Rabu, 25 Oktober 2017

SIAPA YANG DAUNNYA PALING BANYAK?

#GamesLevel5
#Tantangan10H
#KukiahBunsayIIP
#ForThingtoChangeIMustChangeFirst

Day 1


Bismilillahhirahmanirahim.....setelah liburan cawu kelas bunsay, akhirnya hari ini dimulai lagi tantangan hari pertama games level 5.



Sebelum memulai tantangan, anak-anak dikondisikan dengan diajak ngobrol mengenai apa yang akan kami lakukan 10-17 hari kedepan.


Tantangan kali ini memang sudah biasa kami lakukan sebelum-sebelumnya yaitu membaca buku. Tujuan mengenalkan budaya membaca agar anak-anak mengenal diri mereka sendiri dan akhirnya mengenal Sang Khalik penciptanya dengan mempelajari dari apa yang mereka baca. Yang membuat beda adalah pohon literasi. Pohon yang daun-daunnya berisi judul atau bab dari buku yang sedang dibaca dihari tersebut.


Sungguh sangat memotivasi saya yang suka baca namun keseringan jarang menuntaskan isi buku. Apalagi kalo liat tebalnya buku tersebut (jangan ditiru ya mak…hehe).


Kami memulai tantangan kali ini dengan pergi ke perpustakaan. Kenapa harus ke perpustakaan? Karena anak-anak sangat menyukai destinasi ini selain tempatnya nyaman, disana juga terdapat permainan yang bisa dimainkan bersama.


Setelah kegiatan domesik dan de fayyas bangun dari bobonya, jam 11.00 wita kami meluncur ke Perpustakaan. Sesampainya disana. Alta langsung memilih 2 buku yang ingin dia pinjam sebelum dia disibukkan dengan aktivitas lainnya. Memang anak-anak sudah diberitahu sejak di rumah untuk mencari buku dulu sebelum main atau bermain dengan teman baru disana (jika ada).


Ada 2 buku untuk alta, 1 buku untuk fayyas sudah didapat. Namun alta rupanya sudah tidak sabar minta dibacakan disana juga. Jadilah buku berjudul ‘ Lily kecil di Negeri bunga’ dibaca disana. Jadinya buku tersebut harus diganti dengan buku lain yang belum dibaca untuk dipinjem bawa pulang.


Abang pun meminta untuk ditemani mencari buku ke lantai 3. Lantai 3 memang khusus untuk umum. Dan buku dengan katagori komputer ada disana. Terpaksa saya meninggalkan alta untuk menjaga dan menemani de fayyas sementara saya dan abang pergi ke lantai 3. Untungnya pengunjung saat itu hanya kami dibagian anak. Dan petugas perpusakaan pun lengkap ada disana. Makasih para petugas karena sudah memberi rasa aman pada kami. 


Menuju lantai 3 kami harus keluar perpustakaan anak ini. Sedikit berjalan kaki mengitari halaman perpustakaan dan menaiki beberapa anak tangga. Tibalah kami dilantai 3. Sayangnya pas kami menaiki anak tangga, listrik pun padam. Jadinya komputer katalognya tidak bisa digunakan. 


Setelah bertanya ke petugas, dimana letak rak khusus katagori komputer. Kami diarahkan ke bagian rak depan dekat jendela kaca. Setelah bolak balik sepanjang rak, menyusuri tiap judul buku, akhirnya…kami tidak menemukan buku yang diinginkan abang Daffa. Abang daffa memang lagi mempelajari mengenai bagaimana cara membuka usaha warnet. Memang dia sudah banyak referensi di berbagai blog mengenai hal tersebu. Namun lebih baik jika ada buku yang menjelaskan secara rinci perihal usaha tersebut. Dengan wajah kecewa abang buru-buru mengajak saya turun kembali ke lantai dasar. 


Setelah puas maen dan 4 buku sudah dipilih. Dan abang tidak memilih satupun buku yang ada disana. Kami menuju counter peminjaman dan pulang. Di tengah jalan kami sempatkan mampir untuk membeli perlengkapan membikin pohon literasi sepetri karton hitam, karton putih dan kertas berwarna-warni.


Sorenya saya dibantu alta mulai membikin pohon literasinya. Memang tidak bisa langsung selesai karena ada acara berebut perhatian sehingga terpaksa dibubarkan sambil menunggu kondisi memungkinkan.


Pagi tadi kami mulai melanjutkan pengeleman pohon ke karton putih, membuat bingkai dan menempel di dinding. Kami sepakat mengenai pilihan warna daun untuk masing-masing anggota keluarga.

Merah untuk apih

Hijau untuk ami

Biru unTuk abang

Pink untuk alta

Kuning untuk fayyas.


Awalnya abang kurang bersemangat membantu membikin pohon karena dia masih kecewa buku yang pengen dia baca tidak bisa dia peroleh di perpus kemaren. Namun setelah tau kalo daun di pohon beda-beda warna daunnya disesuai anggota keluarga. Dia pun terlihat mulai ‘ngeh’. Terlebih saat saya mulai pancing dia dengan mengatakan ‘daun siapa nanti yang paling banyak menghiasi pohon literasi?’ . abang dengan semangat langsung acung tangan ‘aku’. (yesss…pancingan saya berhasil).


Buku-buku yang dibacakan untuk anak-anak lebih banyak diwaktu menjelang tidur malam. 

Alta minta dibacakan buku berjudul ‘ Lily kecil di Negeri Sepeda’ . Antusias sekali alta mendengarkannya karena dia memang sering meminta dibelikan sepeda beroda tiga.


De fayyas juga dibacakan buku dengan full gambar minim text. Betapa senang saya melihat ekspresi fayyas saat saya menceritakan isi buku sesuai dengan gambar (disembunyikan). Dan yang lebih menantang saya ialah harus menirukan tiap karakter hewan yang ada dibuku tersebut seperti suara kucing, ayam betina yang sedang bertelur (ini yang selalu membuat fayyas terawa), dan burung pelauk.

Berulang-ulang fayyas minta dibacakan jika dia melihat buku ini ada diatas lemari kecil. 


Dan saya pribadi membaca buku berjudul : Anak-anak super hebat yang mencengangkan dunia dan membanggakan orangtua. 

Sebenarnya buku ini saya inginnya abang daffa yang membacanya. Agar isinya menjadi inspirasi buat dia. Bukan ingin anak saya hebat seperti mereka atau membandingkan. Karena isinya pun bukan hanya kumpulan anak-anak jenius namun juga banyak anak yang membanggakan dengan cara mereka masing-masing.


Abang daffa memang hanya suka membaca buku yang dia pilih atau dia lagi menyukai apa. Dan sebulan ini abang memang lagi mempelajari sebuah proyek cita-citanya yaitu mempelajari membuat sebuah usaha warnet. Jadi bahan- bahan bacaannya lebih banyak dia cari digoogle dengan membaca berbagai blog. Biasanya dia copy paste dan disimpan diflashdisknya sebagai dokumentasi kemudian dia baca berulang-ulang.


Sejak kecil abang daffa memang tidak begiu menyukai membaca meskipun buku bacaan selalu disediakan dirumah. Dia lebih suka apabila saya yang membacakannya. Tipe belajarnya yang kinestetik membuat dia tidak betah berlama-lama duduk untuk membaca apalagi jika bahan bacaan tersebut dia tidak sukai. Beda kalo bahan bacaan itu dia suka dia sanggup berlama-lama malah sampai begadang membacanya.

Jadi pe er saya mencarikan buku panduan untuk membuka usaha yang dia inginkan. Mudahan ada dana lebih bulan ini untuk membeli buku yang diinginkannya di toko buku dan dimampukan untuk mendampingi cita-cita dengan gaya belajar yang dia suka.

Untuk hari ini abang daffa tidak membaca dulu katanya. Sedang Apih masih diluar kota, beliau sangat senang membaca buku. Namun karena masalah sinyal sehingga saya belum bisa beliau sedang baca buku apa disana. Memang sebelum berangkat beliau pinjem buku berjudul Wikileak yang sudah saya rampungkan membacanya.



Yuliana

Banjarmasin, 26 Oktober 2017




Tidak ada komentar:

Posting Komentar