Rabu, 06 September 2017

MENCETAK MOTIF

#Day1
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#IIP


Setelah membaca materi 4 Kuliah BunsayIIP mengenai mengenali gaya belajar anak. Sayapun mulai mempersiapkan daftar stimulan yang bisa diperkenalkan ke anak-anak.


Saya kembali membuka ebooknya slow and steady untuk referensi membuat kegiatan bersama anak-anak agar pengamatan saya lebih terarah.

Dan juga sehari sebelumnya kami pergi ke pustarda kalsel dan menemukan buku yang membuat saya pengen banget memiliki buku tersebut. Bukunya berisi 365 kreasi seru yang bisa dilakukan bersama anak-anak.

Anak-anak memang sudah diberitahu kalo kamis ini kami akan mengadakan aktivitas bersama. Dan pagi-pagi abang, alta dan fayyas sudah mandi. Tepat pukul 07.30 kami mulai mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan.

Kenapa harus pagi hari karena waktu inilah saya lagi longgar sebab nenek belum balik dari pasar membeli kebutuhan harian. Jadi saya bisa full menemani anak-anak bermain sambil belajar tanpa harus bolak balik ke dapur karena sibuk masak.

*Mencetak Motif
#alta4,5y


Setelah menyiapkan alat peraga dan motif kupu-kupu yang  dibuat dengan kardus bekas susu, piring buat warnanya, pewarna makanan, spon, sisir dan sikat gigi serta tak lupa kertas hvs putih untuk media gambarnya.

Alta memperhatikan dengan sungguh-sungguh saat saya membuat motif kupu-kupu tersebut. Kenapa kupu-kupu karena tadi malam ada kupu-kupu masuk ke dalam rumah.
Sempat alta takut dengan kupu-kupu tersebut tapi setelah tau bahwa kupu-kupu bukan binatang yang harus ditakuti diapun akhirnya bisa bobo dengan tenang.
Dan untuk lebih memperkenalkan kupu-kupu sebagai hewan yang cantik. Tema kupu-kupu pun menjadi tema utama di pengamatan gaya belajar ini.

Setelah diberi instruksi apa yang harus dia lakukan, alta langsung mengerjakannya. Dia senang memainkan warna dan melakukannya berulang-ulang apalagi saat apa yang dikerjakannya mendapat penghargaan.

Tak lupa ada abang dan fayyas disamping. Fayyas pun pengen memegang apa yang dipegang alta dan mencoba sendiri dikertas. Sampai tangannya pun berwarna-warni.

Dan untuk abang, dia awalnya tidak tertarik dengan aktivitas ini. Dia hanya tengkurap menjadi penonton saat adik-adiknya berkegiatan. Sambil sesekali dia memprotes jika alta salah melakukan instruksi.

Namun ternyata dia yang kinestetik (sudah sejak usia 5 tahun abang daffa diketahui kinestetik) tak mau tinggal diam. Dan ikut pula mengerjakan aktivitas mencetak motif ini.
Dan saya pun memberikan tantangan pada abang kalo dia bisa bikin karya lebih rapi dan cantik. Saya akan membeli karyanya.

Langsung aja abang daffa semangat mengerjakan. Meski awalnya dia merasa ada sedikit kesalahan dari pekerjaannya tapi dipercobaan kedua hasilnya sangat cantik untuk ukuran pekerjaan anak cowok. Tapi buat saya bukan hasilnya yang terpenting. Memancing dia untuk berkarya tiap hari memang butuh berbagai strategi.

Aktivitas ini berlangsung 10 menit karena alta menyukai kegiatan ini. Dan abang sungguh girang saat saya membeli hasil karyanya seharga Rp 5.000,- dan alta turut menjual karyanya dengan harga Rp 2.000,-(alta memang suka berkompetisi).
Akhirnya aktivitas hari ini berhasil memancing mereka untuk berkegiatan bersama tanpa drama percekcokan antar sodara. 


Pengamatan gaya belajar anak diaktivitas mencetak motif ini ialah visual dan kinestetik.


*MengenalBeras
*Fayyas1,3y

Sembari memberi kegiatan pada alta, fayyas juga disibukkan dengan aktivitas mengenal beras. Kegiatan ini menstimulan motorik halusnya, memahami instruksi sederhana, memperkaya bahasa dan mengenal alat peraganya.

Setelah mempersiapkan bahan dan alat. Fayyas mengikuti arahan dengan sangat cepat. Dia langsung bisa paham apa yang harus dia kerjakan.

Dan ternyata altapun ingin pula ikut dikegiatan fayyas ini. Karena berasnya berantakan, tanpa diminta alta membereskan beras-beras yang berceceran dilantai.

Durasi mengerjakan aktivitas ini sekitar 5 menit. Fayyas tidak mau berhenti melakukannya. Berulang-ulang beras yang sudah dia pindahkan dari mangkuk kecil ke mangkuk lebih besar dituangkan kembali. Fayyas memindahkan beras tersebut dengan genggamannya. Sedikit demi sedikit dia telaten memindahkan biji beras tersebut ke wadah lainnya.
Selain melatih genggamannya kegiatan ini juga memperkenalkan dia dengan beras dan tekturnya.

Sedangkan  untuk alta, saya menstimulan dia untuk memungut biji beras menggunakan satu persatu jarinya (jempol dengan telunjuk, jempol dengan jari tengah dan seterusnya untuk ke 10 jarinya).

Pengamatan gaya belajar diaktivitas mengenal beras ini adalah Kinestetik



#Membaca Cerita


Kemudian kegiatan tidak berhenti disana. Alta meminta saya untuk membacakan cerita dari buku yang kemaren kami pinjam diperpustakaan. 


Dan dia memilih judulnya sendiri. Dan beruntungnya di buku tersebut ada cerita mengenai kupu-kupu. Memang kalo mengenai buku cerita, alta selalu minta dibacakan tidak hanya satu tapi bisa 2 atau 3 cerita itupun harus dengan kesepakatan kalo tidak maka dia akan marah.

Daffa dan alta sambil rebahan mendengarkan saya membaca cerita dengan seksama meski sesekali pertanyaan selalu terlontar dari mulut alta.Sedang de fayyas mendengarkan sampai  tertidur diayunan.


Pengamatan gaya belajar diaktivitas membaca cerita adalah Auditori

#kepingsalju
#Daffa12,5y


Selanjutnya dari obrolan dengan abang daffa, dia terpancing membuat karya lagi. Saya pun memberikan motivasi apabila dia bisa membuat karya terlebih yang original maka karyanya akan saya beli lagi.

Dan tetiba dia langsung mengambil kertas hvs dan gunting. Tak berapa lama dia memberikan hasil karyanya berupa keping salju. Dan saya menyukai karyanya tersebut. dan dia menawarkan harga untuk karyanya. Awalnya dia memberikan penawaran Rp 3.000,- untuk karyanya dan setelah tawar-menawar saya pun membelinya dengan harga Rp 2.000,-

Alhamdulillah semoga dengan penghargaan akan karyanya dalam bentuk uang dia bisa menambah uang sakunya. Karena memang dia hanya memperoleh uang saku dari apa yang dilakukannya atau dikerjakan.

Pengamatan gaya belajar di aktivitas keping salju adalah Kinestetik dan visual


Yuliana
Banjarmasin, 7 September 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar