baru pertama. Saya pikir awalnya dia akan langsung suka tapi ternyata reaksinya sama aja ketika ke kolam biasa. Tetap butuh adaptasi dulu dan mencermati sekitar, melihat wahana-wahana perosotan, melihat bak besar diatas salah satu kolam, mencermati garis warna-warni di dalam kolam dan emlihat ruang ganti.


Kami adalah pengunjung pertama yang berenang disana. Memang dekat pintu masuk ada acara yang berlangsung.


Saat kami ke sana memang owner ada acara reunian. Owner memang tiap kali dia punya acara maka para tetangga akan diberikan tiket masuk gratis.


Setelah beberapa saat akhirnya alta pun memberanikan diri turun ke dalam kolam. Merasakan air kolam. Dia senang ternyata lantai kolamnya tidak dalam sehingga dia masih bisa berdiri dan berjalan-jalan dikolamnya. Cukup lama alta hanya berenang dipinggir kolam saja. Alta memang belum mahir berenang. 


Dan ternyata karena melihat abang dan alta bercebur, dek fayyaspun pengen pula. Awalnya dia menepakkan tangannya ke air, terus kaki tentu saja badannya masih dipegangin. Lama-lama dia merosotkan badannya pengen juga bercebur.


Beberapa saat saya nga mengabulkan dia untuk ikut bercebur. Fayyaspun tantrum dipinggir kolam. Saya hanya membiarkan dia menangis sejadi-jadinya. Tak pernah sebelumnya dia tantrum seperti itu.


Setelah dia agak redaan tangisnya, saya ajak dia jalan-jalan dipinggir kolam dan menenangkan dia. 

Rupanya dia masih pengen berenang atau masuk ke kolam seperti teman-teman lainnya. 

Akhirnya saya pun mengizinkan dia ikut abang bercebur. Abang mengendong ke tengah kolam, mendirikan fayyas dilantai kolam, dan berjalan didalam kolam. Fayyas sangat senang bisa merasakan airnya. 


Lebih dari 3 jam kami disana. Terlihat alta sudah menggigil kedinginan. Sayapun sudah mengganti baju fayyas setelah drama tantrum ada lagi pas dinaikkan dari kolam. Namun alhamdulillah setelah menyusu fayyas ketiduran.


Tak berapa lama alta menghampiri saya dan bilang 'aku kedinginan'. Dan kamipun mengakhiri acara berenang kami hari ini setelah bersih-bersih dan ganti baju.


Pengamatan : Visual, kinestetik




Yuliana
Banjarmasin, 16 September 2017