Sabtu, 12 Agustus 2017

CAR FREE DAY

#Day4
#Level#3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP



                        CAR FREE DAY





Project Team

Ketua : Ami yuliana

Anggota : daffa, alta, fayyas

Dokumentasi : tante janah




Rasanya sudah 2 tahun ini, kami tidak pernah lagi jalan pagi bareng terutama ke Car Free Day. Kangen juga liat orang banyak..hehe.. kelamaan ngumpet di rumah dan sibuk hanya dengan anak-anak saja.


Akhirnya kami pun merencanakan project family hari ini yaitu jalan pagi di Car Free Day di siring Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.


Petualangan kami dimulai setelah sholat subuh. Persiapan sudah dilakukan dimalam hari seperti mengingatkan anak-anak untuk bangun sebelum subuh, menyiapkan alat tempur fayyas, air minum, dan beberapa kotak makan plastik (siapa tau ada makanan yang akan dibeli anak-anak). 

 


Terus subuhnya saya hanya mempersiapkan baju ganti fayyas dan alta setelah mereka bangun dan susu. Rencananya memang tidak mandi subuh ini. 

Anak-anak sudah disounding 2 hari yang lalu kalo Ahad subuh ini harus sudah bangun. Meski mereka suka cepet bangunnya tapi persiapan tetap harus dilakukan. 

Terutama fayyas. Maklumlah bawa batita bawaannya ribet, belum lagi saya harus mengendong sepanjang jalan nanti. Tentu tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.


Persiapan kelar, tante janah datang untuk menjemput jam 05.30 Wita. Kali ini kami berangkat menggunakan hanya dengan satu motor tante janah saja untuk berlima (maaf- jangan ditiru ya).


Suasana subuh menjelang pagi begitu sejuk, matahari masih sembunyi dibalik awan yang mulai berwarna jingga diufuk timur. Tak berapa lama kamipun sampai di parkiran di sebuah gedung KNPI berseberangan dengan lokasi car free day. Karena masih subuh jadi masih bisa masuk sampai disana (Kalo sudah siangan dikit udah nga bisa lagi karena harus melawan arus manusia yang sedang jalan pagi) .




Kami memulai jalan pagi dari di depan Mesjid Sabilal Muhtadin. Kamipun bagi tugas, abang Daffa bawa tentengan berisi seluruh alat tempur fayyas dan bekal , tante janah menjaga alta, dan saya mengendong fayyas.

Kemudian menyeberang jalan ke bagian siringnya. Tepat di seberang ada gedung menara pandang, yang merupakan ikon baru kota Banjarmasin. Kami juga bisa memandang dari seberang sini ada 2 bangunan rumah tradisional/ rumah anno yang sudah dipercantik dari aslinya sebagai tempat souvenir . Dan juga terlihat ada panggung tenda putih.

Sangat jelas terdengar musik khas suku dayak memecah suara ombak sungai. 

Yah… dari seberang sini kamipun masih bisa melihat dengan jelas ada 3 penari lengkap dengan pakaian khas dayak menyerupai burung sedang menari meliuk-liuk seiring dengan musik yang terdengar. Juga kami bisa melihat banyak orang mulai berkerumun di bawah lantai menara pandang. Sepertinya ada sebuah pertunjukkan pula. Tak jelas memang cuma yang sempat terlihat oleh saya ada orang memainkan obor.



Sembari menikmati udara pagi dan riak gelombang sungai yang ada dihadapan kami. Fayyas begitu antusias melihat sungai, klotok yang wara-wiri dan juga orang-orang yang lewat. 

Dari yang awalnya hanya digendongan, fayyas mulai mau diturunkan dan memulai latihan jalannya. 

Abang juga bertugas, membeli cemilan di seberang jalan siring. Dia sendirian berjalan mencari donut katanya. Akhirnya tak berapa lama dia datang dengan membawa 5 donat yang langsung kami santap bersama. 



Sungai martapura di depan Mesjid Sabilal ini adalah sungai yang menjadi sumber kehidupan sebagian penduduk banjar. 

Seperti pagi ahad ini sambil terus berjalan karena spot yang kami pilih tadi mulai panas karena matahari pagi mulai cerah. 

 Kami melihat diseberang sana ada pasar terapung. Dimana para pedagang diatas sampan menjajakan dagangannya. Terus ada klotok yang membawa penumpang untuk berkeliling sungai Martapura dan menikmati pemandangan kota Banjarmasin dari atas sungai. Tentu pengalaman yang akan selalu diingat bagi siapapun yang pernah/tinggal di Banjarmasin.

Sayangnya kali inipun kami tidak jadi naik klotok tersebut. saya sih pengen anak-anak merasakan sensasi naik klotok tapi alta masih tidak berani. 


Semakin terang suasana pagi ini semakin banyak orang-orang dari segala penjuru Banjarmasin mungkin juga dari luar kota datang ke car free day. Berbagai komunitas berkumpul. Abang Daffa mengutarakan ketertarikannya mendatangi komunitas sepeda ontel yang diliatnya ..katanya pengen foto. 




Tapi kami harus segera mengakhiri jalan pagi kami, karena tante janah akan masuk kerja. 

Pengennya sih bisa jalan sampai ke seberang sungai yaitu ke sekitaran menara pandang. Ah …mungkin ahad depan deh insyaallah.




Yuliana

Banjarmasin, 13 Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar