Sabtu, 20 Januari 2018

AKU INGIN TEMENAN LAGI

#Day17
#Tantangan10H
#level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


Bermain bersama di depan rumah dengan anak tetangga dan sepupu memang menjadi jadwal rutin tidak tertulis buat alta disore hari.

Seperti sore ini alta, fayyas dan 3 sepupu dan 1 anak tetangga bermain di depan rumah sepupu. Saya mendengar sekilas saja. Mereka sedang bermain petak umpet. Kemudian alta menangis dengan nyaringnya dan kembali pulang.

Sambil menangis alta menceritakan kenapa dia menangis dan dia pun meminta saya untuk datang dan menemani dia untuk mengatakan sesuatu ke kaka sepupunya yang berusia 10 tahun. Memang yang maen di depan rumah semua usianya rata-rata 4 tahunan. Hanya satu orang yang berusia 10 tahun.

Untuk meredakan tangisan alta, saya pun mengajak alta untuk mandi sore. Altapun mau. Masih sambil menangis dia pun masih coba membujuk saya untuk ikut bersamanya ke rumah sepupunya. Menjelaskan atau apalah menurut versi dia.

Saya coba mencari tahu apa yang terjadi versi alta.

Alta pun bercerita;

‘Aku tadi menutup mataku dengan lenganku di pagar tambak (sambil memperagakan posisinya). Terus aku ngintip dikit. Eza-nya marahi aku dan nga mau maen sama aku lagi.’ Tangis pun semakin kenceng.

‘Ok. Terus?’ . Saya coba memahami alur ceritanya

‘Aku kan nga tahu kalo tidak boleh’.

‘Baik. Alta kan belum tahu kalo maen petak umpet itu siapa yang jaga nga boleh ngintip.’
‘Alta salah disana’.
Tapi, eza juga salah. Karena dia harusnya memberitahu aturan maennya.’

‘Iya , aku kan masih ingin maen sama yang lain. Tapi karena tadi yang lain jadi nga mau maen sama aku lagi. Aku jadi marah-marah.’

‘Aku nga mau dimusuhi’.

‘Baik, alta kan bisa bilang sendiri ke eza atau teman lainnya’.

‘Nga mau, semuanya sekarang ada di rumah eza.’
‘Temani aku!’.

‘Hayo..!!’.

Alta terus memaksa saya sampai semua orang jadi tahu kalo alta sedang ingin ditemani oleh saya untuk menyamperi eza,

‘Terus nanti dirumah eza ngapain, aminya?’. Saya coba mengulik apa yang dia mau.

‘Bilangkan aku minta maaf.’
(jleb.. saya salah tafsir… ternyata bukan minta dibelain karena tadi dia diomelin oleh kakak sepupunya tapi malah pengen ditemani minta maaf dan minta agar sepupunya mau temanan lagi sama dia).

Wah ami, kalah hari ini.  Hatimu benar-benar polos ya nak. (dalam hati memuji anak ini).

Akhirnya saya pun menemaninya ke rumah eza sepupunya. Di rumah sudah ada semua sepupu dan temannya. Juga tante dan nenek eza pula. Mereka juga sudah memberitahu kalo apa yang dilakukan eza juga salah karena tidak memberitahu aturan permainan.

Akhirnya alta dengan sangat santun, mengulurkan tangan kepada semua sepupunya dan temannya satu persatu. Dan akhirnya merekapun bermain kembali di depan rumah.

‘Kamu hebat nak, sudah mau minta maaf karena punya kesalahan karena tadi marah-marah.’

Dan senyum alta pun mulai merekah kembali.

Kemampuan interpesonal pada alta memang sangat pesat. Dia mampu bekerjasama dengan baik, mau berteman dengan siapa saja tanpa memilih, memahami situasi dan ingin selalu punya hubungan baik dengan orang lain. Tak malu meminta maaf dan mengakui kesalahan.

Semoga selalu menjadi kebiasaan baik.

Yuliana |21 Januari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar