Selasa, 23 Januari 2018

ALIRAN RASA GAMES LEVEL#7

Aliran Rasa games level#7

Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah film inspiratif tentang guru, anak dan pendidikan. Film jepang. Saya tidak bisa baca judulnya (karena tulisan jepang)..hehe.

Di film tersebut, saya terkesima dengan seorang tokoh guru bimbel tempat seorang gadis SMA yang di sekolahnya selalu memperoleh peringkat terakhir dan selalu bermasalah karena kerap orangtuanya dipanggil ke sekolah.
Sampai pada suatu hari ibunya memberikan sebuah pilihan untuk mendaftar kuliah. Dan untuk bisa masuk kuliah maka harus ikut bimbel dulu. Dan disinilah cerita serunya.

Di bimbel ini ada seorang guru yang begitu ‘berbeda’ dalam menghadapi anak didiknya. Sang guru melihat anak-anak sebagai pribadi berbeda dengan keunikan mereka masing-masing meskipun si anak kerap dianggap bermasalah.
Sang guru tersebut pun tidak pernah mengkritik anak-anak didiknya baik dalam berpakaian ataupun berpenampilan namun dia selalu mempunyai cara jitu agar siswanya dengan sukarela tersadar akan kekeliruan mereka sendiri.
Dalam belajar pun sang guru selalu memiliki cara unik agar terkesan tidak menyalahkan atau menilai jelek akan hasil dari setiap tes yang dia berikan. Selalu memberikan kata positif, motivasi, penghargaan di setiap obrolan mengenai nilai akademik mereka.

Sampai diancampun sang guru bimbel oleh pihak sekolah tetap meyakinkan jika anak didiknya yaitu si gadis bernama kudo sayata akan bisa lulus masuk sebuah kampus terkenal di Tokyo. Dan akhirnya berhasil. Hal ini mampu mematahkan ketidakpercayaan banyak orang tentang kemampuannya.

Tak ada yang tak mungkin. Dengan cara-cara uniknya dia memberikan motivasi dan bimbingan secara personal terhadap anak didiknya. Karena setiap anak beda penanganannya.

Dari film ini, saya melihat semua anak adalah bintang. Cara kita memperlakukan keunikan mereka lah yang akan menghantarkan mereka mampu meninggikan gunung.

Sebagai orangtua kita harus memberikan ruang untuk anak mengekspresikan perasaanya tanpa diatur terlalu detail, memberikan cinta tak bersyarat, dan memberikan hal positif.

Anak-anak tidak bisa disamakan. Mereka memiliki keunikan sendiri. Mereka akan unggul jika kita memberikan wadah untuk mereka berkarya sesuai minat mereka.

Bintang letakknya di langit. Dan agar bintang ada di atas kita harus menyediakan langitnya. Yaitu memfasilitasi, memberikan motivasi, dan terus menyemangati langkah-langkah mereka.

Jangan berusaha mengubah keunikan mereka dengan keegoisan kita sebagai orangtua. Kecuali kita meminta kepada Sang Pencipta untuk mengubahnya.
Jadikan anak kita menjadi terbaik dari dirinya bukan dengan membandingkan mereka dengan orang lain atau hal lainnya.

Yuliana |23 Januari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar