Minggu, 11 Februari 2018

CERDAS BERBELANJA

#Day11
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#Rezekiitupastikemuliaanharusdicari
#CerdasFinancial

Pagi ini kami berencana untuk pergi jalan-jalan. Acara dadakan ini baru dicetuskan subuh tadi. Rencananya saya mau mengajak anak-anak pergi ke 2 taman kota, memenuhi janji saya pada Alta mengenai dimana dulunya kami tinggal sebelum dia lahir dan mengantarkan buku ke pelanggan.

Setelah semua bersiap-siap, sebelumnya kami meminjam motor aci janah dulu agar bisa dengan leluasa pergi ke jalan utama. Motor yang ada dirumah STNK nya masih belum ditemukan sampai saat ini.

Diperjalanan kami mampir dulu ke ATM. Mengambil uang sejumlah Rp 100.000 sebagai bekal jalan-jalan hari ini. Saya memang membiasakan diri untuk tidak menyimpan uang cash didompet  sehingga tidak seenaknya menghabiskannya untuk sesuatu diluar budget.
Saya ingin memberi contoh ke anak-anak bahwa hanya mengambil jika memang diperlukan.

Dan uang Rp 100.000 tersebut digunakan untuk membeli perbekalan piknik kami. Di tengah perjalanan kami mampir ke Alfamart. Nah disini anak-anak hanya diperbolehkan membeli cemilan, minuman dan makanan yang memang mereka makan. Bukan sekedar ingin saja.

Kami masuk Alfamart, langsung menuju counter makanan dan tidak berjalan-jalan ke rak lain karena keperluan kami hanya membeli makanan. Anak-anak mulai melihat isi rak. Mereka saya ijinkan membeli 1 minuman/makanan yang sesuai pilihan mereka dan tentu saja harus dipastikan mereka menghabiskannya.

Alta dan Fayyas memilih membeli susu kotak kesukaan mereka. Sedangkan abang Daffa membeli biskuit kesukaannya oreo. Setelah itu memilih cemilan lainnya yang tidak boleh lebih dari Rp 50.000.

Saya melihat abang sudah mulai teliti terhadap harga, dia sudah mulai membandingkan lebel harga yang tertera dirak pajangan. Mulai memilah cemilan berdasarkan budget yang diberikan.

Selama di Alfamart, banyak hal yang bisa diajarkan kepada anak-anak hari ini; dari belajar memilah yang mana kebutuhan dan keinginan. Memilah makanan yang tidak perlu dibeli, yang memang semua doyan makannya, memilah berdasarkan harga, dan menghitung kecukupan belanja sesuai budget yang ditetapkan.

Anak-anak jadi belajar memahami bahwa berbelanja saja ada aturan mainnya, berbelanja pun harus berhati-hati dan tidak asal ambil barang tanpa melihat harga yang tertera terlebih dahulu.

Alhamdulillah karena selalu dibiasakan seperti itu sejak dulu, anak-anak hampir tidak pernah ribut ataupun tantrum jika berada di tempat seperti ini.

Makanan yang dibelipun semua habis tak bersisa. Merekapun senang dan tentu saja saya juga ikut senang. Jalan-jalan dengan budget minim memang selalu kami lakukan hampir sepekan sekali. Malah keseringan hanya bermodal uang parkir kami sudah bisa jalan-jalan seputar kota.

Mendidik anak cerdas financial memang butuh role model dari kita orangtuanya. Jika kita terlihat boros dan tanpa perhitungan, anak-anak juga akan cepat meniru dan menjadi pribadi konsumtif.
Cerdas dalam berbelanja juga harus diajarkan sejak dini, agar tidak ada barang yang tidak dibutuhkan malah terbeli hanya karena ada diskon, atau hanya karena iklan yang kerap dilihat di tv atau malah membeli hanya karena teman-temanya sudah pernah membelinya.

Kitalah orangtua yang menjadi panutan mereka. Maka kita wajib mencontohkan gaya hidup yang cerdas tanpa terlihat pelit dimata anak-anak.

Terus semangat. Terus memberikan aura positif terhadap anak-anak. 

Yuliana|11 Februari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar