Rabu, 14 Februari 2018

WANITA DAN CERDAS FINANSIAL

#Day14
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#Rezekiitupastikemuliaanharusdicari
#CerdasFinancial



Hari ini awalnya saya sempat  bingung mau menulis apa ditantangan ke 14 ini. Anak-anak sudah memiliki mini budgetnya sendiri dan mereka sejauh ini sudah mulai konsisen mematuhi mini budgetnya.


Akhirnya saya pun mulai melihat ke diri saya pribadi. Mengingat bagaimana dulu saya memahami makna cerdas finansial dalam kehidupan sebelum hari ini.


Dulunya saya adalah pribadi yang sangat perfeksionis dalam menghadapi apapun. Semua tidak boleh salah ataupun tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. Dan ini adalah kelemahan juga kelebihan saya.


Dan dalam hal keuangan. Saya sangat suka mencatat semua aktivitas keuangan. Begitu pula setelah menikah. Qadarullah di lima tahun pertama, suami dipercaya memiliki sebuah usaha yang sangat ‘basah’ dengan rezeki yang saat itu mengalir terus. Namun hal itu tidak membuat saya berfoya-foya atau menghamburkan uang begitu saja.


Saya terlahir di keluarga sangat sederhana. Yang mengharuskan kami berhemat sedemikian rupa agar bisa bertahan hidup. Meskipun kedua orangtua saat itu bekerja. Dan kebiasaan ini tertanam dikeseharian saya bahwa rezeki berupa uang harus diatur dengan baik. Semua harus seimbang dan semua harus terencana dengan baik.


Dan alhamdulillah saat ujian datang bertubi-tubi, Kami dimampukan melewatinya satu persatu.  Dimulai di  tiga tahun pertama menikah, saya memberanikan diri membuka usaha karena keuangan suami yang sangat berlebih dan merasa sia-sia saja jika hanya ditabung. Usaha saya berjalan bagus. Dalam 4 tahun usaha saya beranjak maju dan beberapa orang mulai percaya ikut berinvestasi jangka pendek.



Karena lancarnya usaha ini sehingga saat ujian-ujian datang. Semua kebutuhan bisa tertutupi dengan profit usaha. Entah apa yang terjadi jika saya tidak mengatur finansial kami dengan baik dan ikut larut dalam kegelimangan. Maka kami mungkin tidak akan bertahan.


Dan sekarang meski usaha saya sudah saya jual karena saya harus ikut suami pindah ke seberang pulau. Saya selalu merasa mengatur keuangan keluarga itu sangat penting.  Penting untuk bisa bertahan jika sesuatu yang buruk terjadi. Karena kita tidak akan pernah tahu rezeki, jodoh dan maut bisa datang kapan saja.


Persiapan itu penting. Pengaturan itu juga penting. Selain berserah kepada Yang Kuasa meminta agar selalu diberi ketabahan dan kemudahan. Tetap kompak dan komunikasi dengan pasangan. Karena ujian wanita itu saat suami tidak punya apa-apa.

Yuliana|14 Februari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar