Jumat, 05 Januari 2018

AHAA....AKU SUKA GAMES

#Day1
#Tantangan10H
#level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


AHAA…AKU SUKA GAMES

Bismillah
Semakin tinggi level belajarnya semakin menantang games diperkuliahan kelas bunsay IIP ini.

Saya mencoba mencerna materi yang telah disuguhkan meski saya sedang sakit dan anak-anak bergantian dalam minggu ini mengalami sakit pula.

Saya berusaha menjalani tantangan ini dengan segala keterbatasan yang tentu saja akan selalu ada nilai kebaikan disana jika saya menjalaninya dengan ikhlas.

Semua anak adalah bintang.

Tema yang sangat memantik saya untuk terus mencoba menggali kemampuan saya dalam mengamati, mempelajari, memacu dan memicu kekuatan pada anak-anak saya.

Dalam tantangan kali ini sempat bingung, anak yang mana kah yang akan fokus saya amati?

Si sulung sejak 3 tahun lalu sudah mulai digali kemampuan dan kekuatan dirinya.
Dan dari 4E yang pernah saya baca sebelumnya di beberapa postingan abah Rama dan dimateri ini pula, abang Daffa sudah mulai menuju level Earn kalo boleh dikatakan begitu.

Saya memang sudah fokus mengamati dan menggali abang sejak dia kelas 4 SD (waktu masih sekolah dulu).
Minatnya terhadap games begitu kuat. Meski saya selalu berusaha menghalang-halangi dengan berbagai cara;
menghukumnya tidak boleh maen games di rumah (sebelum kenal warnet),
membatasi jam maen games di laptop,
mengunci laptop karena sering kecolongan maen tanpa izin, menghapus semua games baik di hape saya dan dilaptop,
menyita laptopnya, dan lain sebagainya.


Namun semua itu tak pernah membuatnya kehilangan akal untuk bisa maen games. Dia bisa maen games di hape sepupunya, apalagi setelah abang berkenalan dengan warnet. Dia lebih sering ke warnet baik terang-terangan maupun diam-diam, baik punya atau tidak memiliki uang.
Saking senangnya sampai lupa waktu pulang. Dan tentu saja konsekuensi selalu dia terima namun tidak pernah bertahan lama selalu akhirnya balik lagi dan lagi.

Kesepakatan tentu saja selalu diucapkan  bahkan sampai ditulis didinding namun pelanggaran selalu kerap terjadi. Bukanya tidak konsisten dengan aturan sendiri. Namun kadang saya dilema disatu sisi ingin menegakkan aturan secara tegas tapi keterbatasan saya yang harus mengurus 2 bocah lainnya tanpa ayahnya karena beliau lebih banyak diluar kota sehingga saya merasa kurang punya power sama anak sendiri.

Ditambah saya juga masih bingung, apakah games ini adalah minatnya?
Saya pernah menantangnya untuk bikin games sendiri kemudian dia bisa menunjukkannya pada teman-temannya. Dan tantangan itu dipenuhinya. Dia searching di youtube cara membuat games sederhana dengan powerpoint dan dengan cepat abang menguasai tekniknya.
Dia berhasil ditantangan saya tersebut.

Kemudian saya juga menantangnya untuk bisa membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang dari hobby maen gamesnya. Dan dia pun menjawab tantangan saya dengan mencari sendiri kode-kode permainan kemudian menjual kode-kode tersebut ke teman-temannya.

Namun dikarenakan keyakinan saya mengenai games tersebut kurang baik dari segi agama. Sehingga saya sekarang tidak mendukungnya lagi.
Dan ini mungkin termasuk meratakan lembah seperti dalam materi level 7 ini.


Apakah saya mampu berdamai dan menemukan win-win solution dalam memaknai hobby abang daffa dan meninggikan gunungnya?

Semoga Allah akan menjawab doa kami.


Yuliana|5 januari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar