Selasa, 22 Mei 2018

Review Materi Sadar Gender

#Day6
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#BundaSayangsesi11

MATERI BUNSAY #2 Lvl.11 Kelompok 10
===============
Allah menciptakan alam dan seisinya dgn berpasang-pasangan.
Ada kanan-kiri ,depan-belakang, gelap-terang, panas-dingin, siang-malam, ayah-ibu, laki2-perempuan, dan lain-lain.
---
_"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Adz Dzariyat [51]:49)_
----
Di antara yg berpasang-pasangan di dunia ini, ada laki-laki dan perempuan.
Laki-laki dan perempuan sangat berbeda.
_"Dan laki-laki tidak sama dengan perempuan..." (QS. Ali Imran [3]:36)_
Apa saja perbedaannya?
• kromosom tubuh (perempuan XX dan laki-laki XY)
• hormon (testosteron pada laki-laki dan estrogen pada wanita)
• tampilan fisik (rambut tubuh, dada, alat kelamin, massa otot dan lemak)
• cara berpikir (perempuan emosional, laki-laki cenderung rasional)
-----
Karena ada perbedaan-perbedaan di atas, tidak bisa dihindari, laki-laki dan perempuan menjadi berbeda dalam beberapa hal.
- kromosom Y pada laki-laki memicu keluarnya hormon testosteron. Hormon ini mempengaruhi tumbuhnya rambut tubuh. Laki-laki lazimnya jadi lebih berambut
- hormon estrogen pada wanita dimatangkan dengan adiposa (lemak)
- tubuh wanita mengandung lebih banyak lemak drpd laki-laki. Laki-laki lebih banyak protein. Protein adl pembentuk otot. Jadilah laki-laki lebih mudah berotot, lebih kuat, dan menjadi pelindung
- laki-laki lebih banyak berpikir dgn rasional, perempuan banyak menggunakan perasaan. Itulah mengapa perempuan mudah menangis.
--------
Meski berbeda, laki-laki dan perempuan tidak bisa dikatakan lebih hebat dari gender yang lain.
Laki-laki kuat karena sesuai perannya menjadi pelindung keluarga. Perempuan perasa sehingga mudah menyayangi.
Seperti halnya siang-malam, panas-dingin, matahari-bulan... laki-laki dan perempuan pun Allah ciptakan sesuai fungsinya, tidak ada yg ebih hebat. Yg ada, saling melengkapi, menjadi keseimbangan yang indah.
Coba kita bayangkan, apa jadinya ya, jika selama setahun terus-terusan malam tanpa pernah siang? Akan seperti apa jika sepanjang tahun hujan terus menerus, tidak pernah cerah?
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin [36]:40)
Tetapi walau ada perbedaan, laki-laki dan perempuan tetap manusia yang mempunyai sifat dan kewajiban yang sama sebagai manusia
-----
*menangis, setiap manusia Allah ciptakan memiliki perasaan
* lembut dan menyayangi
* rapi, bersih dan wangi. Tidak hanya perempuan yang harus rapi dan bersih
*belajar, setiap orang wajib belajar sesuai bidang dan kemampuannya
* mandiri. Bisa menjaga diri, bisa menyiapkan makanan sendiri, berpakaian sendiri
* kuat. Laki-laki dan perempuan sama-sama harus kuat dalam menjalani perannya
* saling membutuhkan
Laki-laki dan perempuan sama-sama manusia, tetapi tidak sama, tidak untuk disama-samakan
-----+
Referensi :
Alquranul Karim
https://www.education.com/reference/article/similarities-differences-boys-girls/
https://www.livescience.com/33513-men-vs-women-our-physical-differences-explained.html
Media edukasi pengenalan gender utk anak
https://youtu.be/5SNMSDkQCPA



LatarBelakang

Latar belakang kami mengangkat tema ini adl krn semakin banyak orang yg salah kaprah memandang gender dan perannya.
Ada yg laki-laki merasa lbh segalanya dr perempuan, yg perempuan minder dan merasa lbh rendah. Ada pula sebaliknya, merasa perempuan (seharusnya) lbh unggul dr laki-laki.

Pemikiran seperti ini saaaaaangaaat banyak dan merasuk di masyarakat. Wujudnya bisa berupa istri yg walau KDRT tp tidak berani lepas dr suami, suami yg 'alergi' menyentuh pekerjaan rumah tangga, gadis yg enggan menikah krn takut terkungkung, wanita yg enggan hamil dan menyusui, perempuan yg dilarang sekolah tinggi dan belajar, dsb. Itu kesalah pahaman dlm tataran "ringan". Pada level yg lbh berat, ia bermanifestasi mjd penyimpangan. Laki-laki berlaku seperti wanita, wanita ingin dilihat sbg pria. Tingkatan berikutnya, yak betul, _LGBT (transgender)_.

Racun LGBT saat ini sudah menyebar dlm berbagai media yg memapari kita dan anak-anak sehari-hari. Di TV bertebaran bencong, dr yg jadi-jadian sampai jadi cewek beneran. Dari yg awalnya jijik, marah dan risih liat bencong, mulai jd biasa bhkn lucu. Media sosial juga tdk bebas dr LGBT, baik bencong2 yg dibikin jd bahan tertawaan, maupun persetujuan atas gay, seperti emoticon WA ini

Berbagai hiburan seperti bacaan, musik dan tontonan juga diarahkan utk merusak fitrah seksualitas.

Ini bukan tema main-main. Mereka yg merusak saja serius dan tekun. Kita yg berjuang menjaga fitrah harus lebih sungguh-sungguh.

saya mau lanjut cerita lg ttg LGBT,
Dr kecil saya penggemar komik, kartun dan sejenisnya (manga, manhwa, webtoon, anime) sampai skrg
Saya mengamati.. Dr dulu ada aja komik yg memunculkan konten LGBT, tp dulu msh sangaaaaat halus. Salah satunya adl kartun/ komik Cardcaptor Sakura. Ada yg tau?
Saking halusnya, waktu kecil saya nontonnya biasa aja, pas udah kuliah baca ulang komiknya baru kerasa kalau bentuk perhatian antar sahabatnya lbh dr wajar.

Zaman skrg, konten LGBT ga malu malu lagi. Webtoon, khususnya yg bhs inggris, sudah banyak yg terang2an menceritakan ttg gay. Games juga bnyk yg jelas2 mengusung konsep ini

 Skrg malah kesannya kalau ga mendukung LGBT, aplg sampai anti, itu ga keren dan primitif

TANYA JAWAB


1. Erni

“Bagaimana memilih dengan tepat beberapa mainan anak atau permainan anak yang memang diperuntukkan untuk anak perempuan atau anak laki-laki, ada beberapa mainan misal boneka yang kita anggap cocok untuk anak perempuan ternyata juga bisa untuk laki-laki yang nanti nya terkait cara belajar merawat keluarga?,
sementara kita sedang menanamkan sadar gender pada anak-anak”.

Jazakillah khairan jawabannya


Jawab :
Pada dasarnya, mainan bersifat netral, terutama utk anak hingga usia 5 tahun. Tetapi selain bentuk mainan, cara memainkan juga perlu diperhatikan. Anak perempuan yg memainkan robot dgn dialog, "Hai, robot Kuning.. Kita ke rumah robot merah, yuk!" tentu masih menonjolkan sifat feminin. Begitu pula anak laki-laki yg bermain boneka, masak-masakan, rumah-rumahan, cara memainkan bisa mjd penentu kita utk mengambil langkah.

Jika dikaitkan dgn penguatan konsep gender, selain cara memainkan dan pendampingan (orgtua bs sambil bercerita), bs juga mencari opsi lain utk memenuhi tujuan. Misal ingin memupuk sifat penyayang dan empati anak laki-laki, selain dgn mainan tentu bs dgn cara lain seperti memelihara hewan. Dan yg lbh terpenting lg, dlm menguatkan kesadaran gender, *teladan dari orgtua sangat berpengaruh.
Lagi-lagi TELADAN

Tanggapan:
Annisa Rezy/ip: menanggapi pertanyaan pertama,sy setuju bahwa mainan sifatnya netral.bahkan anak bisa belajar banyak dr mainan yg dianggap mainan lawan jenis.misal anak laki2 main masak-masakan,dia blajar proses masak yg tdk mudah shg dharapkan bisa lebih mnghargai makanan;atau anak perempuan yg main mobil2an,bisa diajak utk belajar disiplin dg mematuhi aturan lalu lintas sambil main mobil.ini salah satu peran penting ortu,memberi makna utk permainan anaknya,bukan sekedar main

sy pernah baca,tanda2 yg perlu diwaspadai pada anak:
-sampai usia 3 th blm tahu jenis kelamin
-sering brharap menjadi lawan jenisnya (anak perempuan ingin jd anak laki2,dan sebaliknya)
-anak mengeluh sakit atau tdk mau mengakui alat kelaminnya
-anak memiliki keyakinan bahwa alat kelamin lawan jenisnya akan tumbuh pada dirinya (mis:anak perempuan bpikir dia akan memiliki penis)

sumber: http://bit.ly/2DmR27u



 2. Winda

Apa pengaruh terhadap perkembangan fitrah seksual anak jika ibu lebih galak daripada ayah?
Berdasarkan sumber yg saya baca, The person of tega ada di ayah.

Jawab:
Pertama, perlu kita perjelas dulu, maksud galak di sini apa. Galak, tega dan tegas, berbeda.

Galak - mudah mengekspresikan kemarahan

Tega - tdk ada belas kasihan

Tegas - jelas, tidak ragu-ragu

(sumber : kbbi)

Krn galak itu mudah marah, dan lazimnya emak2 doyan ngomel mrepet, jd cukup wajar kalau ada ibu yg lbh galak drpd ayah

Mengacu ke buku FBE di atas, idealnya jika menuruti fitrah peran ayah dan bunda, seharusnya ayah menjadi pengambil keputusan, penegak hukum, dan ibu yg akan melembutkan dgn kata-kata.
Meskipun ga mutlak harus sll yaa, kdng2 kan kita emosi juga

Tetapi penting utk menjaga sll ada _good cop and bad cop_, polisi baik, polisi jahat. Ketika anak diperlakukan keras oleh salah satu pihak, lalu pihak lain "membasuh luka" (BUKAN membela), maka di saat itu nasihat lbh mudah masuk,
Tetapi bagaimana jika ada ayah yg "ga tegaan" sampai melanggar kesepakatan bersama, atau ibu yg terlalu mudah menghukum?

Orgtua seperti ini bs dikatakan, fitrah keayahan dan keibuannya blm terbangun baik. Dampak pd anak... Cukup banyak.
Yg terdekat, tentu mjd contoh, shg lbh sulit lg menguatkan fitrah anak. Anak bs meniru kegalakan ibu, atau memanfaatkan kelemahan ayah.
Dampak berikutnya, sulit membangun bonding yg baik orgtua-anak krn ada hal "di luar jalur". Efek lanjutannya, tdk terbangun trust yg kuat anak ke orgtua, shg di masa mendatang, anak bs mencari pelarian tmn kepercayaan selain ayah ibu

Tambahan dari mba Winda andhini :

Saya mau menanggapai yang ini mb reni dan mb rifiya. Maksudnya galak disini aturannya keras(gak kasih kompromi). Misalnya dalam hal screen time. Kl si ibu blg tidak ya tidak. Kalo si ayah masih kasih kelonggaran. Misalnya gpp 15-30 mnit aja...
Rifiya:
Sipp, mbak winda. Kita pakai acuan seperti di kbbi ya. Berarti tegas. Meskipun di FBE pake term "tega".
Saya rasa krn tegas adl sikap yg benar, yg perlu disorot justru peran ayah yg "longgar"

 Tambahan dari mb Reany oceanita:

 Hal ini sangat terkait dengan aturan yg disepakati bersama sebelumnya , kalau sudah ada kesepakatan bersama maka ayah dan bunda harus konsisten menegakkan kesepakatan tersebut
Rifiya : Menambahkan...
Krn fitrah peran ayah adl "penentu keputusan akhir", di dpn anak ibu perlu tetap menunjukkan respek trhdp keputusan ayah. Di blkng baru dibicarakan kembali
tambahan Reany oceanita:
Apapun yg perlu didiskusikan antara ayah dan bunda,sebaiknya buka forum diluar kebersamaan dgn anak (tdk di depan anak2)...

Menjaga "salah arti" dari anak2 yg melihat segalanya masih konkrit

(Khawatir nanti disangka ayah bunda lagi "berantem") 🤭


2. Suci Ramdani :
Pantangan2 apa yg tidak boleh dilakukan orang tua agar tidak merusak kesadaran gender anak?

Jawab:
Yg bs merusak kesadaran gender anak, antara lain, jika orgtua memberi stereotip berlebih, seperti anak laki-laki tdk boleh nangis, anak perempuan tdk boleh memanjat pohon...
Tetapi lbh dr itu, sikap orgtua yg menunjukkan beban gender dgn reaksi berlebih, bs membuat anak ingin "kabur" dr gendernya.
"Eh, kamu ngapain mau masak.. Anak laki-laki ga pantes di dapur, sana main di luar."
"Perempuan itu harus rajin, cekatan, bersih. Sebentar lg kamu mens.." dan semacamnya.

Prinsip yg harus dipegang adl seperti hadits Nabi, _"Berilah kabar gembira, jangan menakut-nakuti, mudahkan jangan persulit."_

Lalu mengacu pd tulisan ustadz Harry,
Jika orgtua menuruti panggilan fitrahnya, ia adl pakar parenting terbaik bagi anaknya.

Yuliana







Tidak ada komentar:

Posting Komentar