Jumat, 06 Oktober 2017

No Gadget For Kids

#No Gadget For Kids
#odowop
#part 1

Ada seorang bocah usia 10 tahunan cengar-cengir menceritakan keluguannya saat diminta teman-temannya untuk memperagakan sebuah adegan yang sebenarnya tidak layak diunggah ke youtube. Dia tidak mengerti sepenuhnya akan bahaya atau dampak kedepannya untuk dia pribadi. Yang dia tahu hanya apa yang dilakukannya bersama teman-temannya hanya untuk bersenang-senang karena terinspirasi dari tontonan yang kurang lebih sama seperti itu.

Lucu mungkin pikir mereka membuat rekaman video kemudian di unggah di dunia maya. Atau mungkin bangga karena menjadi pemeran utamanya atau video mereka bisa diliat banyak orang.

Ini nih yang diperjuangkan oleh banyak ahli parenting yang peduli terhadap bahaya gadget ke perilaku anak-anak. Karena diusia dini mereka sudah diberikan ruang dan difasilitasi untuk menggunakan gadget tanpa diawasi apalagi difilter agar tidak bisa mengakses konten-konten yang bisa menyesatkan dan menjerumuskan mereka menjadi candu, korban dan akhirnya menjadi pelaku.

Orangtua sekarang ada yang merasa bangga jika anaknya bisa berselancar di gadget mereka. Merasa bangga karena anaknya juga punya gadget seperti teman lainnya, Merasa bangga kalo anaknya sudah familiar dengan fasilitas yang ada di gadget mereka tanpa tau apa yang dilihat, ditonton, diunggah dan diunduh oleh anak-anak mereka. Malah yang paling parah. Ada orangtua yang tidak bisa mengecek/memeriksa gadget anaknya dengan alasan tidak mengerti bagaimana mengoperasikannya.

Internet sejatinya memang tidak perlu buat mereka sebelum mereka berusia 14 tahun. Kecuali dengan pengawasan kita atau kita bisa memfilter apa yang bisa ataupun tidak untuk mereka. Jangan sampai menyesal kemudian. Anak-anak jadi kecanduan, ada  bagian otaknya rusak karena sudah sering terpapar konten yang menyesatkan dan ini akan butuh biaya dan waktu untuk memulihkannya lebih mahal dari harga gadget itu sendiri.

Anak-anak dibawah usia 14 tahun masih belum bisa memilah mana yang baik dan buruk, mana yang salah atau benar. Mereka belum paham.
Apalagi jika kita sebagai orangtua tak memberikan informasi dan batasan mengenai aturan berselancar diinternet dengan bijak.

Maka yang ada anak-anak akan mencari tau sendiri dengan cara mereka. Dan itu pasti ada ‘harganya’.

Yuliana
Banjarmasin, 6 oktober 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar