Jumat, 03 November 2017

AKU PERLU MEMBACA

#GamesLevel5
#Tantangan10H
#KuliahBunsayIIP
#ForThingtoChangeIMustChangeFirst

Day 10

Buat emak-emak yang punya anak yang lagi sakit pasti tahu bagaimana rasanya harus membagi perhatian dan fokus antara kesibukan sehari-hari dan aktivitas mengupgrade diri dengan tetap menjaga kewarasan.

Alhamdulillah sampai pada hari ke 10 ini, dengan tetap diberikan kemampuan ontime mengumpulkan tugas ditengah harus terbaginya konsentrasi dan fokus membersamai mereka yang qadarullah sakitnya bergantian dan pernah bareng. Sedang suami hanya 2 hari bersama kami.

Terutama  4 hari terakhir ini, anak bungsu saya fayyas 1,6 tahun sakit mencret dan muntah-muntah sampai badannya terlihat mulai kurus dan kekurangan cairan. Sedih tentu saja.

Namun dengan adanya tantangan kuliah Bunsay IIP ini mampu memberikan semangat dan juga mampu tetap menjaga kewarasan saya membersamai 3 bocah homeschooling yang setiap saat bersama saya tanpa adanya ART.

Tantangan membaca/budaya literasi ini saya jadikan motivasi dalam beraktivitas menemani anak-anak yang sedang sakit.

Buku dan bercerita mampu membuat anak-anak yang sedang sakit merasa tetap diperhatikan karena ibunya tetap mampu meluangkan dan menyediakan waktu untuk membacakan cerita dengan penuh ekspresi sehingga mereka selalu menagih lagi dan lagi diceritakan buku atau cerita yang sama berulang-ulang.

Selain bercerita dan membacakan buku, saya juga mengisi budaya baca kami dengan melatih listening alta dan fayyas seperti memperdengarkan murotal, memperkenalkan flashcard bergambar hewan, abjad, angka dan hijaiyah.

Memang tidak dikhususkan belajar alphabet namun hanya sekedar mengenalkannya saja sambil menggali logika mereka tentang belajar alphabet tersebut.

Seperti alta 4,6 tahun, dia mengenal huruf alphabet baru huruf A kapital, masih dengan tema mewarnai, skolastik (mengikuti garis hurufnya), melatih kemampuan menulis dengan pensil sesuai arah tulisan, kemudian mencari bentuk huruf A tersebut di benda rumah, diluar rumah, dibentuk dengan stik eskrim, dengan kedua tangan/jari. Dan juga melatih ingatan dia apabila menemukan huruf A di manapun dia lihat. Seperti pada plat motor dan lain-lain.

Begitu pula angka, alta sudah dikenalkan angka 1-5 namun untuk menuliskannya dia baru bisa menuliskan angka 1, menyebutkan angka 1 dengan jarinya, menghitung benda sampai angka 4.  Biasanya alta selalu bertanya mengenai jumlah rakaat tiap waktu sholat dikerjakan.

‘ Ami, 2 kah sholatnya?'. (sambil mengacungkan 2 jarinya bila waktu sholat tiba).
Kadang benar kadang juga salah. Namun dia sudah mulai mengerti hubungan antara bentuk angka dengan jumlah angkanya (logika).

Mengenalkan huruf dan angka jangan hanya hapalan tapi harus ada hubungan antara jumlah dan bentuk angka/hurufnya/bunyinya.

Anak-anak sejatinya akan bisa membaca meskipun tidak diajarkan secara rutin. Yang dibangun adalah ‘rasa butuh ‘ akan belajar huruf dan angka. Dan dengan membaca dan mengenal cerita dari buku-buku akan menumbuhkan ketertarikan akan belajar huruf dengan sendirinya karena dia sudah merasa perlu. Perlu untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi dari buku-buku karena isi cerita dibuku tersebut terbentuk dengan adanya kumpulan huruf-huruf yang saling keterkaitan.

Jangan memaksakan mereka belajar huruf dan angka padahal mereka belum ditumbuhkan ‘rasa butuh’ tadi. Sehingga anak memang akan hapal cepat tapi tidak tertarik untuk membaca buku dikemudian hari. 

Ini pernah terjadi pada abang daffa. Ketidaktahuan saya kala itu, yaitu merasa semakin dini anak dikenalkan maka semakin baik, saya pun seperti kebanyakan emak-emak zaman itu,  rame-rame menyekolahkan anak diusia dini dan mengkursuskan calistung dini.

Hasilnya…. Abang daffa bukannya bisa baca cepat malah malas baca buku, tidak tertarik dengan isi buku meskipun saat sekolah dasar dulu dia wajib membaca buku pelajarannya. Tetap tidak membuat dia mau membaca lama. Ini mungkin hanya terjadi pada anak saya.

Karena itulah, berkaca dari kesalahan saya ke abang daffa waktu dia kecil, untuk adik-adiknya saya tidak memaksakan untuk bisa baca cepat, bisa hapal huruf cepat, bisa hapal angka cepat, bisa hitung cepat tapi yang lebih penting menumbuhkan rasa butuh mereka dengan bahan bacaan, informasi, pengetahuan terutama yang ada dibuku.


Yuliana
Banjarmasin, 4 November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar