Kamis, 19 Oktober 2017

Rekaman Sejarah

Rekaman sejarah


Tiap malam aku bangun setelah ketiduran pasca mengeloni 2 bocil bobo. Saat masih ada rasa kantuk dan kadang atau malah keseringan rasa malas menyelimuti tubuh dan mata ini. Ku buka laptop kususun beberapa buku dihadapanku dan tak lupa kacamata sebagai penunjang mata yang sudah berumur ini.


Tiap malam, ku pacu diriku agar terus bersemangat untuk menulis. Menulis apa saja.
Sejak SMP kelas 2, aku suka sekali menulis diary dibuku tentunya, sebelum ada yang namanya si kotak tipis berlayar datar ini.


Tiap malam apa saja aku kerjakan di laptopku. Semua yang kulakukan sudah aku jadwalkan sebelumnya. Agar aku sendiri punya motivasi untuk tidak malas-malasan atau membuang waktu percuma. Dari jadwal baca malam hari karena jadwal baca siang hari juga ada. Dan jadwal menulis.


Sejak menikah aku sudah mulai jarang menulis lagi. Memang ada beberapa tapi kebanyakan tidaknya. Dan sejak memutuskan homeschooling untuk pendidikan anak-anak ada semacam energi yang mendorong saya untuk selalu menuliskan apa saja yang kami lakukan baik itu di blog, di sosmed sebagai catatan kami sendiri.


Dan untuk menuliskan rangkaian kegiatan yang dijalani anak-anak tentu saya harus percaya diri untuk mempublish-nya ke publik.


Dan aku terus belajar untuk menuliskannya dengan baik.
Selain itu aku juga mengikuti kelas kuliah online yang membuka pikiran ku tentang apa yang selama ini tenggelam harus dimunculkan kembali. Harus punya kepercayaan diri untuk keluar dari zona nyaman. Kalo perlu harus berguru pada mentor-mentor yang memang sudah terbukti kepiawaiannya dalam menulis.


Dan proses belajar aku pun dimulai. Aku mulai mencari mentor-mentor di beberapa web. Mengunduh ebook yang mereka bagikan secara gratis, berlangganan emailnya dan praktek menulis. Sambil terus mengasah kemampuan menulis dengan benar dan baik, aku akan terus menambah jam terbang ku.


Mengulik aku minat menulisnya kemana, saya coba kembali ke zaman saya SMP, SMA dan saat aku bekerja.  aku masih mempunyai satu draf cerpen yang aku tulis tangan sewaktu aku masih bekerja disebuah Depstore. Saat itu aku menulisnya sambil  menjaga kasir.
Kemudian balik ke belakang lagi. Sewaktu SMA. Aku menemukan banyak koleksi puisi roman yang aku bikin kala itu…. ih malu membacanya kembali…..hiks.


Membaca dari beberapa jenis tulisan, aku liat  aku condong lebih enjoy menulis jenis deskripsi dan narasi. Dan dari semua tulisan ku mengenai kegiatan homeschooling anak-anak memang arahnya kebanyakan kesana.



Kenapa dulu aku tidak pernah mempublishnya padahal ada mading di sekolah. Karena ketidakpercayaan diri. Aku merasa kuper kala itu. disekolah kala itu aku termasuk yang kurang banyak bergaul atau bisa disebut kaum terpinggirkan. Karena status sosial yang membuat ketidakpedean tersebut begitu merenggut jati diri ku.


Tidak seperti sekarang. Sosmed tidak pandang apakah dia kuper, kudet, pendiam, pemalu pasti punya sosmed paling nga punya satu. Dan paling nga mereka bisa update status tanpa harus malu berhadapan dengan orang lain.


Keinginan menulis memang sudah lama ingin aku pelajari. Bertahun-tahun fakum dengan urusan dapur membuat impian dan keinginan itu seperti tenggelam.


Dan ditahun inilah keinginan untuk menulis lagi itu kembali muncul. Dimulai dengan sering menuliskan kegiatan anak-anak di sosmed dan blog. Dari sana aku coba mengasah kemampuan ku bercerita dengan alur yang baik.


Dengan menuliskan kegiatan anak-anak, aku sudah merekam sejarah anak-anak dan diri sendiri. Dan kenangan tersebut bisa mereka baca, lihat dan pelajari tentang mereka di masa kecilnya. Bukan hanya sekedar foto masa kecil tanpa ada cerita dibalik foto tersebut.



Aku sebagai orang tua tidak selamanya bisa mendampingi mereka. Kita tak tau ajal kapan datangnya. Yang aku  inginkan sebelum aku tutup usia aku bisa mewariskan sebuah kenangan atau rekaman tentang apa yang terjadi di masa mereka kecil bersama ki.
Akj ingin dikenang oleh anak-anak itu saja.
Kalo sekiranya pengalaman dan cerita kenangan kami bermanfaat buat orang lain itu adalah bonus dari Allah


Apa yang aku tulis sekarang memang belum menemukan benang merahnya. Belum mempunyai titik terang jenis tulisan apa yang ingin aku publishkan. Tapi dengan bercerita apa saja yang aku lalui, lakukan dan amati di sekitar ku dan bersama anak-anak melalui tulisan membuat akj kembali menghidupkan blog yang sudah lama ku miliki.

Berkaca dari pengalaman ku yang sejak kecil tidak punya kenangan manis bersama kedua orangtua. Malah yang banyak terekam adalah kenangan buruk bersama orang-orang disekitar ki.
Membuat aki terpicu memberikan sebuah rekaman sejarah untuk anak-anak ki ingat, kenang dan pelajari jika mereka dewasa nanti.

Semoga apapun yang aku tuliskan tentang mereka dan akj sendiri akan berguna buat mereka, anak-anak ku.



Yuliana
Banjarmasin, 19 Oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar