Sabtu, 29 Juli 2017

Day 17 Melatih Kemandirian

#Day17
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari




                   Belajar Bersama


Seperti 2 hari yang lalu, pagi ini abang Daffa membuka laptop dan mulai belajar komputer. Namun kali  ini saya tidak bisa mendampingi belajarnya karena pekerjaan dapur belum selesai. Namun abang Daffa sudah tau apa yang akan dipelajarinya.

Beberapa hari kemaren, dia mulai praktek latihan soal yang ada dimodul  kursus komputer saya yang sudah lama tersimpan dilemari.

Modul  tersebut saya gunakan di tahun 2004. Tapi saya selalu menyimpannya dengan rapi karena buku itu adalah buku kumpulan pelajaran pokok tentang windows. Meski metode di dalam modul tersebut sudah jadul karena waktu 2004 kan komputer belum secanggih sekarang jadi ada beberapa penyesuaian yang harus kami lakukan dengan materi didalamnya. Tapi modul itu tetap berguna. Terutama soal-soal latihan di dalamnya.

Memang saya sudah menyusun modul buat belajarnya yang sesuai dengan program sekarang agar dia lebih paham isi materinya. Tapi belum sempat ke tempat print-an…hehe

Melihat abang belajar dengan mandiri tanpa saya minta lagi, saya sangat senang.  Mungkin karena pelajaran yang dipelajarinya ini berkaitan dengan mempertajam pengetahuannya tentang komputer secara lebih jauh lagi. Jadi dia enjoy-enjoy aja.

Memang ada projek yang dia kerjakan. Katanya sih apa yang dia bikin sudah berjumlah 150 halaman. Dan pengetahuan baru yang dipelajarinya dimodul langsung diaplikasikannya ke naskah yang dia bikin tersebut.  Dia pun mengedit dan memberikan efek pada naskah yang dikerjakannya. Seperti memberi nomer halaman, membuat footer, membuat watermark, memberi border pada naskahnya, dan lain-lain.

Terus hari ini juga abang bilang setelah sepupunya pulang sekolah, dia dan sepupunya mau belajar bahasa inggris bareng. Sepupunya usia 10 tahun.

Kemaren sempat diskusi, materi yang bagaimana yang ingin diperlajarinya lebih dulu : grammer kah atau kosa kata?
Abang menjawab, kosa kata dulu. Karena dia butuh mentranslate kata-kata yang ada dikomputer, di game dan kosa kata sehari-hari.

Saya pun mensetujui dan mulai mengoprek materi bahasa inggris yang memang saya kumpulin sejak lama. Dan selalu berharap suatu hari bakal bisa dipelajari oleh anak-anak.

Sudah  sejak dulu saya pengen anak-anak terutama abang Daffa mempelajari bahasa inggris ini tapi rupanya hati dan pikirannya baru mau sekarang.
Saya begitu menyukai bahasa inggris makanya saya pengen anak-anak juga bisa berbahasa inggris dan menyukai bahasa tersebut.
Karena bahasa itu pulalah yang membuat saya pernah (2001-2004) bekerja di sebuah hotel  internasional  di kota saya dan bertemu dengan native speaker setiap hari.

Namun saya sadar, belajar apapun tidak bisa dipaksakan. Belajar itu harus dari niat dan minat dulu baru apapun pelajarannya pasti gampang diserap dengan baik.

Dan hari ini pun datang. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Mumpung dia sudah punya kemauan. Selebihnya tinggal mengatur mood dan konsistensinya saja.

…..

  MEMBERESKAN MAKAN DAN MAINAN

Pagi ini, saya memperhatikan Alta yang lagi makan buras (sejenis beras yang dibungkus daun pisang ) yang diberi kuah/saos kacang. Baru beberapa saat dia makan, kuah kacangnya tumpah di lantai. Kemudian dia dengan sigap mengambil kain pel dan mengepel lantai dengan sangat telaten dan bersih.

Saya hanya memperhatikan saja tanpa bicara ataupun menyuruhnya. Saya mau liat seberapa mandirinya putri saya ini.
Alhamdulillah setelah selesai, saya pun baru memujinya dengan memberikan 2 jempol kepadanya. Dia pun tersenyum sumringah dan melanjutkan makannya.

Kemudian temannya datang untuk maen bersama. Mereka maen kemping-kempingan, menyusun bantal-bantal dan selimut dilantai dan main pura-puraan. Tampak mereka sangat menikmati permainan mereka. Sambil makan kue dan lain-lain. Tentu saja remah-remahnya banyak berhamburan diantara bantal-bantal tersebut.

Lagi-lagi saya tidak berkata apa-apa hanya memperhatikan dengan muka datar. Kemudian tetiba abang Daffa datang dan mengajak maen ke sebelah rumah. Dan ternyata alta berkata kepada temannya marsha. Bahwa mereka harus membereskan dulu semua banta-bantal itu baru pergi kesebelah rumah..

Alhamdulillah lagi-lagi tanpa campur tangan saya dan mempercayakan mereka bisa bertanggungjawab akan mainannya sendiri. Ternyata mereka lebih terlihat mandirinya.

Yuliana
Banjarmasin, 29 Juli 2017

Kamis, 27 Juli 2017

Day 13 Melatih Kemandirian

#Day13
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



“Maafkan aku karena aku tidak mandi, ami …”



Yah….. kesibukan saya dan abang Daffa yang harus bolak balik mendaftar TPA dan PKBM yang akhirnya mendaftar ke PKBM nya pun dipending sampai waktu yang tidak bisa kami pastikan.
Membuat saya tidak fokus dalam melatih Alta lagi. Hampir semingguan ini fokus saya sepenuhnya ke urusan abang Daffa. Sehingga Alta tidak begitu terperhatikan.
Alta dari pagi sudah langsung maen dengan sepupunya di rumah sepupunya. Dia kadang ikut saya tapi hari ini dia nga saya ajak dan dia mau.
Memang beberapa kali saya ingatkan dia untuk mandi tapi karena saya kurang tegas dalam meminta dia melakukan apa yang saya pinta sehingga diapun menolak dengan berbagai cara. Dan karena saya memang sedang terburu-buru serta perhatian saya terfokus ke urusan abangnya jadilah agenda mandi Alta tidak terpenuhi hari ini (falce celebration).

Sampai saya pulang di sore hari dia masih belum mandi. Memang bajunya sudah diganti tapi dia belum mandi.  Baru setelah maghrib dia mau mandi.

Sewaktu dia sudah rebahan ditempat tidurnya. Alta mendekati saya yang baru selesai menyusui dek fayyas. Dan tiba-tiba saja dia berkata,
Alta : “ami, maafkan aku karena hari ini aku tidak mandi. Maafkan aku ami!”

Saya terenyuh saat dia mengatakan itu dengan tulus dan bersungguh-sungguh. Saya pun peluk dia, cium dia dan meminta maaf kalo hari ini saya tidak memperhatikannya karena disibukkan oleh pendaftaran abangnya.
Alta pu membalas ciuman saya serta memeluk saya dan mengucapkan bahwa dia sangat sayang saya.

Diberi amanah dengan 3 anak adalah hal yang luar biasa buat saya. Apalagi saat dalam pengasuhannya saya lebih banyak sendiri dibanding dibantu suami. Jarak dan waktu membuat kami tidak bisa selalu berbagi dalam pengasuhan anak-anak.

Sebenarnya anak-anak dari dulu sebelum kami kembali pindah ke Banjarmasin. Mereka sudah terbiasa melakukan apa saja sendiri.  Saya selalu mempercayai anak-anak dalam melakukan aktivitas dan dalam mengambil keputusan sekecil apapun.

Apa karena lingkungan dan kebiasaan di keluraga besar di rumah ini membuat mereka secara perlahan-lahan terpengaruh. Semoga saya masih selalu bisa membuat mereka ke arah yang terbaik.



Yuliana
Banjarmasin, 25 Juli 2017

Day 16 Melatih Kemandirian

#Day16
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari

        

         MENYUSUN MATERI BELAJAR
                    ( BIKIN MODUL )

Kali ini saya yang akan melatih kemandirian saya pribadi. Saya menantang diri saya untuk menyelesaikan resume modul komputer yang akan saya ajarkan ke abang Daffa dalam 2 hari. Karena abang Daffa sudah mendiskusikan dan memutuskan ada  3 poin ilmu yang ingin dikuasainya secara serius.

1. Komputer
2. Bahasa Inggris
3. Membuat games

Sebenarnya komputer dan membuat games memang kerap kali dia kerjakan. Dia sudah menguasai komputer sebelum dia masuk TK. Saya memang selalu mengajarkan komputer secara pribadi kepadanya. Sampai akhirnya dia tertarik dengan dunia perkomputeran.

Secara otodidak dia juga sudah menguasai windows seperti word dan power point, menggambar melalui paint, dan juga suka banget dengan design grafis. Bahkan dia sudah belajar secara otodidak cara membuat games sederhana melalui power point.

Namun buat saya, Daffa juga harus memiliki pengetahuan secara terperinci tentang windows secara menyeluruh sebelum dia mencari tutor diluar sana.

Dan mengenai bahasa Inggris. Sebenarnya bahasa ini sangat dia tidak sukai. Namun dia mau memperlajarinya karena di dunia per-game-an semua games menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.

Berawal dari dia suka mengunduh video tutorial games di youtube. Dari video–video tersebut hampir semua games yang dia suka tidak ada translate bahasa indonesianya. Sehingga buatnya sulit untuk meraba-raba perintah yang diberikan.

Abang daffa memang tidak maen games dilaptop atau dihandphone karena dia memang tidak punya dan saya pribadi belum mau memberikannya gadget tersebut. Namun dia sering melihat sepupunya maen ipad dan dia sebagai advisor gamesnya.

Memang dia berangan-angan pengen punya kelas belajar games atau paling tidak dia bisa bikin video cara maen games seperti yang ditontonnya. Atau bisa bikin games sendiri secara profesional.

Tapi saya mensyaratkan 2 hal ke dia mengenai games, apabila dia masih mau dengan dunai per-game-an;

1. Gamesnya harus sesuai syariat
2. Gamenya harus mendidik

Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar, dia bisa sendiri mencari jawaban bagaimana 2 hal itu bisa diaplikasikan pada kegemarannya tersebut karena usia kini sudah 12 tahun.

Jadi tugas saya sebagai fasilitator anak homeschooling, dari pagi tadi setelah urusan dapur beres, sambil mengayun fayyas saya mulai buka laptop dan meresume dari beberapa modul dan buku.

Memang tidak bisa selalu on laptop, saya juga harus membagi waktu dengan menyusui fayyas, menyiapkan makannya, mengganti popok beberapa kali karena pup (maaf) , kadang alta datang dengan berbagai cerita dan juga tangisan setelah maen di luar rumah atau maen dengan abangnya dan sepupu-sepupunya.

Abang Daffa juga punya andil hari ini, dia sangat membantu saya agar bisa menyelesaikan resume-an modul ini. Dia juga yang menemani Fayyas maen, ngajak maen keluar rumah, ke kamarnya, dan menyuapi juga

Ditemani segelas capucino tadi siang dan efeknya masih sampai malam ini. Saya pun melanjutkan me-resume modul setelah makan malam, memastikan anak-anak sikat gigi, menemani  anak-anak tidur , setelah itu keluar rumah untuk buang sampah ke TPS.

Akhirnya sebelum jam 23.00 saya sudah menyelesaikan resume modul plus sudah diedit pula.


Yuliana
Banjarmasin, 28 Juli 2017

Day 15 Melatih Kemandirian

#Day15
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari

   

     Membaca buku ( tantangan 50 hari)


Hanya 19 hari kami menjalani tantangan membaca buku (secara fisik buku) yang kami buat sebelum adanya tantangan melatih kemandirian ini.

Tantangan membaca buku sebenarnya bukan saja untuk abang daffa tapi juga buat Alta dan saya pribadi.
Meminjam buku di perpustakaan kami hentikan sementara waktu karena kegiatan Daffa yang akan masuk TPA sehingga saya tidak bisa lagi untuk pergi ke perpustakaan.
Dikarenakan saya tidak bisa terlalu sering keluar rumah mengajak ke 3 bocah apalagi de fayyas yang akan sangat menyita kesehatannya apabila terlalu sering diajak keluar di cuaca yang cukup terik di Banjarmasin.

Namun kami akan tetap berusaha mencari celah dimana waktu dan cuaca sangat mendukung untuk pergi meminjam ke perpustakaan lagi.

Ada kejadian unik hari ini, mungkin karena sudah terbiasa membaca buku sambil mengayun dek fayyas, saya merasa seperti hampa karena tidak ada bahan bacaan. Membaca di sosmed tidak semenarik dengan membaca buku langsung.
Dan ternyata malamnya, Alta pun mengeluhkan hal yang sama, bahwa dia pengen kami tetap punya buku untuk dibaca sebelum tidur.

Jadilah untuk mengisi kekosongan bacaan, dia minta saya bercerita apa saja sebelum dia tidur.


Yuliana
Banjarmsn, 27 Juli 2017

Day 14 Melatih Kemandirian

#Day14
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari

                    Menulis diary

Tantangan melatih kemandirian untuk abang daffa salah satunya adalah menulis diary. Dan kegiatan ini hanya dia kerjakan selama 4 hari saja dari 10 hari yang ditugasi.

Menulis memang adalah bagian yang tidak disukai oleh Daffa. Sehingga berbagai macam cara saya coba untuk melatih kebiasaan ini. Meski sudah disediakan dan dibolehkan untuk menuliskan cerita-ceritanya di laptop saya. Tetap aja di selalu tidak punya waktu untuk melakukannya.

Dia memang lebih suka menceritakan apa saja dalam bentuk narasi. Apa saja dia ceritakan. Tapi apabila cerita yang dia utarakan ke saya itu saya minta untuk menuliskannya, dia akan langsung berubah 180 derajat. Langsung pasang muka kecut dan diam. Atau juga pergi menjauh.
Apalagi kalo diminta untuk menulisnya di sebuah buku atau catatan. Akan tambah parah lagi reaksi yang dia berikan.

Sejak kami memutuskan homeschooling 3 tahun yang lalu kemampuan menulis tangannya sangat jarang dilatih. Sehingga tulisan tangannya masih saja sama seperti 3 tahun yang lalu.
Selain melatih dia menulis, saya juga ingin melatih literasinya. Dengan sering-sering menuliskan kejadian yang dia lewati besama teman-temannya pada hari itu dalam bentuk tulisan. Dan tentu saja memfasilitasi membacanya dengan meminjam buku ke perpustakaan. Karena untuk membeli buku. Sementara ini kami belum mampu.

Dan tantangan ini menurut saya falce celebration untuk tantangan melatih kemandirian.

Yuliana
Banjarmasin, 26 Juli 2017

Day 12 Melatih Kemandirian

#Day12
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari


                       KE  PKBM

Sejak hari  Jumat kemaren, saya disibukkan dengan mencari PKBM yang bisa menyelenggarakan ujian paket A untuk abang Daffa.
Sebenarnya sebelum itu saya memang hunting di internet tentang pkbm yang dimaksud. Setelah menemukan, saya coba mendatangi lokasi dan mencari lokasi pkbm inilah saya tetap harus mengajak serta ke 3 bocah. Mereka tetap ikut kemanapun saya pergi. Memang dirumah banyak aja yang akan menjaga anak-anak tapi buat saya, pengalaman seperti ini akan menambah pengalaman mereka pula.

Dengan motor, saya membonceng ke 3 bocah dan menjelajahi jalan-jalan yang lumayan jauh dengan cuaca siang yang cukup terik. Anak-anak memang selalu enjoy jika diajak jalan-jalan naik motor. Melihat lingkungan baru, tempat baru dan orang-orang baru.

PKBM yang kami datangi berada di sebuah gang yang cukup sempit. Tapi  lingkungannya cukup  bersih. Bangunannya sederhana. Pkbm ini dipagi hari adalah tempat anak-anak PAUD bersekolah. Sedang siangnya untuk para peserta paket yang belajar.

Dari info yang kami dapatkan dari salah satu guru PAUD disana. Abang Daffa bisa aja mulai masuk senin ini. Setelah melampirkan administrasinya. Namun ada yang kurang sreg saat bertanya mengenai jadwal belajarnya. yang ternyata berbarengan dengan jadwal TPA yang juga mau didaftar oleh abang.

Setelah pulang dari sana dengan membawa formulir. Saya terus memikirkan hal ini. Saya menimang-nimang dan berdiskusi via videocall dengan suami perihal jadwal belajar disana.

Memang sebelumnya saya juga sudah memberikan keterangan kepada TPA bahwa Daffa akan mengikuti kegiatan belajar untuk ikut ujian paket pada hari yang sama dengan jadwal mengajinya. Dan kemungkinan akan sering bentrok dan telat. Panitia mesjid memaklumi dan membolehkan ketelatan apabila itu nanti terjadi.

Namun setelah saya menanyakan ulang ke PKBM perihal jadwal belajarnya secara detail. Ternyata mereka beljarnya itu 3x seminggu dengan durasi belajar 1-2 jam yang dibagi 2 sesi. Otomatis pulang dari PKBM jam 5 sore dan absensi sangat penting untuk bisa diikutkan ujian tahun depan. Sehingga  jelas tidak bisa dan akan sangat telat masuk di TPA. Sedang perjalanan dari PKBM ke mesjid tempat TPA berada cukup jauh sekitar 3,8 km meski sudah nemu jalan pintas tercepat tetap aja akan tidak enak kalo selalu telat.

Akhirnya setelah menimbang baik urgent or bisa nanti, kami pun mengambil keputusan bahwa abang Daffa hanya akan mengikuti mengaji di TPA saja.
Perimbangan ini diambil karena usia abang Daffa itu sebenarnya sudah agak telat untuk memulai mengaji lagi setelah setahun ini dia susah sekali untuk dibujuk agar mengaji dirumah apalagi mendaftar ke salah satu TPA dekat rumah. Banyak banget alasan. Dan TPA inilah yang dia akhirnya setuju mendaftar.

Sedang PKBM dan ujian paket A, saya pikir karena sudah tau PKBM ini bisa untuk ikut UNPK jadi tahun berikutnya pun masih bisa. Toh buat anak homeschooling tidak ada batasan kapan harus menyelesaikan setiap tahapnya.

Dan karena urusan PKBM dan TPA inilah menyita banyak perhatian saya karena harus mencari sendiri, mengunjungi tempat-tempat tersebut, mencari jalan pintas, mendaftarkan , bolak-balik dengan ke 3 bocah selalu bersama saya, sedang suami tidak ada didekat kami plus kadang tidak bisa dihubungi karena sinyal. Jadilah semua harus dihandle sendiri.

Dan karena ini pulalah. Latihan kemandirian pada poin mandi dan poin lainnya untuk alta tidak maksimal kami latih.
Saat tidak ada suami, sejak 13 tahun yang lalu saya memang selalu harus mengerjakan apa saja sendiri termasuk mengambil keputusan cepat untuk beberapa kasus. Semua saya lakukan sendiri. Berpindah-pindah kota dan lingkungan baru juga sudah sering saya alami tanpa suami.

Jadi melatih kemandirian hari ini adalah giliran saya.


Yuliana
Banjarmasin, 24 Juli 2017

Day 11 Melatih Kemandirian

#Day11
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



Sebenarnya hari ini saya tidak begitu ngotot meneruskan tantangan ke 11 ini. Kemudian saya pikir,  saya harus terus menuliskan perkembangan dari kemandirian anak-anak  dan kemandirian saya pribadi meski tantangan 10 hari sudah berakhir.

Sebenarnya jadwal ke perpustakaan bukanlah pada hari sabtu kemaren. Tapi hari rabu. Cuman karena abang Daffa bakal disibukkan dengan aktivitas belajar yang akan mulai rutin di PKBM dan di TPA nya jadilah kami memutuskan untuk istirahat dulu ke perpustakaan dan mengembalikan buku yang sudah kami pinjam.
Mungkin setelah situasi sudah stabil dan kondisi kesehatan juga selalu dijaga keprimaannya. Kami akan berkunjung dan memulai meminjam buku lagi.

Jadilah pagi ini kami semua bersiap-siap untuk berangkat.  Lokasi perpustakaan berjarak kurang lebih 6 KM dari rumah kami. Dan saya harus mengajak ke 3 bocah pula untuk kesana setiap kali karena tidak bsia menitipkan salah satunya kepada nenek atau  ke anggota keluarga lainnya. Karena pagi hari adalah waktunya istirahat buat mereka semua.

Abang Daffa sudah tau apa yang dia akan lakukan apabila mau berangkat keluar rumah, seperti mandi lebih awal, berpakaian atau mencuci dulu 1-2 bajunya kemaren .
Sedang alta masih harus diingatkan mengenai rutinitas mandinya, sikat gigi, dan menempatkan baju kotornya.

Selama tantangan 10 hari kemaren, saya merasa belum maksimal dalam melatih dan membiasakan poin-poin dalam latihan kami.

Kebiasaan ini akan terus dilatihkan agar menjadi kebiasaan buat Alta dan abang Daffa karena nantinya apa yang mereka lakukan juga akan menjadi contoh buat adiknya Fayyas secara tidak langsung.

Setiap mau mandi, saya selalu menyiapkan baju ganti untuk saya dan fayyas secara lengkap. Abang Daffa sudah dari dulu semua perlengkapan mandinya langsung dibawa masuk ke manar mandi dan keluar kamar mandi sudah dalam keadaan sudah memakai baju yang dipersiapkannya.

Kebiasaan abang daffa ini memang sudah sejak usia 7 - 8 tahun. Dia sudah sangat memperhatikan auratnya. Dia sangat menjaga auratnya dengan baik. Termasuk dalam memilih baju apa yang akan dia gunakan sehari-hari.

Abang daffa sudah sejak usia 8 tahun tidak pernah lagi menggunakan celana pendek selutut di dalam rumah apalagi keluar rumah. Dan sejak dia usia segitu saya tidak pernah lagi melihat dia meski hanya menggunakan kaos singlet/tanpa lengan atau celana maen bola sekalipun didalam rumah.

Dan contoh seperti inilah sebenarnya juga harus dibiasakan ke Alta. Apalagi dia cewek. Yang tentu auratnya adalah seluruh tubuhnya. Namun mungkin saya harus terus mencari cara untuk membiasakannya dengan berbagai trik menarik sehingga tampak seperti tidak menyuruh . Biasanya kami memainkan sebuah lomba yang selalu disukai alta yaitu lomba siapa tercepat; dari lomba memakai baju lebih dulu, lomba memakai baju paling benar, lomba menyikat gigi, dll

Namun lingkungan dan tempat tinggal kami sekarang adalah sebuah tantangan buat keluarga kami. Dan pola atau kebiasaan yang terjadi disekitar kami sedikit banyaknya mulai mempengaruhi kebiasaan dan pola tingkah laku anak-anak juga. Semakin banyak yang dilihat anak-anak akan semakin besar pengaruh buat tingkah polah dan kebiasaan mereka.

Memang kami punya rencana untuk pindah dan mencari lingkungan yang kondusif untuk mendidik anak-anak dengan visi-misi keluarga kami.
Namun dikondisi sekarang, memang belum memungkinkan kami untuk berpisah dari keluarga besar ini.
Suami belum stabil dalam hal keuangan dan pekerjaannya.


Yuliana
Banjarmasin, 23 Juli 2017


Jumat, 21 Juli 2017

Day 10 Melatih Kemandirian

#Day10
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari


                 Mandi, jalan, dan uang?

Alta mulai lagi, mandinya telat. Mungkin karena dia telat ikut nimbrung mandi dengan adik Fayyas yang sejak subuh sudah mandi. Lalu Alta pun jadi menunda-nunda terus mandinya.

Meski diingatkan lagi dan lagi untuk mandi segera, dan saya juga katakan kalo sudah mandi kan gampang kalo saya atau siapapun mau ngajak dia jalan. Karena sudah rapi, sudah cantik dengan rambut sudah diikat seperti yang biasa dia mau.

Tapi tetap saja iming-iming itu tak mempan lagi. Namun tetiba saja. Dia berlarian kedalam rumah dan mulai menanggalkan pakaiannya dan melemparkan uang sejumlah Rp 4.000,- ke abang dan ngacir ke kamar mandi.

Saya nga sempat tanya dia darimana memperoleh uang tersebut?. Posisi  saya lagi menidurkan de fayyas karena memang jadwalnya harus tidur pagi ini. Tak berapa lama nenek mudanya datang dengan pakaian rapi dan helm sudah ada dikepalanya dan menanyakan alta tadi lagi mandi ya…?

Oh…ternyata, Alta mau diajak jalan oleh nenek-nenek mudanya (adik-adik mama saya) ke rumah nene busu (adik bungsu mama saya). Dan karena dia belum mandi. Uang Rp 4.000,- tersebut seperti ‘sogokan’ agar dia mau ikut dan mandi segera. ( huahhhh…contoh apa lagi ini…ggrrrrr).
Awalnya Alta tidak mau ikut sewaktu diajak . Dan ternyata dengan cara dikasih duit, diapun mau ikut.

Saya langsung terdiam dan nga bisa berkata apa-apa lagi. Saya hanya mampu menampung dulu rasa keberatan saya  karena hal tersebut baru buat alta dan saya dan nanti malam akan membicarakan hal tersebut dengan Alta dalam situasi yang lebih nyaman.

Saya hanya bisa melihat apa yang Alta lakukan dan nga bisa berbuat banyak. Setelah dia mandi dengan handuk yang dipersiapkan oleh abang Daffa, Alta memilih sendiri pakaiannya dan langsung memakai dan mengambil jilbab hitamnya. Alta langsung berangkat dengan mencium tangan saya . Pakaian kotornya tidak sempat ditarohnya diplastik khusus pakaian kotornya. Semuanya tampak terburu-buru karena para nenek sudah siap di motor mereka masing-masing.

Saya anggap hari ini saya falce celebration untuk poin : menyiapkan baju ganti, menyiapkan handuk sendiri, sikat gigi dan menaroh baju kotor ditempatnya.

Kenapa saya tidak langsung mencegah kepergian Alta dan tampak tidak berdaya. Saya dihadapkan dengan situasi harus berurusan dengan 3 orang nenek-nenek yang ingin cucunya ini ikut jalan. Meski saya bisa saja menolaknya dan melarang Alta ikut.
Saya tidak takut, Alta akan ngamuk, menangis atau malah akan berbuat yang lebih lagi. Namun saya pikir, melarangnya pada saat itu juga tidak akan menghasilkan apa-apa.

Alta akan dibela oleh 3 orang neneknya. Dan lagipula kasus ‘sogokan’ ini baru buat alta dan saya. Jadi saya akan membiarkan kejadian ini dulu. Tapi akan tetap membiacarakan hal ini  menjelang tidur malam ini.

Yuliana
Banjarmasin, 22 Juli 2017

Kamis, 20 Juli 2017

Day 9 Melatih Kemandirian

#Day9
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



                 Membaca buku

Kegiatan ini adalah salah satu poin dalam latihan kemandirian abang Daffa. Karena dia tidak ada Rabu kemaren yang merupakan jadwal rutin kami pergi ke perpustakaan daerah dan meminjam buku.


Saya pun meminjamkan 2 buku atas nama abang daffa, satu buku berupa bacaan fiksi dan yang satu buku muatan lokal bahasa banjar. Yang memang tidak begitu sering dibahasakan oleh anak-anak sekarang,  apalagi abang Daffa yang sudah terbiasa berbahasa nasional. Sehingga bahasa tempat kelahirannya ini jarang dia praktekkan apalagi dipelajari. Buku ini berjudul CUCUPATIAN URANG BANJAR (teka-teki orang banjar).


Abang daffa begitu senang membacanya. Kadang tertawa sendiri, kadang dia balik bertanya kepada saya apa artinya. Saya sangat senang melihat ketertarikkannya mengulang-ngulang bacaannya  . Dia memang paling senang bacaan tentang humor, quiz, tebak-tebakkan dan teka-teki.

……

                     

                      Mandi sore


Biasanya alta mandi berbarengan dengan suara rekaman mengaji/murajaah di mesjid dekat tempat tinggal kami. Tapi hari ini Alta ikut saya dan abang  mengunjungi sebuah PKBM yang awalnya saya seaching di internet dulu.

Rencana tahun depan untuk abang Daffa yaitu mengikuti ujian paket A. Namun sebelum kami berangkat, kami membuat kesepakatan. Apabila nanti sesampainya di rumah kembali , Alta harus langsung mandi dan mempersiapkan sendiri semua rutinitas mandinya seperti biasa.

Perjanjian inipun disetujui Alta dan juga abang tentunya. Jadi latihan kemandirian untuk alta dan abang daffa tanpa kendala berarti hari ini.


Yuliana
Banjarmasin, 21 Juli 2017

Day 9 Melatih Kemandirian

#Day9
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



                 Membaca buku

Kegiatan ini adalah salah satu poin dalam latihan kemandirian abang Daffa. Karena dia tidak ada Rabu kemaren yang merupakan jadwal rutin kami pergi ke perpustakaan daerah dan meminjam buku.


Saya pun meminjamkan 2 buku atas nama abang daffa, satu buku berupa bacaan fiksi dan yang satu buku muatan lokal bahasa banjar. Yang memang tidak begitu sering dibahasakan oleh anak-anak sekarang,  apalagi abang Daffa yang sudah terbiasa berbahasa nasional. Sehingga bahasa tempat kelahirannya ini jarang dia praktekkan apalagi dipelajari. Buku ini berjudul CUCUPATIAN URANG BANJAR (teka-teki orang banjar).


Abang daffa begitu senang membacanya. Kadang tertawa sendiri, kadang dia balik bertanya kepada saya apa artinya. Saya sangat senang melihat ketertarikkannya mengulang-ngulang bacaannya  . Dia memang paling senang bacaan tentang humor, quiz, tebak-tebakkan dan teka-teki.

……

                     

                      Mandi sore


Biasanya alta mandi berbarengan dengan suara rekaman mengaji/murajaah di mesjid dekat tempat tinggal kami. Tapi hari ini Alta ikut saya dan abang  mengunjungi sebuah PKBM yang awalnya saya seaching di internet dulu.

Rencana tahun depan untuk abang Daffa yaitu mengikuti ujian paket A. Namun sebelum kami berangkat, kami membuat kesepakatan. Apabila nanti sesampainya di rumah kembali , Alta harus langsung mandi dan mempersiapkan sendiri semua rutinitas mandinya seperti biasa.

Perjanjian inipun disetujui Alta dan juga abang tentunya. Jadi latihan kemandirian untuk alta dan abang daffa tanpa kendala berarti hari ini.


Yuliana
Banjarmasin, 21 Juli 2017

Day 8 Latihan Kemandirian

#Day8
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



List Kemandirian Daffa : Magang di toko (belajar jualan)

Selama 4 hari dia tinggal di rumah adik saya, ternyata putra saya sakit. Dia terserang diare  dan muntah 1 kali yang mengharuskannya meminum obat dan istirahat. Entah apa yang dia makan selama nginap disana. Jadilah rencana  magang mengenal  berjualan di toko adik saya tidak bisa diteruskan.

Menjelang siang kemaren dia pulang diantarkan ipar saya di rumah kakanya. Sewaktu saya menjemput abang Daffa, dia masih dalam keadaan lemas dan pusing. Melewati jalan pintas yang masih dalam proses pemadatan, membuat abang Daffa makin kelelahan setelah tadi menempuh perjalanan 2 jam.

Sesampai di rumah, saya belum sempat mendengar ceritanya. Karena dia keburu tidur di kamar sampai sore. Sorenya saya juga belum sempat bicara dengannya karena saya harus menjemput suami setelah beliau  menghadiri pokja.

Malam harinya saya pikir, saya bisa ngobrol dengan abang Daffa soal pengalamannya. Tapi saya keburu kecapean dan ketiduran sehabis maghrib karena seharian ini terlalu sering keluar rumah sampai-sampai telat setor tugas bunsay level#2 menjelang subuh. Semua urusan anak-anak dihandle suami.

Tapi beberapa saat abang datang kemaren, saya sempat membuka tas ransel yang dibawanya ke Martapura kemaren. Tidak ada saya temukan buku tulis yang saya tugaskan dia untuk membeli dan melanjutkan latihan menulis 10 harinya dengan tulis tangan saja.

(untuk magang toko saya anggap falce celebration)

……

List kemandirian Daffa : mengurus laundry

Karena dia sakit beberapa hari kemaren, jadi tumpukkan baju kotornya cukup banyak.
Pagi ini abang Daffa sudah mengambil kantong plastik besar yang dia bawa pulang kemaren yang berisi baju-bajunya baik yang masih bersih dan yang kotor. Kantong plastik tersebut sudah terbagi dua sejak dia bawa dari Marapura . 1 kantong berisi pakaian bersih dan 1 kantong berisi pakaian kotor dan pakaian yang belum sempat kering yang dia mencucinya disana tapi karena sudah mau berangkat jadi baju itupun harus diambil dari jemuran dalam keadaan setengah kering. Dan abang Daffa memilah-milah baju-baju tersebut sesuai jenis kotornya untuk dicuci.

Saya bersyukur, urusan laundry ini sudah mulai menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan buatnya. Dan saya tidak perlu lagi mengingatkan hal tersebut padanya.
Dan termasuk kerapihan kamar nya juga masih terjaga rapih.

…..

Latihan kemandirian Alta : menyiapkan rutinitas mandi

Jam 10 pagi, Alta baru mau mandi, padahal saya, suami, abang dan adiknya semua sudah mandi sejak subuh tadi.
Secara tidak langsung, Alta selalu melihat neneknya mandi selalu antara jam 10/jam 11 siang. Setelah semua pekerjaan beliau selesai seperti menganter kue ke warung-warung langganan, ke pasar dan memasak makan siang. Apakah ini ada kaitannya dengan kebiasaan mandinya  alta yang sesukanya? wallahualam

Memang ritme di keluarga besar kami sangat berpengaruh besar untuk Alta terutama urusan mandi. Dia melihat para tetua (datu, nene anum, nenenya) mandinya siang, atau kadang tidak mandi karena cuaca yang dingin dan rata-rata mandi cuma sekali sehari. Karena mereka disibukkan dengan kegiatan perwadaian (bikin kue) sejak jam 3.00 pagi.  Begitu pula ritme tidur di rumah ini. Tidur siang itu bukannya setelah waktu zhuhur tapi antara jam 9 - 10 adalah waktu tidur untuk mereka.

Makanya tantangan kali ini adalah melatih Alta untuk bisa mandi dipagi hari bukan seenaknya sesuai kehendak dia. Bahwa mandi itu di pagi hari dan sore hari minimal 2 kali sehari.
Dan tantangan berikutnya adalah soal tidur siang. Sejak kami tinggal disini kurang lebih 1,5 tahun yang lalu alta sangat jarang mau tidur siang.

Latihan hari ini sangat lancar. Setelah satu kali diingatkan untuk melepaskan bajunya didalam rumah aja karena biasanya apabila diingatkan mandi, dimanapun dia akan melepaskan bajunya dulu terus dengan tanpa busana berlarian ke dalam rumah/didalam rumah.

Saya hanya sesekali saja memeriksa apakah dia mengingat urutan yang harus disiapkan. Ternyata semuanya benar. Dia sudah menyiapkan bajunya sendiri, dia pula menaruh bajunya di kantong plastik belakang pintu dengan benar. Dan membawa handuk pula.
Alhamdulillah latihan hari ini tampak berhasil tanpa iming-iming hadiah seperti beberapa kali dipraktekkan dan saya pikir awalnya karena dia memang ingin mandi atas kesadarannya sendiri.

Ternyata. ….Dia ada kesepakatan dengan abang Daffa. Alta menginginkan jajanan yang dibeli abang. Dan abang pun mengiyakan tapi mandi dulu.

Namun saya tetap bersyukur dia mau menyiapkan rutinitas mandinya dengan baik dan tanpa diminta. Ini prestasi hari ini.

Perlahan-lahan kegiatan ini akan jadi kebiasaan yang baik untuk Alta. Tetap semangat dan bersyukur apapun hasilnya.

Yuliana
Banjarmasin, 20 Juli 2017




Rabu, 19 Juli 2017

Day 7 Melatih Kemandirian

#Day7
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari




Di rumah Datu sebelah rumah siang ini akan ada acara. Dan sebagian kecil keluarga yang dari luar kota akan berkumpul. Seperti biasa Alta sedari subuh langsung bangun. Sebelum meninggalkan tempat tidurnya, saya sudah memberikan hadiah sesuai janji saya sebelumnya bahwa akan memberi izin dia untuk menonton kartun di pagi hari.

Tapi kali ini saya tiak mengunduhkan Diva tapi kartun lain yang bertema lebih islami. Dia begitu senang karena tokoh yang ada di kartun itu mirip nama teman tetangganya. NISA.

Sekitar 5 menit nonton, sementara saya membikin sarapan pagi untuk nya dan adik fayyas juga.

Setelah kami sarapan sambil ngobrol ringan, saya beritahu kalau di sebelah rumah siang ini akan ada acara. Jadi keluarga dari luar kota sudah ada yang datang sejak tadi malam. Jadi saya minta dia siap-siap dengan mandi setelah sarapan pagi selesai.

Saya pun mulai menyiapkan keperluan mandi dek fayyas. Tapi Alta sudah keburu ke sebelah rumah. Dan setelah saya memandikan de fayyas, tetiba saja Alta datang dan langsung melepaskan bajunya dan ikut nimbrung mandi. Sedang baju ganti, handuk belum dia persiapkan.

Saya tanya kenapa dia tidak menyiapkan keperluan mandinya. Katanya dia mau mandi bareng berendam dengan adiknya.
Alta memang senang mandi berdua dengan adiknya.

Disaat seperti itu saya coba memberi pengertian kalo dia tidak boleh mandi dengan aurat keliatan oleh adiknya karena adiknya kan cowok, sedangkan dia cewek. Mereka jelas sangat berbeda dan tentu saja tidak boleh saling mempelihatkan aurat.

Memang dia melihat kalo adik fayyas dimandiin oleh saya dengan keadaan tanpa busana. Kemudian dia bertanya, kenapa adiknya boleh keliatan. Saya bilang dia kan dimandiin sama ami dan di dalam kamar mandi pula.

Apabila Alta mau mandi tanpa busana juga tempatnya harus di kamar mandi dan pintunya harus tertutup tidak ada yang boleh melihat karena itu aurat yang harus ditutup dan dilindungi.
Karena pagi itu sangat dingin, jadi mandi de fayyas tidak lama. Sehingga kaka Alta pun tidak bisa mandi berdua dengan adiknya tersebut.
Saya tinggalkan dia di kamar mandi sendiri. Tapi handuk dan baju gantinya masih belum dipersiapkan. Meski sudah diingatkan untuk masuk ke dalam kamar dulu untuk menyiapkan baju ganti dan mengambil handuknya tapi tak berapa lama Alta selesai mandi dan masuk ke kamar, tentu saja dengan masih dalam keadaan basah karena belum ada handuk yang menyeka basah ditubuhnya.

Saya coba dekati Alta, saya usap rambutnya dan tubuhnya dengan handuk yang saya ambilkan. Saya coba tanyakan kenapa dia tidak sempat menyiapkan perlengkapan sehabis mandi seperti yang beberapa hari ini dia sudah pernah lakukan.
Terus Alta menjawab, bahwa dia sudah kemaren mengerjakannya. Dan dia bilang dia tadi sudah pula sikat gigi sendiri. Saya  pun  mengapresiasi kalo dia masih ingat untuk sikat gigi meski tidak diingatkan.
Tanpa mengurangi  kebanggaan saya akan prestasinya hari ini, Saya  juga coba terus memberitahunya kalo latihan tersebut harus kita lakukan setiap hari supaya jadi kebiasaan. Dan apa yang Alta lakukan setiap hari dari kemaren itu adalah sebuah kebiasaan bagus.

Tanpa sahutan lagi, Alta memeluk saya dan langsung memilih pakaiannya yang ada dikeranjang bajunya. Memakainya satu persatu tanpa bantuan dari saya. Alta memang sudah bisa memakai baju sendiri sejak usia 3 tahun.

Latihan kemandirian pagi ini falce celebration untuk menyiapkan rutinitas mandi ( menyiapkan baju ganti, handuk) dan prestasi di poin sikat gigi sendiri dan meletakkan pakaian kotor ke tempatnya.

Harus terus semangat membersamai latihan kemandirian Alta. Terus memodifikasi apapun yang bisa memicu semangatnya untuk terus mau latihan sampai menjadi kebiasaan yang baik.



Yuliana
Banjarmasin, 19 Juli 2017

Minggu, 16 Juli 2017

Day 5 Melatih Kemandirian

#Day5
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



Alta 4,4 tahun

Di hari ke 5 ini saya mencoba melatih kemandirian : menyiapkan rutinitas mandinya dengan lebih menyenangkan dengan memberikan hadiah berupa unduhan video animasi DIVA episode baru yang dia gemari.

Memang dulu saya pernah memutarkan  film-film kartun seperti diva, dodo dan syamil untuk bahan belajarnya (beli flashdisk kartun muslim). Tapi karena laptopnya rusak parah (layarnya patah bagian flexiblenya ) jadi nga pernah lagi ditonton video tersebut. Apabila mau diputar di hape saya harus mengunduh aplikasi VLC dulu karena format videonya AVI, sedang hape saya sudah tidak mampu lagi untuk mengunduh aplikasi lain. Kalo mau diputar di tv milik Datu disebelah rumah, juga nga bisa diputar karena bukan MP4.

Jadilah flashdisk yang saya beli dulu itu nga bisa diputar lagi dan Alta kayaknya agak melupakan isi-isinya.

Dan subuh ini saya coba unduh ulang animasi edukasi tersebut dengan format MP4 sehingga bisa diputar di tv Datu disebelah. Setiap dia manpu menyelesaikan tantangannya dia akan mendapatkan 2 episode Diva yang belum pernah dia tonton sebelumnya.

Animasi pertama yang saya unduh adalah adab mandi , karena berhubungan dengan latihan kemandirian kami.

Dengan keterbatasan kemampuan hape saya, saya unduh video tersebut, saya kirim ke hape suami dulu (mumpung suami lagi ada dirumah) karena colokan kabel data saya udah nga bisa digunakan. Jadilah dari hape suami baru dipindah ke laptop saya agar bisa ditonton oleh Alta.

Alta menyaksikan dengan penuh suka cita. Karena memang dia begitu suka menonton. Kami memang tidak berniat punya telivisi lagi sejak 5 tahun yang lalu. dan dirumah nenekpun televisi jadulnya udah lama rusak karena tersambar petir dan akhrinya hanya jadi pajangan di ruang tamu.

Jadi  kalopun Alta pengen nonton harus ke rumah Datu disebelah kiri rumah atau ke rumah sepupunya di sebelah kanan rumah nenek ini. Dan tentu saja akan sangat merepotkan untuk Alta. Mengingat nonton di rumah orang lain meski keluarga sendiri tetap tidak bisa sebebas kalo punya sendiri. 

Saya lebih banyak menyiapkan bahan belajar buatnya seperti membuat percobaan, mengerjakan worksheet, bikin craft, membaca buku, pergi ke taman, ke perpustakaan, atau bermain diluar rumah.

Alhamdulillah setelah menonton video diva tadi, dia langsung mau diajak mandi, menyiapkan pakaian dan handuknya. Tak lupa pakaian kotornya juga dimasukkan ke kantong plastik yang ada dibelakang pintu. Tapi tak lupa dia menambahkan kalo dia ingin bisa membaca bacaan doa masuk kamar mandi juga..

Subhanallah. Semoga esok dan seterusnya Alta akan ingat akan latihan kemandirian kami hari ini.

.......

Latihan Kandirian Abang Daffa: Magang berjualan di toko



Malam ini abang Daffa dan adik saya beserta keluarganya mampir ke rumah sebenatr sekaligus mengantar kembali anggota keluarga yang lain (yang kemaren 2 hari nginap) karena akan langsung ke rumah ipar adik saya sebab ada suatu acara. Abang Daffa sudah 2 hari nginap dirumah adik saya tersebut. Dan kemaren dia sudah diajak ke toko.


Pengalaman pertama, dari cerita nenek.  Kalo abang Daffa menjelang waktu sholat ashar tidur di dalam toko. Mungkin karena tidak ada teman ngobrol atau masih kagok di hari pertama magangnya.


Saya juga memberitahukan adik saya, kalo abang Daffa harus memperhatikan laundrynya sendiri, harus menjaga kerapihan kamar selama disana dan tidak lupa menulis diary setiap harinya.

Meski tadi malam kami bertemu sangat singkat. Saya bisa melihat putra saya seperti tidak ingin pergi secepat itu. Sepertinya  dia ingin bercerita.Dia memang sensitif. Saya akan langaung bisa menebak apa yang dirasakannya hanya dengan melihat gelagatnya. tapi magangnya disana hanya 1 minggu tapi berkesan seperti akan dibuang ghituh....

Saya tidak sempat banyak bicara dengannya apalagi dengan banyaknya anggota keluarga yang ada disekitar putra saya sehingga dia tak banyak berkata-kata.

Diwajahnya ada 2 ekpresi yang saya baca, satu dia senang karena bisa belajar jualan langsung di toko yang lokasinya dipasar. Meski memang barang yang dijual di toko adik saya memang tidak seperti harapannya. Tapi sebagai bahan belajar. Dia harus mencoba berbagai bidang/jenis barang jualan. Ekspresi ke 2 dia sedih karena harus berpisah dengan kami.

Dia menyukai berdagang tapi dia tidak suka berpisah dengan saya. Apalagi pas liat reaksi Alta yang dramatis, menangis pilu karena sang abang kembali pergi, padahal dia masih kangen.

Sampai-sampai dia bilang, " aku nga punya abang lagi ya?'.

Apalagi ditambah komentar adik saya. Klo abang di Martapura akan lamaaaaa dan akan disekolahkan!.
(Dan ternyata alasan inilah yang membuat ekapresi abang sedih dan terlihat seperti tidak senang pergi ke Martapura lagi..cerita ini dari cerita nenek dipagi hari ini).

Tambahlah dia meneteskan  air mata dan memeluk abangnya sebelum abang masuk mobil.

Semoga latihan kemandirian abang Daffa tetap dia jalankan dan praktekkan meski bukan saya yang ada disana.



Yuliana
Banjarmasin, 17 Juli 2017

Day 6 Melatih Kemandirian

#Day7
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari


Kemajuan latihan kemandirian yang saya latih ke Alta, mulai tidak begitu susah lagi. Perlahan namun pasti, kadang saya coba memancing daya ingatnya dengan melupakan satu step dari list latihannya. Dan dia ingat kalo saya lupa hal tersebut.

Sebelum ada tugas games level#2 ini saya juga sudah melatih Alta untuk kemandiriannya seperti gambar terlampir.

Ternyata putri saya ini sangat teliti. Contohnya hari ini. Dia mencermati gambar yang saya tempel di dinding, meski dia belum bisa membaca tapi saya sering membacakan poin-poin dalam gambar yang ditandai dengan warna-warna agar mudah dikenali.


Alta bertanya dan mengusulkan begini
Alta: “Mi, kenapa di sana (sambil menunjuk kertas yang ditempel didinding) tidak ada mandi dan menyusun sepatu/sendal?”

Rupanya dia merasa latihan mandinya ini juga harusnya ada dilist tersebut.

Saya : “Oh iya..ya, ami baru sadar kalo mandi tidak ada dalam daftar digambar itu? Wah Subhanallah alhamdulillah putri ami yan sholihah sangat cermat melihatnya dan terimakasih mengingatkan ami ya.”

Saya pun memberi 2 jempol juga pelukan padanya. Wajahnya bersemu kegirangan.

Pagi ini acara sikat gigi juga tidak perlu diingatkan lagi. Dia langsung menyikat giginya setelah masuk kamar mandi sebelum menguyur badannya.

Suami juga sangat mendukung dan ikut serta dalam proses latihan kemandirian ini, meski beliau hanya 3 hari berada di rumah karena harus kerja di luar kota kembali.

Dengan dukungan suami, pengasuhan pun akan semakin ringan.


Yuliana
Banjarmasin, 18 Juli 2017

Day 4 Melatih Kemandirian

#Day4
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari

Melatih kemandirian Alta : Sikat gigi sendiri



Alta mandi sendiri seperti biasa. Tentu saja persiapan rutinitas mandinya juga masih diingatkan tapi memang sudah tidak begitu susah lagi dalam mengingatkannya.

Alta pun menyelesaikan mandinya dengan cepat. Aroma sampo masih tercium dirambutnya yang panjang. Alta memang sangat suka mandi dengan sampo baru yang saya belikan beberapa waktu yang lalu. Tapi  ternyata dia belum menyikat giginya.

Saya pun memita dia untuk menyikat giginya kembali ke kamar mandi tapi dia nga mau, akhirnya negosiasipun terjadi. Dia minta dibelikan kopi rasa coklat yang beberapa hari yang lalu saya salah beli. Dan sayapun mau membelikannya lagi setelah sikat gigi. Dan Alta pun langsung meluncur ke kamar mandi….

Memang anak saya yang ke dua ini suka sekali bernegosiasi. Apa aja yang mau/siapapun meminta sesuatu atau meminta bantuannya, dia akan bernego dulu. Kalo sepakat baru dia laksanakan.

Sebenarnya hal ini dimulai dari nenek-nenek mudanya yang biasa memberikan iming-iming padanya apabila mau menyuruh. Sehingga dia terbiasa sebelum melakukan perintah maka dia akan bernegosiasi tentang apa yang akan dia peroleh dari jasa yang dia berikan.

Jadi apresiasi/hadiah berupa bintang, tepuk tangan, pujian  sudah tidak bisa diterapkan  lagi buatnya. Namun yang masih dia suka yaitu hadiah pelukan.

Awalnya memang susah mengubah kebiasaan yang semua penghuni dirumah dan dikeluarga besar lakukan ini. Namun saya mulai secara berangsur-angsur ingin mengubah atau sedikit membelokkan  nego yang dia lakukan yang berhubungan dengan permintaan bantuan ke dia.

Jadi setiap apa saja yang saya ingn dia lakukan, saya awali dengan memancing daya berpikirnya. Seperti sore hari ini. Dia baru pulang ke rumah menjelang maghrib. Saat diminta untuk mandi dia langsung menjawab nga mau.

Kemudian dia mengatakan mau mandi kalo dibelikan es krim. Memang bukannya tanpa alasan dia jadi tiba-tiba meminta es krim kepada kami. Karena barusan saya liat teman yang baru dia kenal, tetangga baru kayaknya sedang asyik memakan es krim sambil maen dengan dia dan teman lainnya.

Awalnya saya hanya mendengarkan dia merengek dan membiarkan dia sambil terus berada di hadapannya dengan menatap matanya. Wajahnya yang  kelelahan karena maen di luar rumah bersama teman-lainnya membuat dia begitu kucel ditambah tadi siang dia tidak jadi tidur siang padahal sudah ditemani ayahnya.

Tiba-tiba saya liat ada bintitan di bawah lingkar matanya. Kecil memang, tapi untuk putri saya ini yang setiap hari memang sangat suka memperhatikan penampilannya. Dan bercermin itu selalu wajib setiap ada yang lain atau sedang mencoba model ikat rambut baru atau apalah.

Saya pun mengatakan kalo bintitan dimatanya bisa bertambah besar jika kebersihan wajah dan sekitar mata tidak dijaga dengan baik. Reaksi yang ditampakkannya tentu saja langsung berlari ke cermin besar di dalam kamar nene. Kulihat wajahnya tampak sedih. Terus dia hampir menangis. Mengatakan “apakah bintit ini akan membesar?”
Tentu saja saya harus jujur mengatakan kebenarannya dengan nada biasa aja
” bisa.. kalo kebersihan mata tidak dijaga”, terus dia bertanya lagi,
“Jadi bagaimana alta nanti bisa liat?”.

Sayapun menerangkan dengan sangat sederhana kepadanya,
“Alta masih bisa liat kalo alta sekarang langsung mandi dan membersihkan wajahnya di kamar mandi. Tangannya juga harus dicuci dengan sabun dan tidak boleh terlalu sering disentuh bagian matanya tersebut. Kuku tangan Alta juga harus selalu pendek karena didalam kuku yang panjang ada kuman yang bisa masuk ke mata lho..”.

Awalnya memang dia masih terlihat sedih seperti berpikir, kemudian dia pun langsung mau menyiapkan pakaian ganti dan handuk terus mandi.

Alhamdulillah hari ini tanpa ribut atau tanpa harus bicara panjang lebar untuk membujuknya mandi.

….

Abang

Untuk memantau perkembangan abang daffa yang sedang nginap di Martapura, saya coba mewhatApps adik saya agar abang tetap memperhatikan laundrynya.

Dan ternyata semua sudah dilakukan abang Daffa dengan baik. Alhamdulillah. Tak banyak yang bisa saya ceritakan hari ini karena saya tidak bisa menelpon dia karena sinyal telepon adik saya sepertinya ada gangguan.

Yuliana
Banjarmasin, 16 Juli 2017

Sabtu, 15 Juli 2017

Day 3 Melatih Kemandirian

#Day3
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari

Tadi malam sekitar jam 10 malam, Nenek, adik saya beserta keluarganya dan abang Daffa berangkat  untuk menginap selama 2 malam di rumah adik saya yang no. 2 yang tinggal  di Martapura . Jarak perjalanan dengan mobil selama 2 jam.

Jadi untuk melatih kemandirian abang poin pertama yaitu mengurus laundry sendiri serta kerapihan kamar tidak bisa saya pantau dari sini. Namun saya akan tetap bisa memantau kemandirian tersebut dengan menelpon adik saya.

Sedang untuk kegiatan seperti menulis diary. Saya tetap tugaskan dia menuliskan cerita-ceritanya dengan tulis tangan saja dibuku tulis. Ini adalah hasil tulisannya http://bit.ly/2utMo7T

Tadi pagi saya melihat keadaan kamar yang baru ditinggalkannya tetap dalam keadaan rapi, seperti tempat tidur, batal-bantal tetap tersusun rapi dan seprai pun masih rapi. Dan lemari pakaiannya juga masih rapi dengan  baju yang masih ada tersisa dilemarinya.

Dan selama di Martapura poin yang akan dilatih adalah magang di toko untuk belajar jualan.
Adik saya dan suami mempunyai sebuah toko di Pasar Martapura, mereka menjual berbagai jenis underwear. Jadi  abang Daffa akan magang disana selama beberapa hari.

Yang memang dua hari sebelumnya saya meminta izin adik saya agar abang Daffa bisa magang di tokonya, sekaligus belajar secara langsung tentang menjadi pedagang seperti cita-citanya. Karena dia Homeschooling jadi hal tersebut tidak masalah baginya mengingat dia tidak sekolah formal.

Jauh dari orangtua juga bisa menjadi sarana melatih kemandiriannya. Apakah apa yang selama ini dipelajari dan ditauladani dari orang tua berjalan dengan baik. Ini adalah ujian riil bagi dia. Belajar langsung dari kehidupan. Bukan hanya dari buku-buku.

Apakah latihan kemandirian selama ini akan berjalan dengan sewajarnya mengingat tidak ada kami sebagai orangtua yang mengawasi dan mengingatkan dia.

Tapi sebelum berangkat, abang membawa serta baju yang kemaren belum kering karena cuaca memang seharian hujan.

………

Latihan kemandirian Alta : Menyiapkan Rutinitas Mandi

Pagi ini karena kondisi badan saya udah benar-benar mendingan karena obat dan madu yang dibeli suami. Saya pun bisa membersamai latihan kami hari ini.

Sebelum mandi, saya coba menge-test  ingatan Alta akan apa yang akan kami latih.

Saya : “Alta, coba apa yang harus disiapkan sebelum mandi?”
Alta : “ Baju ganti, handuk.” (dengan mantap dia menjawabnya)
Saya :” Wah, anak ami sudah hapal dan tau apa yang mesti disiapkan buat mandi” . (saya pun memeluknya)

Terus Alta pun dengan cepat melepaskan baju kotornya dan memasukkan baju tersebut di kantong plastik yang sudah saya siapkan. Dan memilah baju ganti dibasketnya. Hari ini dia memilih baju kaos berwarna dusty pink dengan celana babydoll biru meski tidak maching tapi itu adalah pilihannya. Dan saya pun menghargai pilihannya. Kemudian dia membawa handuk kuningnya terus langsung menuju kamar mandi yang ada disamping rumah.

Alhamdulillah tantangan hari ini berjalan sukses.

Yuliana
Banjarmasin, 15 Juli 2017

Jumat, 14 Juli 2017

Day 2 Melatih Kemandirian

#Day2
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari


Ada skill/kemampuan kemandirian yang memang saya sudah mulai beberapa hari yang lalu yaitu:
Menulis diary selama 10 hari.
Membaca buku (tantangan 50 hari membaca buku)


                 Menulis Diary 10 hari.


Bagian ini memang tidak begitu disukai putra saya ini. Dia lebih suka menggambar atau membuat  di laptopnya. Sebenarya saya mau melatih kemampuan literasinya. Sekaligus kemampuan menulis dengan tulisan tangan.


Sudah 3 tahun ini kami menjalankan homeschooling, dan putra saya ini sangat enggan kalo diminta untuk menulis tangan. Dia lebih suka menarasikan ceritanya dalam bentuk video atau verbal kepada saya. Jadi kemampuan menulis tangannya masih sama seperti 3 tahun yang lalu.


Jadi akhirnya saya ijinkan dia menuliskan cerita-ceritanya selama seharian penuh lewat laptop dan diketik.
Awalnya memang ada tawar menawar soal berapa halaman yang saya
syaratkan dalam belajarnya ini.


Saya memberikan tugas menulis ceritanya sebanyak 4 halaman dengan huruf 16. Kenapa fontnya 16 karena dia memiliki kekurangan dalam penglihatannya (minus, plus dan silender). Jadi huruf yang bisa ditolerirnya adalah 16.


Sebenarnya selain melatih literasi ini saya juga bisa mengetahui apa saja yang dia lalui seharian penuh pada hari itu bersama-sama teman-teman tetangganya. Apa yang mereka lakukan, kerjakan, ceritakan dan disharekan antar mereka.


Memang putra saya ini selalu cerita apa saja yang dia alami diluar rumah kepada saya secara verbal. Tapi dia juga harus bisa menuangkannya ceritanya dalam bentuk tulisan. Jadi kemampuan berbahasanya juga akan terasah sedikit demi sedikit.


Menggunakan bahasa indonesia buatnya memang tidak susah karena berkali-kali pindah rumah dan kota , membuat dia lancar menggunakan bahasa ini, tapi sejak pindah kembali ke kota kelahirannya,dia jadi sangat merasa nyaman dengan bahasa ibu (bahasa Banjar) ini.


Menulis juga bisa membuat dia mampu melatih kemampuan berbahasa, melatih merangkai suatu cerita secara runut, meletakkan tanda baca dan aturan dalam penulisan lainnya seperti dipelajaran bahasa indonesia.

Dan untuk memudahkan dalam menambah kosa katanya, saya juga menyertakan kemampuan membaca buku. Ya…tantangan membaca buku 50 hari


Sejak tanggal 7 Juli tadi kami memulai tantangan kami dalam membaca buku. Baik untuk abang Daffa juga Alta. Dan tentu saja bukan hanya mereka berdua, saya juga ikut dalam tantangan ini.


Karena kami memang sudah terbiasa pergi ke Perpustakaan di kota Banjarmasin. Rabu menjadi hari kami berkunjung tiap minggunya.


Anak-anak sangat senang kalo kami berkunjung dan meminjam buku disana. Anak-anak juga sudah jadi member Perpustakaan sehingga punya hak untuk meminjam 2 buku untuk 1 minggunya.


Bacaan mereka macam-macam. Kalo abang Daffa tentu saja bacaan dia sesuka dia. Dan Alta dari 2 buku. Ada 1 buku yang saya pilihkan biasanya. Satu buku dia yang pilih tapi sebelumnya saya liat dulu kandungan didalam buku tersebut. Kalo tidak sesuai value keluarga kami. Maka saya akan bicara pelan-pelan ke Alta kalo buku tersebut tidak untuk usia dia.


Seperti Rabu kemaren kami meminjam 6 buku karena tiap orang berhak atas 2 buku. Untuk saya waktu peminjaman lebih lama menjadi 2 minggu. Buku tersebut berjudul :

* Hewan merayap
* Petualangan mengenal 30 hewan bercahaya
* Dahsyatnya kisah Rasul Muhammad SAW
* Ceria bersama nabi Muhammad
* Kisah seru sahaba nabi
* Return of Sherlock Holmes



Saya memang lagi mengenalkan kisah nabi Muhammad dan sahabat-sahabat beliau yang luar biasa pada Alta dan juga de Fayyas. De Fayyas yang baru 1,2 tahun meski tidak mengerti apa yang saya bacakan setiap malam. Tapi alam bawah sadarnya pasti merekam apa saja yang saya bacakan/ceritakan padanya.
Semoga.




Dari hari ke hari tulisannya sudah sesuai alurnya. Memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti penempatan tanda baca dan penulisan huruf kapital. Tapi tulisannya sudah mulai banyak dari 2 halaman ke 3 halaman.

……

Kemandirian alta : Mempersiapkan rutinitas mandi


Sejak kemaren malam sampai siang hari ini, saya tidak enak badan (meriang) karena kemaren malam pulang dalam keadaan kehujanan. Sehabis menjemput suami dengan naik motor di tempat penjemputan yang biasa BUS menurunkan penumpangnya.


Sehingga paginya saya sakit dan tidak bisa melakukan apapun. Tugas rumah dan pengurusan anak-anak dilakukan oleh pak suami yang memang datang tadi malam. Dan dibantu oleh mama saya.


Karena kondisi saya yang memang sejak malamnya sudah tidak stabil. Sehingga saya belum memberitahukan tentang list kemandirian yang saya buat untuk Alta ke suami.




Dan memang karena seharian hujan, jadilah Alta tampak ogah-ogahan mandi di pagi harinya. Alta baru mau mandi setelah siangnya saya mandi karena agak mendingan dan badan saya tidak deman lagi barulah Alta mau mandi. Tapi dengan kondisi masih lemah saya tidak mampu mengingatkan Alta untuk menyiapkan rutinitas mandinya. Jadilah hari ini saya merasa belum maksimal melatih kemandirian anak terutama untuk Alta.
(false Celebration)





Yuliana
Banjarmasin, 14 Juli 2017


Rabu, 12 Juli 2017

Day 1 Melatih Kemandirian

#Day1
#Level2
#BunsayIIP
#Melatihkemandirian
#Tantangan10hari



Pada tantangan game level #2 ini, sehari sebelumnya saya sudah mensounding kepada 2 anak saya untuk melatih kemandirian mereka. Untuk anak yang ke 3 belum saya ikutkan karena saya mau fokus ke mereka dulu.


Untuk anak pertama, kemandirian memang sudah saya kenalkan sejak dia masih berusia 2 tahun. 


Alhamdulillah kemandirian memang salah satu hal terpenting yang kami teladankan ke anak-anak. Kami keluarga homeschooling jadi semua kegiatan kami lakukan bersama-sama dan harus sudah mampu melakukan apa saja sendiri tentu dengan melihat usia dan kesiapan mereka.


Awalnya saya hanya memfokuskan game kali ini ke anak kedua saya. Karena dari list yang saya baca di materi dan di cemilan Rabu. Anak pertama saya memang sudah melewati masa tersebut. Dan dia memang sudah mampu sejak usia 9-10 tahun. 


Namun kebetulan beberapa hari yang lalu kesempatan untuk melatih kemandirian yang lain ada untuknya. Jadilah saya buatkan juga list tersebut untuk dia.



Dalam list kemandirian yang saya buatkan untuk anak-anak saya. Memang sebagian ada yang sudah berjalan. 


Inilah list kemandirian mereka
Untuk abang Daffa usia 12 tahun:
1. Mengurus Laundry sendiri ( mencuci, menjemur, melipat dan menyusun baju-baju tersebut di lemari dengan rapi)
2. Merapikan kamar sendiri
3. Membaca buku (tantangan 50 hari membaca)
4. Menulis diary 10 hari


Dan untuk Altamisela usia 4,4 tahun :
1. Mempersiapkan rutinitas mandi ( menyiapkan baju ganti dan handuk )
2. Sikat gigi sendiri
3. Meletakkan pakaian kotor pada tempatnya


Baru beberapa hari ini abang Daffa izin untuk tidur sendiri di kamar. Memang selama di rumah nenek, abang Daffa masih suka tidur satu kamar dengan kami. Meski beda tempat tidur. Apalagi karena ayahnya tidak selalu ada dirumah (LDM).


Dan akhirnya kesempatan itu datang. Nenek mudanya bersama keluarga barunya kebetulan mau kontrak rumah sendiri. Jadi ada kamar kosong di depan. Sebenarnya Daffa memang sudah terbiasa tidur sendiri tapi sewaktu kami pindah kembali ke rumah neneknya. Dan kamar kosong tidak ada jadi dia masih ngumpul kami tidurnya. Kamar kosong memang ada di rumah yang besar ini beberapa bulan yang lalu. Tapi kamar-kamar tersebut tidak bisa digunakan karena barang yang punya kamar masih lengkap dan sewaktu-waktu bisa balik ke rumah ini lagi.


Dengan menempati kamar tersebut. Abang Daffa secara tidak langsung harus mulai bertanggungjawab atas kamar dan barang-barangnya sendiri. 


2 hari yang lalu dia mulai memindahkan baju-bajunya ke kamar depan. Saya pun memberikan dia kepercayaan akan kerapihan dan kebersihan kamar tersebut padanya. 


Jadilah saya memasukkan di list kemandirian untuk abang Daffa tentang kerapihan kamar.

Mengenai laundry. Abang daffa memang sudah sejak usia 10 tahun sudah bisa mencuci baju sendiri. Waktu kami tinggal di Jakarta dan depok. Dan itu dengan cuci tangan saja. Tapi hanya sampai di bagian mencuci dan menjemur. Sedang bagian mengawasi cucian apabila akan hujan dan kembali menjemur jika cuaca panas kembali masih belum masuk dalam perhatiannya. Dan juga mengenai mengambil jemuran yang kering, melipat dan menyusun di lemari masih harus selalu diingatkan.



Jadi inilah salah satu poin yang akan saya latih di kemandirian anak game level 2 ini.



Kemandirian Daffa : Mengurus laundry sendiri

Rencananya besok Jumat sore , kami diajak nginap bareng seluruh keluarga ke tempat adik saya di Martapura, jadi ada 3 keluarga plus nenek. Rencana tersebut pun didiskusikan bersama. Karena rencana nginap tersebut akan berlangsung 2 hari. 
Nenek juga harus rembuk dengan datu dan adik-adiknya kalo selama 2 hari dia akan tidak jualan dan tidak bisa mengantarkan kue-kue yang dibikin datu dan adiknya dirumah untuk warung-warung langganan kami.


Abang daffa pun berinisiatif untuk mencuci baju-bajunya sebelum hari Jumat. Jadi tidak ada cucian lagi di tempat baju kotor yang tertingal. Sehingga baju-baju tersebut bisa dibawa olehnya (maklum koleksi bajunya sedikit).



Dan Rabu sore kemaren setelah kami pulang dari Perpustakaan Daerah karena memang jadwal kami ke sana setiap rabu. Abang daffa langsung mencuci baju-bajunya dan mengosongkan tempat baju kotornya. 


Cuaca memang lagi tidak bersahabat. Pas dia mau jemur hujan pun turun sehingga dia terpaksa mengamankan jemurannya.
Dan pagi kamis dia sudah menjemur lagi jemurannya kemaren tanpa diingatkan atau diminta. 

Dan siang ini langit mulai mendung dengan cepat gerimis datang. Abang Daffa yang sedang maen diluar rumah yang entah ada dimana tapi memang dia maennya disekitaran rumah/tambak didepan rumah kami saja, datang berlarian segera mengambil jemurannya. Alhamdulillah saya tidak perlu berteriak untuk memanggilnya.


…..


List kemandirian Alta: menyiapkan rutinitas mandi


Anak cewek saya yang satu ini memang suka-suka kalo urusan mandi. Dia mandi kalo lagi ingin saja, meski sudah disuruh atau semua hal yang memancing dia untuk mandi disediakan seperti beli sampo yang dia mau, pasta gigi yang dia suka, tetap aja dia kan mandi sesuka dia. Kadang bisa nga mandi seharian. Tapi mandi sore dia pasti lakukan.
Kadang sehari dia bisa mandi 4-5 kali. Buang-buang air dan berendam adalah kegemarannya.


Dan kalo mandi baju digeletakin dimana aja, paling sering di depan kamar mandi. Dan setelah selesai mandi, dengan basah kuyup langsung masuk ke dalam rumah sehingga membasahi lantai dan lantai menjadi licin baru dia minta handuknya.
Atau biasanya saya yang tau dia lagi di kamar mandi, akan mengambilkan handuknya. Tapi tetap saja dia tidak langsung menyeka tubuhnya yang basah dengan handuk.



Akhirnya saya berpikir, inilah bisa menjadi latihan kemandiriannya. 


Dan pagi ini saya mulai mengajaknya bicara apa yang saya mau. Memangkunya di paha saya. Menuju tempat keranjang bajunya berada. 


Saya katakan, “alta mau mandi kan sekarang…. Karena mau mandi alta harus menyiapkan dulu baju ganti supaya nanti tidak susah lagi mencarinya. Hayoo. ..Alta pilih baju apa yang pengen alta pakai.”


Kebetulan dia memang suka baju panjang, sebenarnya dia paling suka baju bernuasa princes-princes gituh..


Setelah mengambil baju tersebut, terus mengambil celana dalam dan celana pajang sebagai lapisan agar kalo duduk paha bagian dalam nga keliatan orang lain. Alta pun senang karena diizinkan memakai baju kesukaan dia.


Kemudian kami menuju handuknya yang memang digantung bersama handuk lainnya. Sebelumnya dia melepaskan baju di kamar. Saya juga mengarahkan alta agar tiap baju kotornya dilepas harus dimasukkan ke dalam kantong kresek yang memang disediakan untuk menampung baju kotornya


Handuknya pun dibawanya menuju kamar mandi, digantungnya dan mulai mandi. Dan sikat gigiya masih saya sediakan tapi sebelumnya memberitahu dia bahwa dia harus ingat untuk menyikat gigi juga kalo pas mandi.



Alhamdulillah latihan pagi ini berjalan lancar. Alta selesai mandi dengan menggunakan handuk dibadannya. Meskipun rambutnya masih tampak belum diseka.



Yuliana
Banjarmasin, 13 Juli 2017