Kamis, 31 Mei 2018

Pengenalan Gender Typing Dan Gender Role Dalam Sholat Berjamaah di Mesjid

#Day15
#FitrahSeksualitas
#LearningbyTeaching
#BundaSayangsesi11




Mumpung bulan ramadan, saatnya semua orang sedang rajin-rajinnya dan berbondong-bondong ke mesjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Ini adalah momen bagus untuk mengenalkan sholat di tempat lain karena selama ini alta melihat dan ikut sholat hanya di rumah saja.

Pengenalan mengenai gender typing dalam sholat adalah perempuan harus menggunakan mukena sedang laki-laki menggunakan sarung/celana dan kopiah.

Bahwa perempuan jika sholat harus menutup seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan saja. Meski tidak harus menggunakan mukena asalkan baju yang digunakan sudah memenuhi syarii maka bisa digunakan untuk sholat, seperti saya yang tidak pernah membawa mukena jika sholat di luar.

Begitu juga mengenai pembagian ruang untuk para perempuan sholat di mesjid juga dibedakan ini salah satu tahap mengenal gender role dalam fitrah seksualitas.

Bahwa laki-laki itu tempatnya di depan dan perempuan di belakang. Dan Tidak boleh bercampur baur dan bagian perempuan tidak boleh terlihat  oleh para jemaah laki-laki.

Disini Alta mengenal mengenai gender role dan gender typing dalam fitrah seksualitas sekaligus.


Yuliana

Rabu, 30 Mei 2018

Tantangan Mempersiapkan Fitrah Seksualitas Anak Laki-laki Part 2

#day14
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11


Tantangan hari ke 14 ini adalah sambungan dari setor tugas day 13 kemaren.

Tantangan mempersiapkan fitrah seksualiatas pada anak laki-laki usia 2 tahun.

Fayyas tepat bulan 02 Mei kemaren berusia 2 tahun. Dimana dia sudah disapih tepat diusianya 2 tahun. Bukan suatu yag instan. Namun memang sudah dipersiapkan 1 tahun sebelumnya. Dan penyapihan ini tidak mengalami kendala berarti. Dalam 1 minggu saja Fayyas sudah bisa tidur malam tanpa rewel minta disusui.


Selama 2 tahun ini fayyas begitu dekat dengan saya namun tidak membuat dia tidak mandiri. Secara perkembangan motorik kasar dan kemandirian dia sudah bsia melakukan sendiri tanpa dibantu; seperti makan sendiri baik dengan sendok ataupun by hand. Minum dan menuangnya sendiri. Membawa piring kotornya sendiri kemudian mencucinya (meski belum bersih cling). Dan lain-lain.


Menurut fase fitrah seksualitas di usia 2 – 6 tahun harus dekat dengan kedua orang tuanya. Jadi kami berbagi tugas untuk mengenalkan perannya sebagai laki-laki.

Dan alhamdulillah meski ayahnya jarang ada dirumah namun sosoknya begitu dekat dengan Fayyas. Setiap dia dengar telepon atau pun videocall. Fayyas akan cepat merebut dan paling eksis bicara dengan bahasa ringkas khas anak usia 2 tahun.

Saya memang berusaha agar Fayyas akrab dengan ayahnya begitu pula suami mulai belajar dekat dengan Fayyas.
Tidak seperti dulu sewaktu putra pertama kami kecil. Beliau masih kaku dan jarang mau berinteraksi apalagi dekat dengan anaknya. Itu dikarenakan beliau sendiri dimasa kecilnya kehilangan sosok kedua orangtua karena sejak kecil dipisahkan oleh keadaan. Sehingga beliau pun tidak memiliki kesan mendalam bersama kedua orangtuanya.

Namun alhamdulillah beliau mau belajar dan membuka diri sekarang.
Karena di rumah tidak ada sosok laki-laki lain jadi ayahnya adalah sosok yang harus selalu dijadikan panutan dan teladan buat Fayyas agar jiwa kelelakiannya terpenuhi.


Di usia 2 tahun ini Ayahnya yang mengenalkan apa itu kemaluan, bagaimana membersihkannya, bagaimana cara buang air besar yang benar ( ini saat beliau membersihkan pupnya), bagaimana cara menyayangi abang dan kakanya begitu juga saya Amihnya dari sudut pandang laki-laki.

Kelekatan pada kedua orangtuanya  inilah yang penting dimasa 2 -6 tahun. Saya dan suami harus mengambil peran dan mengisi fase ini dengan berbagai hal yang bisa mengidentitaskan dia akan gender sejatinya.


Yuliana

Selasa, 29 Mei 2018

Tantangan Mempersiapkan Fitrah Seksualitas Anak Laki-laki

#Day13
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11




Saya memiliki 2 anak laki-laki. Yang pertama usia 13 tahun ( usia pra baliqh) dan yang kedua usia 2 tahun.

Mengenalkan fitrah seksualitas pada keduanya memang berbeda pendekatannya. Namun jauh sebelumnya saya sudah menerapkan dan mengenalkan fitrah seksualitas ini kepada anak sulung saya.

Saya mau cerita mengenai masa ketidak tahuan saya mengenai fitrah seksualitas.

Waktu si sulung  lahir ke muka bumi. Saya jujur surprise karena dia tidak seusai prediksi dokter kandungan saya waktu itu.
Saya sudah terlanjur membeli semua peralatan bayi berwarna pink kesukaan saya. Dan tentu saja tidak murah untuk mengubah warna dan semuanya menjadi kelelakian.

Akhirnya saya pun tetap menggunakan perlengkapan tersebut ke dia. Di awal usianya dia terlihat seperti anak perempuan. Selain berbaju bayi pink, rambutnya yang lebat dan kulitnya yang putih dikira orang lain dia adalah bayi perempuan. Sampai usianya 3 tahun. Meski dia sudah menggunakan baju laki-laki, namun rambutnya yang keriwil dibiarkan panjang sampai punggung.

Dan usaha saya untuk mengesankan dia anak laki-laki pun kadang tidak berhasil. Kemanapun kami pergi selalu ditegur orang lain kenapa anak perempuan dikasih peci atau baju lelaki.

Sejak  itulah saya pun menggunting rambutnya, mengubah semuanya. Benar-benar mendidik dia menjadi anak lelaki. Meksipun dikeluarga saya belum ada yang punya anak lelaki. Sehingga saya tidak punya referensi bagaimana mengasuh anak lelaki sejati.

Saya pun mulai membaca buku mengenai pengasuhan dan mulai memastikan anak saya tahu dan sadar bahwa dia bergender laki-laki.

Saya tahu itulah kesalahan saya. Apalagi peran suami saat dia masih kecil sangat minim. Dengan ketidaktahuan suami bagaimana ‘dekat’ dengan putranya membuat ada jarak antara mereka.

Alhamdulillah setelah menemukan sekolah dan ustad-ustad yang memberikan tauladan menjadi lelaki sejati dan anak laki-laki pun dipisah kelasnya akhirnya anak saya pun terpenuhi fitrah kelaki-lakiannya.

Perlahan-lahan saya terus berusaha agar ayahnya turut dalam pengasuhan pun mulai terlihat.  Meski tidak banyak namun sudah bisa membuat beliau sedikit mengambil perannya sebagai kepala keluarga dan memberikan tauladan yang baik sebagai laki-laki sejati.

Dan sekarang setelah adiknya lahir, saya, suami dan juga melibatkan abangnya memiliki tugas mengenalkan fitrah seksualitasnya terus menerus. Mengenalkan cara berpikir, merasa dan bersikap sesuai  fitrahnya yaitu seorang laki-laki sejati.

Yuliana


Senin, 28 Mei 2018

Review Pendidikan Seksual Dan Gender

#Day12
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11


Pendidikan Seksualitas Dan Gender

Siang ini saya coba cari di google dengan kata kunci gender identification.

Wow.
Saya terkejut saat membaca jabaran arti dari istilah gender identification tersebut.

‘Bagaimana pikiran dan rasa seseorang terhadap gendernya sendiri. Gender ini dapat selaras dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir atau justru sepenuhnya berbeda..

Nah lo?
Apa coba?

Kemudian saya baca lagi kalimat berikutnya. Dan ternyata indentitas gender itu ditentukan diusia 3 tahun.

Masyaallah.
Ini tugas kita para orangtua nih. Berburu dengan waktu untuk secara tegas menentukan gender anak-anak kita sejak dini yaitu sejak lahir. Karena jika diusia 3 tahun belum matang akan identitas gendernya,  apa yang terjadi di tahun-tahun ke depan?

Jadi para orangtua harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendidik anak-anaknya mengenal pendidikan seksualiatas sejak dini.

Bagaimana caranya?

Dengan permainan. Permainan yang bagaimana?
Misalnya :
Body tracing
Making doll

Dari permainan ini kita para oranguta bisa mengajak anak-anak untuk mengenal anggota tubuhnya baik yang boleh, tidak boleh dipegang  dan batasan aurat sehingga mencegah mereka menjadi pelaku dan korban pelecehan seksual. Dan tentu saja mengenal indentitasnya baik sebagai laki-laki atau perempuan.

Yuliana



Sabtu, 26 Mei 2018

Review Materi Pola Asuh

#Day10
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

Alhamdulillah, persentasi kelompok 9 menutup persentasi level.#11 ini.

Semakin hari semakin paham apa itu fitrah seksualitas. Teman-teman dengan berbagai sudut pandang menyajikan materi-materi keren untuk didiskusikan bersama.

Fitrah seksualitas memang sangat penting untuk dikenalkan sejak dini. Dan bagi orangtua wajib mengerti masalah ini. Bahwa fitrah seksualitas ini adalah penting untuk kenalkan, diterapkan dan dipraktekkan penecegahan serta menyebarannya.

Kita harus jadi benteng akan penyimpangan-penyimpangan yang ada di sekitar kita.

Jagalah anak-anak dari pengaruh negatif lingkungannya.

Bangun komunikasi produktif, belajarlah untuk mengasuh anak. Salah kafrah.

Jaga kondisi mereka. Tetap tenang jika ada peristiwa yg menegangkan


Yuliana

Yuliana

Jumat, 25 Mei 2018

Review 11 Poin Pendidikan Seksualitas untuk Anak

#Day9
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

11 poin pendidikan seks untuk anak

Dari 11 poin yang saya baca dari uraian kelompok 6  memang sangat penting untuk dikenalkan sedini mungkin mengenai fitrah seksualitas kepada anak-anak.

Jangan sampai kita lengah sehingga mereka akhirnya bertanya dengan ketidaktahuannya pada orang lain yang kita tidak yakin bahwa jawaban mereka itu bisa dipertanggungjawabkan.

Maka orangtualah yang harusnya sejak awal mengambil tanggungjawab untuk mengenalkan 11 poin tersebut kepada anak-anak sejak mereka mulai mengerti kata-kata sederhana kita.

11 poin tersebut adalah
Tumbuhkan budaya malu
Tumbuhkan jiwa maskulinitas dan feminimitas sesuai gendernya
Pisahkan tempat tidur anak
Mengenalkan waktu berkunjung
Mengenalkan mahram
Menjaga pandangan
Mendididk untuk menjaga kebersihan alat kelamin
Mendidik untuk tidak melakukan khalwat
Mendidik tidak berikhtilat
Etika berhias wanita muslimah
iltiham dan haid

Islam sangat menghargai wanita dan sudah memberikan pendidikan seksualitas di dalam Al Qur’an. Banyak ayat yang menjelaskan mengenai aurat, menjaga pandangan, menjauhi zina, bersikap sesuai gendernya dan lain-lain.

Orangtua harus terus bersabar meneladankan pada anak-anak mengenai 11 poin ini. InsyaAllah dengan ketekunan kita maka anak-anak akan menghargai suaha kita untuk melindungi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Yuliana

-----

Resume kelompok 6

Materi bisa dibaca disini http://bit.ly/PersentasiKelompok6

Tanya jawab

Pertanyaan dari  Bunda Nhepa

Umur berapa idealnya memisahkan anak laki-laki dan perempuan yg bukan mahram? Anak saya laki-laki 4thn 3bln masih bermain bersama teman sebayanya yg perempuan.

1. Mba nepha, dalam Islam anak dikatakan bukan mahrom adalah ketika si anak mengerti dan bisa membedakan lawan jenis yg disebut sebagai mumayiz biasanya berumur 7 tahun.
Jd tidak menunggu si anak baligh.
Seorang perempuan yg baligh tdk boleh mmbuka aurat dihadapan anak laki2 mumayiz yg bukan mahrom. Juga laki2 baligh tdk boleh memeluk, mencium dsb kepada anak permpuan mumayiz bukan mahrom

Namun mendidik anak untuk mengenalkan mahrom sebaiknya dilakukan sejak dini supaya pada saatnya nanti anak sdh mengerti dg pergaulan terhadap mahrom dan non mahrom

pertanyaan dari Bunda Feli
1 Bagaimana tanggapan teman2 ttg kasus yg lagi viral saat ini: Anak SD Menghamili Anak SMP

2.  Bagaimana sikap kita, seandainya anak2 kita tau kasus tersebut dari dari medsos?

1. Semua fitrah anak SD telah rusak (tapi bukan berarti tidak bisa diperbaiki). Menurut saya dari apa yang saya baca. Keluarga sebagainya tempat pertama anak tersebut belajar tidak nengcover kebutuhan rohani (fitrah keimanan) anak tersebut. Harus segera di tangain oleh orang yang berkompeten misalkan psikolog.

2. Kalau sudah terlanjur maka tugas kita mengajak diskusi. Perbanyak mendengarkan dan ketika sudah mengetahui pendapat anak, maka kita bisa memberikan pendapat bahwa itu salah. Bisa dikaitkan dengan agama, masa depan anak, dsb

2. Pertanyaan dari Bunda Cindy-Samarinda

Adakah tips utk mengajarkan anak menundukkan pandangan dan tdk berikhtilat?
Menurut sy ini yg sulit kr kondisi anak bersekolah. Walaupun di SDI tapi pergaulan tetap bercampur.

3. Halo mba cindy,

Cakep niy pertannyaannya terkait tips. Nah, coba sama2 kita diskusikan berdasarkan pengalaman kita masing2,  dengan pertanyaan seperti ini:

"Bagaimana cara kita menundukkan pandangan dan tidak berikhtilat?"

Yukkk teman2 kita jadikah diskusi kita, sebelum bertanya utk anak, cb qt refleksikan pertanyaannya ke diri kita sendiri dulu.

Kamis, 24 Mei 2018

Review Materi Kupas Tuntas Pendidikan Seksualitas Usia Anak 0-2 Tahun

#Day8
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi 11

Alhamdulillah acara Manggung siang ini luar biasahhhh
Benar2 kerja tim

Makasih buat mb Ernawati, mb erni, mb Aish, mb Nailil dan mb Nhepa
KALIAN TIM KERENÑN

pengalama  pertama menyiapkan sebuah persentasi kelompok online berasa bikin kulwap

Materi yang digelar pun keren abiss
KUPAS TUNTAS PENDIDIKAN SEKSUALITAS DI USIA 0-2 TAHUN

Benar2 heboh dibalik layarnya..hehe
Jadi semakin akrab & dekat mesti hanya via online.

Terimakasih buat semua teman2 Bunsay Kalimantan yang telah memeriahkan persentasi siang tadi

Dan Makasih juga buat fasilitator mb Any dan tim Institute Ibu Profesional yang telah memberikan kesempatan kami menggali dan mengenali diri kami sendiri.

Yuliana

--------

Resume
Kelompok 3
By
Ernawati
Erni Ernawati
Nailil Inayah
Nhepa Anwar
Yuliana

Materi ini kami angkat karena menarik untuk dibahas. Terutama tentang banyaknya para ibu yg mengalami babyblues dan bahkan perceraian saat anak pertama justru lahir

Menurut para bunda sekalian, apa yang menyebabkan fitrah anak usia 2 tahun lebih perlu dilekatkan kepada ibu?

Dan adil ga sih kita sudah capek hamil, melahirkan, menyusui, tapi masih perlu mengurus fitrah seksualitas anak? Terus dimana peran ayah ya?

Bahkan dalam salah satu teori tentang perkembangan keluarga, dikatakan bahwa peran ayah tidak selalu berhubungan langsung secara fisik dengan anak. Tapi lebih memfasilitasi ibu. Misalnya memberi kesempatan ibu untuk berbelanja keperluan anak dan memfasilitasinya.

TANYA JAWAB

1. Pertanyaan dari mb Dwi puji_Bontang.

Di materi, anak usia 0-2 thn harus lebih dekat ke ibunya krna ibu yang telah memiliki keterikatan bathin sejak hamil. Sedang ayah, lbh tegas. Dst.

Pertanyaan saya,
1. Jika si anak hingga usia 7th ke atas masih sangat tergantung pada ibunya (tdk begitu akrab dg ayah), apakah brrti ada yg salah mb? Dan bagaimana menghindari itu?

jawab:

Sebelum menjawab, saya coba konfirmasi dulu beberapa hal ya mba. Yang pertama apa jenis kelamin anak? Yang kedua, apa yang dimaksud dengan terlalu bergantung? Apakah semua kebutuhannya perlu dipenuhi ibu? Apakah sama sekali tidak bisa ditinggal ibu, dsb?

Nah dalam konsep FBE yang saya pahami, pada usia 7 tahun-10 tahun, anak perlu didekatkan dengan orangtua yang memiliki gender sejenis. Dengan harapan, anak akan belajar tentang bagaimana tugas-tugas dan peran sosial dari dirinya di masa depan. Misalnya untuk anak perempuan, sudah mulai diperkenalkan peran-peran ibu sebagai penjaga kesehatan keluarga. Teknisnya anak diajak masak bersama, anak diajak membersihkan rumah bersama, anak diajak merawat anggota keluarga yang sakit, dsb. Sebaliknya, anak laki-laki diperkenalkan peran ayah sebagai seorang penjaga keluarga. Teknisnya anak diajak membetulkan barang yang rusak, melindungi adik atau kakak, dsb. Jadi, kelekatan yang dimaksud di usia ini ada dalam tahap "produktif" karena pada fase ini anak berada pada fase produktif.

2. Hingga usia berapa anak masih akan "lengket" dengan ortunya?
Anak saya usia 4,5thn saat berkunjung ke rumah neneknya tidak mau diajak jalan bersama kakek/neneknya jika tanpa saya/ayahnya. Sementara ada anak lain yg sampe mau ditinggal dirumah nenek kakeknya untuk beberapa hari. Apakah ini tanda anak saya terlalu lengket dg ortunya?

jawab:

Saya perlu konfirmasi kembali apa yang dimaksud dengan "lengket"? Apakah semua kegiatan perlu dibantu oleh orangtua? Tidak mau lepas sama sekali dan bergaul dengan orang lain?

Dalam frame perkembangan sosial, anak usia 2-4 tahun sudah ada di tahap otonomi. Artinya ada beberapa hal yang bisa dia lakukan sendiri seperti makan, toilet training, membereskan mainan, dsb. Hal ini sejalan dengan konsep fbe dimana anak mulai didekatkan dengan ibu dan ayah. Mengapa? Karena pada masa ini anak tidak hanya membutuhkan kelembutan ibu, tapi juga keberanian dari ayah untuk berani mencoba hal baru dan juga ketegasan dari ayah untuk memberikan batasan-batasan karena anak usia ini sedang dalam tahap eksplorasi.

Di atas usia 2 tahun, sebaiknya anak sudah bisa berani berinteraksi dengan orang lain. Tapi bukan berarti harus bisa ditinggal menginap dengan orang lain (termasuk kakek nenek) selama beberapa hari. Biasanya anak baru bisa ditinggal menginap tanpa orangtua setelah umurnya di atas 7 tahun jika sehari-hari anak tinggal bersama orangtuanya.

  2.  HamidahRinaMantiri

bahwa peran ayah tidak selalu berhubungan langsung secara fisik dengan anak. Tapi lebih memfasilitasi ibu.

Apa masalah menyusui dan mengandung ya maksudnya?

Jawab

Salah satu rujukan bersumber dari buu Merriage and family development penulis Duvall

Dibuku ini dikatakan bahwa seorang ibu memiliki peran lebih benyak dalam pengasuhan bayi secara fisik, karena ibu yang melahirkan, menyusui, dan mengurus keperluan sebagian besar anak

3.  pertanyaan dr mb Cindy

Klo kondisi ibu sdg depresi kan bs nular ke baby. Apakah ada referensi/penelitian yg menyebutkan ttg dampak bayi yg diasuh oleh ibu yg depresi tsb?
Kr usia 0-2thn ini kan usia blm lancar komunikasi.

Jawab :

Untuk referensi atau penelitiannya ada. Biasanya dibahas dalam fenomena tentang "babyblues". Komunikasi yang disampaikan anak biasanya tidak melalui verbal, tapi non verbal seperti sering membenturkan kepala, terlambat berbicara, atau perilaku negatif lainnya

Tanggapan mb  Dwipujilestari

Trimakasih jawabannya mb
No 1, tergantung maksudnya segala sesuatu keperluannya disiapkan oleh ibu.
Tak bisa hidup tanpa ibu.
Ini sebenernya saya melihat ada saudara yg mengalami. Dan saya belajar, bagaimana agar tidak begitu

No 2. Lengket maksudnya hanya mau ditemani/dibersamai oleh saya atau ayahnya. Main dg anak lain mau, selama anak merasa yakin ibu ayahnya ada (tidak ditinggal).
Setelah baca jawabannya, saya merasa tenang.. krna dari ciri2 yg disebutkan sepertinya anak saya masih lengket yg tahap aman

Pernah baca kata bu sarra, ibu perlu melatih sesekali jaga jarak dg anak (untuk usia under 5). Agar jika si ibu meninggal, anak tetap bs hidup. Tidak terlalu patah hati krna terlalu tergantung. Selama ini sya menerapkan itu, tp hanya bisa dan berhasil pada suami. Ke nenek atau tokoh lain, blm berhasil hehe. Inilah sebabnya pertanyaan saya mb

Jazakunnalloh khoiron.. saya sudah tercerahkan

Yuliana

Rabu, 23 Mei 2018

Review Materi LGBT

#Day7
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#Bundasayangsesi11

LGBT – WASPADA, CEGAH & TANGKAL

Ngeri banget dengan satu istilah yang sangat ditakuti siapapun yang memiliki anak. Berharap anak-anak kita akan terlindungi dari pengaruh kelompok atau penyimpangan ini.

Selalu berdoa agar anak-anak kita tidak terpapar terlalu sering dengan hal-hal yang sekiranya akan menggiring opini dan pandangan mereka bahwa mereka itu ada dan mereka juga manusia yang butuh dihargai keinginannya. Nauuzubillah.

Seperti paparan dalam materi kelompok. Begitu mudahnya paham atau apalah namanya si LGBT ini merasuki setiap sendi kehidupan kita. Dari tontonan di TV, sosmed, media iklan, buku bacaan anak, berita di berbagai platform dan tentu saja tak luput mereka juga eksis di kartun anak-anak.

Ya… kelompok ini tidak tidur. Mereka begitu masif bergerak. Mempelajari setiap generasi dan memasuki pelan-pelan disetiap sendi kehidupan kita.

Anak-anak kita adalah sasaran empuk mereka. Dimana dimasa mereka yang disebut Anak Zaman Now begitu mudahnya setiap berita dan postingan masuk ke gadget mereka. Tak peduli berapapun usia mereka.
Parahnya ada saja orang tua yang merasa bangga anak yang belum genap 2 tahun diberi gadget dan kouta untuk berselancar dengan dalih mereka liat kartun-kartun aja, maen gamenya juga yang anak-anak doang.

Justru disitulah mereka mulai masuk. Lihat saja ada film kartun yang begitu digandrungi anak-anak yang beberapa episodenya mereka memerankan menikah sesama jenis. Lucu buat kita.. tapi buat otak anak-kita yang belum tersaring mereka menganggap itu benar. Dan itu boleh-boleh saja.
Belum lagi tontonan mengenai tokoh-tokoh lintas gender. Dibuat sebagai bahan lelucon dan terkesan lucu.
Membuat kita semakin dibuat bingung dan tragisnya kita diminta dengan tanpa paksaan menyetujui bahwa mereka juga manusia, mereka juga makhluk Allah, mereka juga menjalani takdir Ilahi sehingga menjadi seperti itu.

Penyimpangan LGBT itu bukan takdir, itu adalah penyakit yang bisa menular untuk siapa saja. Termasuk anak-anak kita… nauzubillah.

Mari kita bergandengan tangan untuk menangkal, menghalau dan mencegah pergerakan mereka. Dampingi anak-anak kita saat mereka menonton tv, menonton gadget, main game online dan jangan lupa pergerakan mereka juga ada dibuku-buku yang dibaca anak-anak.

Rapatkan barisan. Bersatu kita lawan dengan mulai menguatkan bonding kita dengan anak-anak. Sedini mungkin kenalkan fitrah seksualitasnya. Teguhkan mereka dengan gendernya. Ambil peran kita.

Yuliana

--------

Resume LGBT
Kelompok 8

Pengertian

Lesbian : penyimpangan antar perempuan
Guy : penyimpangan antar lelaki
Biseksual : penyimpangan penyuka laki-laki dan perempuan
Transgender : perubahan alat kelaminnya yang menunjukkan dirinya yang sebenarnya yang merupakan kebaikan yang dia miliki

Penyebab

*Genetik
*Pola asuh
*Lingkungan
*Trauma

“penyimpangan seksual terjadi akibat tercederai fitrah seksualitas pada anak”

Dampak

*Kesehatan : timbulnya penyakit menular HIV/AIDS
*Pendidikan : putus sekkolah
*Sosial : merusak tatanan norma sosial di masyarakat
*Keamanan : menimbulkan keresahan di masyarakat pelecehan teks

Upaya mencegah LGBT

*Mendidik anak sejak dini
*Mengajari anak sesuai dengna jenis kelaminya
*Memilih tema bergaul
*Memisahkan tempat tidur anak
*Mengajari sifat kehati-hatian
*Segera menikahkan bila sudah siap
*Senantiasa mendampingi anak dalam keseharian

Menyembuhkan LGBT

*Kesadaran pelaku
*Keluar dari komunitas LGBT
*konseling psikologi
*Pendidikan spiritual
*Dukungan dari orang terdekata

Menangkal LGBT di rumah

*Memperkokoh pondasi agama keluarga
*Selektif bergaul
*Membangun moral dan akhlak prima
*Menjaga keharmonisan keluarga
*Pengembangan psikoseksual yang terarah
*Kehadiran para Ayah dalam keluarga
*Kewaspadaan dan kepedulian

TANYA JAWAB

1. Mba Rifiya

Di materi disampaikan bhw salah satu penyebab LGBT adl genetik. Bagaimana agar poin ini tdk mjd argumen pembenaran pelaku LGBT? Genetik adl sesuatu yg tdk bs kita ubah2 sesuka hati..

Terima kasih mba atas pertanyaannya. Hal tersebut memang yang menjadi pembenaran para kaum LGBT beserta pendukung nya.
Faktor genetik memang menjadi kontributor terbentuknya individu menjadi seorang lesbi, gay, biseksual atau transgender sebagaimana yang digarisbawahi oleh kaum LGBT. Namun demikian, bukan berarti otomatis membuatnya sebagai LGBT. Pola asuh orang tua menjadi faktor terpenting dalam membentuk dan mewarnai sosok anak.

Bagaimana itu tidak menjadi pembenaran mereka? Harus kembali kepd mereka masing2, apakah mereka ingin berubah dan sembuh. Apabila iya, maka tidak akan ada lagi pembenaran 2 atas penyimpangan tsb. ☑

2.  Mba Rizka

1. Assalamualaikum..mba mau tanya yaaa..
Kira2 bagamn mengontrol teman anak dalam bergaul?anak yg dirumah masih bisa kita lihat, tp ketika di luar rumah bnyk bgt tmnnya.
Karena sy pernah dpt fakta ketika dia dirumah dia keluhatan nurut aja sm ortunya jadi anak ygbmanis dn penurut.
Ternyata ketika di sekolah dia suka bertama dg 1 orng permpuan yg itu mmng cantiiiik sekali..dan dia bilang suka dg anak itu..

Hehe.. anak-anak zaman now ya mba..
Memang sulit mengontrol lingkungan luas diluaran sana. Kita tidak bisa juga memenjarakan anak terus menerus di dalam rumah. Tiada yang lain selain melakukan pencegahan dini. Pencegahan dari dalam rumah sudah dipaparkan ya mba pada presentasi. Seperti menjadi sahabat bagi anak sehingga mereka akan menceritakan apapun kepada orang tua, mengokohkan nilai agama, menjadi panutan yang baik, dan sebagainya.

Bgmn cara menghapus LGBT?
Wah berat ini mba perntanyaannya .. saya harus semedi dulu..hehe

LGBT ini memang sudah sangat meluas. Sehingga sudah tidak terbendung lagi, hal ini bisa kita lihat dari beberapa negara yang melegalkan LGBT. Para penegak hukum di Indonesia sudah membuat UU tentang pencegahannya. Lalu apa yg bisa kita buat? Lagi-lagi pencegahan secara dini. Kita bisa mulai dari rumah

4. Mba Ratih
Assalamualaikum

Mbak Renny, maaf saya mungkin agak OOT. Mengenai LGBT. Misalnya gay, jika ada sanak saudara yang sudah terkena penyakit tersebut dan keluarga terdekat sudah angkat tangan. Bagaimana siap kita? Bagaimanakah perlindungan kita terhadap anak kita jika yang bersangkutan misal mendatangi kita untuk bersilaturahmi (entah dengan maksud dan tujuan apa)? Apa kita perlu menutup diri melihat pihak keluarga terdekat juga sudah tidak menganggap yang bersangkutan sebagai anak. Terimakasih

Saya coba mengutip hadist ini ya mba.

"Nabi shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki dan beliau berkata : “keluarkan mereka dari rumah-rumah kalian” dan beliau Shalallahu ‘alaihi wassallam mengeluarkan fulan dari rumah beliau dan umar mengeluarkan fulan .” (HR. Al-Bukhari)"
Saya fikir tidak ada pilihan lain selain menjauhi..

Wallahu alam..

4.  Mb Yuliana

Apakah mis: perempuan bs mjadi/ttular lgbt krn tdk mdapatkan tauladan/fitrah  yg baik dr sang ayah sbg contoh ptama yg dia liat.

Lagi-lagi pola asuh yang baik, teladan yang baik dari orang tua menjadi pertahanan untuk anak kita. Jadi jika anak tidak mendapatkan nya dari lingkungan terdekat, bisa jadi hal tsb terjadi. Naudzubillah

5. Mb Hamidah

Serius ya, utk topik ini dimanapun medianya, saya cuma banyak2 berdoa dan membentengi diri dan keluarga. Tidak mau berani terang2an frontal. Pernah seorang teman saya cukup vokal berbicara di medsos ttg hal ini, dan lalu dihujani doa oleh para aktivis dan pegiat dan pembela kalangan ini yang tdk baik utk keluarganya. Dan yang dia khawatirkan adalah keluarga dia malah jadi sorotan target supaya ditulari penyimpangan itu juga. Astaghfirullah... pertanyaan saya, bagaimana kita mengajarkan anak kita bersikap jika menemukan sikap yang menyimpang dari kelompok tsb? Misal di perempatan melihat banci yang mengamen.

Iya mba.. memang masalah ini sangat serius. Naudzubillah jauhkan dari kita semua.
Menurut literatur yang  kami baca, Tidak ada pemakluman. artinya jika itu salah maka harus dijelaskan salah. biar anak tidak bingung. Disinilah pentingnya pendampingan orang tua. Dalam televisi sering diperlihatkan sesuatu yg menyimpang dan dibuat headline artinya memang dibuat lucu2an. nah, jangan sampai anak juga merasa lucu dengan hal yang salah. karena jika sudah merasa lucu, akan terbiasa dan memaklumi. dan akhirnya pembenaran yang muncul.
Pencegahan dini dari rumah lagi-lagi yang harus dikuatkan. Karena apabila anak sudah memiliki pengetahuan yang utuh, akhlak yang baik, maka iapun akan membentengi diri. Misal dengan menghindarinya, menjauhinya atau meninggalkannya.

Yuliana

Selasa, 22 Mei 2018

Gerimis Dan Jas Hujan

Gerimis ini menyapu wajahku
Menyentuh ramah kulitku
Perlahan membasahi bibirku
Kulihat diujung langit ada hitam menggulung
Namun mentari masih tak mau mengalah..
Terus kulaju si roda dua
Aspal kulalui mulai rapi basahnya..
Satu persatu pengendara lain
Berebut tempat berteduh
Sekedar menepi menunggu reda
Sedang aku...
Sudah berselimut jas biru
Meski kubeli murah
cukuplah terhindar basah sampai di rumah
Yuliana
16/11/2017

Review Materi Sadar Gender

#Day6
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#BundaSayangsesi11

MATERI BUNSAY #2 Lvl.11 Kelompok 10
===============
Allah menciptakan alam dan seisinya dgn berpasang-pasangan.
Ada kanan-kiri ,depan-belakang, gelap-terang, panas-dingin, siang-malam, ayah-ibu, laki2-perempuan, dan lain-lain.
---
_"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Adz Dzariyat [51]:49)_
----
Di antara yg berpasang-pasangan di dunia ini, ada laki-laki dan perempuan.
Laki-laki dan perempuan sangat berbeda.
_"Dan laki-laki tidak sama dengan perempuan..." (QS. Ali Imran [3]:36)_
Apa saja perbedaannya?
• kromosom tubuh (perempuan XX dan laki-laki XY)
• hormon (testosteron pada laki-laki dan estrogen pada wanita)
• tampilan fisik (rambut tubuh, dada, alat kelamin, massa otot dan lemak)
• cara berpikir (perempuan emosional, laki-laki cenderung rasional)
-----
Karena ada perbedaan-perbedaan di atas, tidak bisa dihindari, laki-laki dan perempuan menjadi berbeda dalam beberapa hal.
- kromosom Y pada laki-laki memicu keluarnya hormon testosteron. Hormon ini mempengaruhi tumbuhnya rambut tubuh. Laki-laki lazimnya jadi lebih berambut
- hormon estrogen pada wanita dimatangkan dengan adiposa (lemak)
- tubuh wanita mengandung lebih banyak lemak drpd laki-laki. Laki-laki lebih banyak protein. Protein adl pembentuk otot. Jadilah laki-laki lebih mudah berotot, lebih kuat, dan menjadi pelindung
- laki-laki lebih banyak berpikir dgn rasional, perempuan banyak menggunakan perasaan. Itulah mengapa perempuan mudah menangis.
--------
Meski berbeda, laki-laki dan perempuan tidak bisa dikatakan lebih hebat dari gender yang lain.
Laki-laki kuat karena sesuai perannya menjadi pelindung keluarga. Perempuan perasa sehingga mudah menyayangi.
Seperti halnya siang-malam, panas-dingin, matahari-bulan... laki-laki dan perempuan pun Allah ciptakan sesuai fungsinya, tidak ada yg ebih hebat. Yg ada, saling melengkapi, menjadi keseimbangan yang indah.
Coba kita bayangkan, apa jadinya ya, jika selama setahun terus-terusan malam tanpa pernah siang? Akan seperti apa jika sepanjang tahun hujan terus menerus, tidak pernah cerah?
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin [36]:40)
Tetapi walau ada perbedaan, laki-laki dan perempuan tetap manusia yang mempunyai sifat dan kewajiban yang sama sebagai manusia
-----
*menangis, setiap manusia Allah ciptakan memiliki perasaan
* lembut dan menyayangi
* rapi, bersih dan wangi. Tidak hanya perempuan yang harus rapi dan bersih
*belajar, setiap orang wajib belajar sesuai bidang dan kemampuannya
* mandiri. Bisa menjaga diri, bisa menyiapkan makanan sendiri, berpakaian sendiri
* kuat. Laki-laki dan perempuan sama-sama harus kuat dalam menjalani perannya
* saling membutuhkan
Laki-laki dan perempuan sama-sama manusia, tetapi tidak sama, tidak untuk disama-samakan
-----+
Referensi :
Alquranul Karim
https://www.education.com/reference/article/similarities-differences-boys-girls/
https://www.livescience.com/33513-men-vs-women-our-physical-differences-explained.html
Media edukasi pengenalan gender utk anak
https://youtu.be/5SNMSDkQCPA



LatarBelakang

Latar belakang kami mengangkat tema ini adl krn semakin banyak orang yg salah kaprah memandang gender dan perannya.
Ada yg laki-laki merasa lbh segalanya dr perempuan, yg perempuan minder dan merasa lbh rendah. Ada pula sebaliknya, merasa perempuan (seharusnya) lbh unggul dr laki-laki.

Pemikiran seperti ini saaaaaangaaat banyak dan merasuk di masyarakat. Wujudnya bisa berupa istri yg walau KDRT tp tidak berani lepas dr suami, suami yg 'alergi' menyentuh pekerjaan rumah tangga, gadis yg enggan menikah krn takut terkungkung, wanita yg enggan hamil dan menyusui, perempuan yg dilarang sekolah tinggi dan belajar, dsb. Itu kesalah pahaman dlm tataran "ringan". Pada level yg lbh berat, ia bermanifestasi mjd penyimpangan. Laki-laki berlaku seperti wanita, wanita ingin dilihat sbg pria. Tingkatan berikutnya, yak betul, _LGBT (transgender)_.

Racun LGBT saat ini sudah menyebar dlm berbagai media yg memapari kita dan anak-anak sehari-hari. Di TV bertebaran bencong, dr yg jadi-jadian sampai jadi cewek beneran. Dari yg awalnya jijik, marah dan risih liat bencong, mulai jd biasa bhkn lucu. Media sosial juga tdk bebas dr LGBT, baik bencong2 yg dibikin jd bahan tertawaan, maupun persetujuan atas gay, seperti emoticon WA ini

Berbagai hiburan seperti bacaan, musik dan tontonan juga diarahkan utk merusak fitrah seksualitas.

Ini bukan tema main-main. Mereka yg merusak saja serius dan tekun. Kita yg berjuang menjaga fitrah harus lebih sungguh-sungguh.

saya mau lanjut cerita lg ttg LGBT,
Dr kecil saya penggemar komik, kartun dan sejenisnya (manga, manhwa, webtoon, anime) sampai skrg
Saya mengamati.. Dr dulu ada aja komik yg memunculkan konten LGBT, tp dulu msh sangaaaaat halus. Salah satunya adl kartun/ komik Cardcaptor Sakura. Ada yg tau?
Saking halusnya, waktu kecil saya nontonnya biasa aja, pas udah kuliah baca ulang komiknya baru kerasa kalau bentuk perhatian antar sahabatnya lbh dr wajar.

Zaman skrg, konten LGBT ga malu malu lagi. Webtoon, khususnya yg bhs inggris, sudah banyak yg terang2an menceritakan ttg gay. Games juga bnyk yg jelas2 mengusung konsep ini

 Skrg malah kesannya kalau ga mendukung LGBT, aplg sampai anti, itu ga keren dan primitif

TANYA JAWAB


1. Erni

“Bagaimana memilih dengan tepat beberapa mainan anak atau permainan anak yang memang diperuntukkan untuk anak perempuan atau anak laki-laki, ada beberapa mainan misal boneka yang kita anggap cocok untuk anak perempuan ternyata juga bisa untuk laki-laki yang nanti nya terkait cara belajar merawat keluarga?,
sementara kita sedang menanamkan sadar gender pada anak-anak”.

Jazakillah khairan jawabannya


Jawab :
Pada dasarnya, mainan bersifat netral, terutama utk anak hingga usia 5 tahun. Tetapi selain bentuk mainan, cara memainkan juga perlu diperhatikan. Anak perempuan yg memainkan robot dgn dialog, "Hai, robot Kuning.. Kita ke rumah robot merah, yuk!" tentu masih menonjolkan sifat feminin. Begitu pula anak laki-laki yg bermain boneka, masak-masakan, rumah-rumahan, cara memainkan bisa mjd penentu kita utk mengambil langkah.

Jika dikaitkan dgn penguatan konsep gender, selain cara memainkan dan pendampingan (orgtua bs sambil bercerita), bs juga mencari opsi lain utk memenuhi tujuan. Misal ingin memupuk sifat penyayang dan empati anak laki-laki, selain dgn mainan tentu bs dgn cara lain seperti memelihara hewan. Dan yg lbh terpenting lg, dlm menguatkan kesadaran gender, *teladan dari orgtua sangat berpengaruh.
Lagi-lagi TELADAN

Tanggapan:
Annisa Rezy/ip: menanggapi pertanyaan pertama,sy setuju bahwa mainan sifatnya netral.bahkan anak bisa belajar banyak dr mainan yg dianggap mainan lawan jenis.misal anak laki2 main masak-masakan,dia blajar proses masak yg tdk mudah shg dharapkan bisa lebih mnghargai makanan;atau anak perempuan yg main mobil2an,bisa diajak utk belajar disiplin dg mematuhi aturan lalu lintas sambil main mobil.ini salah satu peran penting ortu,memberi makna utk permainan anaknya,bukan sekedar main

sy pernah baca,tanda2 yg perlu diwaspadai pada anak:
-sampai usia 3 th blm tahu jenis kelamin
-sering brharap menjadi lawan jenisnya (anak perempuan ingin jd anak laki2,dan sebaliknya)
-anak mengeluh sakit atau tdk mau mengakui alat kelaminnya
-anak memiliki keyakinan bahwa alat kelamin lawan jenisnya akan tumbuh pada dirinya (mis:anak perempuan bpikir dia akan memiliki penis)

sumber: http://bit.ly/2DmR27u



 2. Winda

Apa pengaruh terhadap perkembangan fitrah seksual anak jika ibu lebih galak daripada ayah?
Berdasarkan sumber yg saya baca, The person of tega ada di ayah.

Jawab:
Pertama, perlu kita perjelas dulu, maksud galak di sini apa. Galak, tega dan tegas, berbeda.

Galak - mudah mengekspresikan kemarahan

Tega - tdk ada belas kasihan

Tegas - jelas, tidak ragu-ragu

(sumber : kbbi)

Krn galak itu mudah marah, dan lazimnya emak2 doyan ngomel mrepet, jd cukup wajar kalau ada ibu yg lbh galak drpd ayah

Mengacu ke buku FBE di atas, idealnya jika menuruti fitrah peran ayah dan bunda, seharusnya ayah menjadi pengambil keputusan, penegak hukum, dan ibu yg akan melembutkan dgn kata-kata.
Meskipun ga mutlak harus sll yaa, kdng2 kan kita emosi juga

Tetapi penting utk menjaga sll ada _good cop and bad cop_, polisi baik, polisi jahat. Ketika anak diperlakukan keras oleh salah satu pihak, lalu pihak lain "membasuh luka" (BUKAN membela), maka di saat itu nasihat lbh mudah masuk,
Tetapi bagaimana jika ada ayah yg "ga tegaan" sampai melanggar kesepakatan bersama, atau ibu yg terlalu mudah menghukum?

Orgtua seperti ini bs dikatakan, fitrah keayahan dan keibuannya blm terbangun baik. Dampak pd anak... Cukup banyak.
Yg terdekat, tentu mjd contoh, shg lbh sulit lg menguatkan fitrah anak. Anak bs meniru kegalakan ibu, atau memanfaatkan kelemahan ayah.
Dampak berikutnya, sulit membangun bonding yg baik orgtua-anak krn ada hal "di luar jalur". Efek lanjutannya, tdk terbangun trust yg kuat anak ke orgtua, shg di masa mendatang, anak bs mencari pelarian tmn kepercayaan selain ayah ibu

Tambahan dari mba Winda andhini :

Saya mau menanggapai yang ini mb reni dan mb rifiya. Maksudnya galak disini aturannya keras(gak kasih kompromi). Misalnya dalam hal screen time. Kl si ibu blg tidak ya tidak. Kalo si ayah masih kasih kelonggaran. Misalnya gpp 15-30 mnit aja...
Rifiya:
Sipp, mbak winda. Kita pakai acuan seperti di kbbi ya. Berarti tegas. Meskipun di FBE pake term "tega".
Saya rasa krn tegas adl sikap yg benar, yg perlu disorot justru peran ayah yg "longgar"

 Tambahan dari mb Reany oceanita:

 Hal ini sangat terkait dengan aturan yg disepakati bersama sebelumnya , kalau sudah ada kesepakatan bersama maka ayah dan bunda harus konsisten menegakkan kesepakatan tersebut
Rifiya : Menambahkan...
Krn fitrah peran ayah adl "penentu keputusan akhir", di dpn anak ibu perlu tetap menunjukkan respek trhdp keputusan ayah. Di blkng baru dibicarakan kembali
tambahan Reany oceanita:
Apapun yg perlu didiskusikan antara ayah dan bunda,sebaiknya buka forum diluar kebersamaan dgn anak (tdk di depan anak2)...

Menjaga "salah arti" dari anak2 yg melihat segalanya masih konkrit

(Khawatir nanti disangka ayah bunda lagi "berantem") 🤭


2. Suci Ramdani :
Pantangan2 apa yg tidak boleh dilakukan orang tua agar tidak merusak kesadaran gender anak?

Jawab:
Yg bs merusak kesadaran gender anak, antara lain, jika orgtua memberi stereotip berlebih, seperti anak laki-laki tdk boleh nangis, anak perempuan tdk boleh memanjat pohon...
Tetapi lbh dr itu, sikap orgtua yg menunjukkan beban gender dgn reaksi berlebih, bs membuat anak ingin "kabur" dr gendernya.
"Eh, kamu ngapain mau masak.. Anak laki-laki ga pantes di dapur, sana main di luar."
"Perempuan itu harus rajin, cekatan, bersih. Sebentar lg kamu mens.." dan semacamnya.

Prinsip yg harus dipegang adl seperti hadits Nabi, _"Berilah kabar gembira, jangan menakut-nakuti, mudahkan jangan persulit."_

Lalu mengacu pd tulisan ustadz Harry,
Jika orgtua menuruti panggilan fitrahnya, ia adl pakar parenting terbaik bagi anaknya.

Yuliana







Senin, 21 Mei 2018

Review Materi Penerapan Fitrah Seksualitas Sesuai Usia Anak

#Day5
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11


REVIEW MATERI PENERAPAN FITRAH SEKSUALITAS SESUAI USIA ANAK

Tahukah bunda bahwa fitrah seksualitas adalah fitrah anak yang paling panjang rentang waktu interaksinya?

Mulai dari 0 – 14 tahun.

Interaksi terbaik fitrah seksualitas anak adalah dengan keluarga, Ayah & Ibu
Fitrah tumbuh sesuai vs fitrah tercederai

Indikator jika fitrah seksualitas tumbuh kokoh dan sempurna:
1. Sadar gender, bangga dan tegas akan gendernya
2. Siap menyambut pernikahan
3. Beradab ada pasangan dan keturunan

Dampak jika fitrah seksualitas tidak dirawat dengan baik:
1. Penyimpangan seksualitas
2. Gagal dalam berperan menjadi ayah dan gagap berperan menjadi ibu

Sudah siapkah menumbuhkan fitrah seksualitas anak sesuai dengan usianya?

Lebih lanjut bisa baca disini  http://bit.ly/Persentasi5Bunsay11

TANYA JAWAB

1. mba Winda - Sangasanga

Assalamu'alaikum wr,wb. Mb Farida mau nitip pertanyaan. Kan anak usia 7-10tahun harus dekat dengan ortu yang bergender sama dengan anak untuk menguatkan fitrah seksualitasnya. Pertanyaan saya.
Bagaimana menguatkan fitrah seksualitas anak laki-laki di rentan usia 7-10 tahun sedangkan si ayah pulang ke rumah 1bulan sekali(ada di rumah 2-3 hari)? Di rumah tidak ada sosok laki-laki/ayah dan domisili jauh dari keluarga besar.

Jawab:

Hai mba Winda. Terimakasih pertanyaannya Kendala ini jamak ya di lingkungan banyak keluarga di Kalimantan karena para ayah bekerja di sektor terkait migas dan tambang, apalagi bagi para keluarga perantau dimana tidak ada paman, kakek atau figur laki-laki dalam lingkup keluarga  Idealnya interaksi dan pertemuan fisik dengan si ayah ya, tetapi jika tidak memungkinkan maka optimalkan teknologi. Selain komunikasi produktif melalui telepon dan  video call, buat project kecil antara ayah dan anak, yang membuat anak sangat menanti-nantikan pertemuannya dgn ayah dan ayah bisa fokus dengan si anak lelaki. Seperti camping bersama ayah, memancing, berolahraga bersama, membuat rumah pohon atau permainan lain bersama ayah, dan aktivitas lain yang bisa dipersiapkan anak dan ayah meski mereka berjauhan sementara. Dengan waktu yang terbatas maka optimalkan waktu yang ada. Bukan masalah waktu berkualitas atau kuantitas waktu saja, tetapi di luar sana ada banyak yg menawarkan ingin membeli waktu dengan anak kita dan mencuri profil idola anak2 kita dari kita: ayah  dan bunda nya. Jadi buatlah waktu yang ada memberi kesan mendalam buat anak-anak kita.

tambahan dari mb Dwi

Sedikit menambahkan mb..
Sebisa mungkin selalu hadirkan "sosok" ayah dalam setiap pengambilan keputusan keluarga.
Misal "yuk kita tanya sama ayah boleh atau ga kakak ikut tour kelas" dsb.
Jd anak ttp merasa bahwa ayah tetap nahkodanya keluarga

2. Mba izzah,  Balikpapan

mbak,  sy pernah dengar juga,  tp lupa sumbernya darimana.  mohon maaf. 
Jadii,  dikatakan bahwa tidak baik juga jika anak terlalu dini,  usia tiga tahunan,  diberitahukan istilah penis/vagina. Jadi gimana sebaiknya? 

Jawab

Mba @Nur Izzah Rabbaniyah Bunsay2 , Dianjurkannya anak usia dini dikenalkan dengan nama sesungguhnya utk alat vitalnya, bukan dengan menyebut dengan istilah burung, atau sebutan kecil sesuai lidah anak-anak, adalah untuk menunjukan bahwa alat vital itu adalah hal penting yang bukan untuk main-main apalagi dipermainkan. Menurut pendapat saya jika bunda merasa istilah itu belum saatnya disampaikan pada anak usia 3 tahun, bisa menyebutnya kemaluan. Sesuai namanya ke-malu-an, ananda harus dipahamkan bahwa kemaluan adalah aurat, dan wilayah privasi yang harus dijaga dari pandangan dan jangkauan orang lain. Artinya jika ada yang menyentuh kemaluanmu maka kamu berhak marah karena itu adalah wilayah privasimu

3. Mb elen

‌apa saja yang bisa membuat fitrah terciderai?
‌apa trik yang dapat disiasati orang tua saat mendapati anak yang masuk fase phalic (terlihat memainkan alat kelaminnya) agar tidak panik dan malah membuat anak semakin penasaran ingin mencoba mengulangi kegiatan tersebut?
‌apa maksud dari egosentris anak harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya?

jawab:

Sesuai yang kami paparkan  urut-urutannya: Fitrah-indikator- peran orangtua, fitrah perkembangan anak tercederai jika indikator tiap tahapannya tidak tercapai. Sehingga ada gap. Seperti jika pada usia 7-10 anak tidak tuntas mendapat jawaban dari mana asal bayi, tidak dipahamkan konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan, maka peran teman-teman sebaya yg lebih kuat akan memberikan jawaban yang mungkin dengan cara yg tidak kita harapkan. Sehingga bisa ada gap di usia 10-14 karena anak langsung mengalami yang fitrahnya seharusnya di usia >15 thn baru ia alami.

Jika kita menjumpai anak memainkan kelaminnya, yang pertama jangan panik, dengan ekspresi tenang sampaikan lagi apa hakikatnya kemaluan itu. Ketenangan kita membicarakan hal ini dengannya akan memberi pesan bahwa it's ok to ask such thing to us - their parents. Bahwa kita terbuka untuk menjawab rasa ingin tahunya.

Egosentris pada usia 4-6 thn adalah anak dengan tegas menyebut jenis kelaminnya: saya lelaki dan saya perempuan. Peralihan ke sosiosentris adalah anak mulai dikenalkan dengan tanggungjawab moral seperti turunnya perintah sholat. Adanya aurat dan mahram.

4.  Dwi Puji Lestari

Apakaj anak lelaki lbh srg memainkan kelaminnya ya?

Ini rayyan selepas dari diapers, jd sering pegang2 kemaluannya

Jawab:
Boleh ditanyakan mba.. kenapa dia memegang kemaluannya. Apakah ada yg tdk nyaman, apakah ada yg sakit, apa ada yg berbeda rasanya, atau ada yg ingin dia ketahui ttg kemaluannya.. krn bisa jadi masalah bermain2 ini asumsi orgtua, sedangkan anak punya jawaban berbeda

Tambahan dari  mb Yuliana
Dan jangan lupa. Setiap anak memegang kemluannya, jgm panik atau buru2 melepaakan pegangannya. Namun diberi pengertian bahwa karena adik sdh megang kemaluan. Tangannya harus segera dicuci. Soalnya kan megang kemaluan tangannya jd kotor. Nga boleh pegang yg lain dulu apalagi mau makan


Yuliana

Sabtu, 19 Mei 2018

Resume Materi Penanaman Adab Terhadap Fitrah Seksualitas Anak

#Day4
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#BundaSayangsesi11

Resume Materi Penanaman Adab Terhadap Fitrah Seksualitas Anak

Kelompok 1

Anggota :
Ellen Davita S
Istriyani
Nida Amalia
Nur Izzah R
Suci Ramdani
Winda Andini

Materi

Apakah anak salah gaul atau orangtua salah asuh?

Oragtua sibuk membuat benteng perlindungan agar anaknya steril atau sibuk mendidik anak untuk mampu berenang bahkan membuat bahtera sendiri agar tak dilibas zaman?

Orangtua sibuk memaksakan adab sejak dini sebelum fitrahnya kokoh?

Para orangtua dan perancang pendidikan begitu panik dan cemas. Tidak rileks dan kurang optimis, mereka ingin anaknya segera berstatus ‘anak shaloh’ tanpa mempedulikan tumbuhnya fitrah?

Ust. Harry santosa

Contoh penerapan adab dalam keluarga terhadap fitrah seksualitas anak

1. Untuk anak belum baliqh, meminta izin ketika masuk ke kamar ortu, terutama pada 3 waktu:  sebelum subuh, selepas zuhur dan setelah isya
2. Untuk yang sudah baliqh, meminta izin diseluruh waktu.
3. Ajarkan tentang rasa maluu, kenalkan konseo aurat, dan menundukan pandangan.
4. Pisahkan temapt tidur anak
5. Jauhkan anak dari ikhtilat (bercampur baur anara laki-laki dan perempuan)
6. Ajarkan tentang mahram

Dan untuk para orangtua

Wahai ayah jangan anda menghina istri anda dihadapan anak, agar wibawa dan kehormatan istri tidak luntur

TANYA JAWAB

1. Feli Mulyani
Mau bertanya
Baiknya memisahkan tempat tidur diusia brp?

Bagaimana jika kondisinya blm memungkinkam utk memisahkan tmpt tidur, misal krn keterbatasan rumah yg hanya punya 2 kamar, satu kamar dipakai orangtua dan satu lagi dipakai anak2?

2. Hamidah Rina Mantiri
Tanya ya mba..
Untuk memisahkan tempat tidur, bagaimana pengalaman teman2 dalam proses ini. Karena seperti proses menyapih, tahapan ini juga perlu penyesuaian bagi anak.
Dan bagaimana solusi dengan minimnya ruang di rumah sehingga tdk bisa membuat ruang tidur tambahan atau terpisah? Terimakasih sharingnya

Jawab :
untuk memisahkan tempat tidur, setelah pengalaman menyapih, kita bisa memperhatikan kondisi tidur anak, ada anak yang bisa tidur tanpa terbangun semalaman, yang artinya cukup ditemani sebelum tidurnya saja, dan orang tua bisa berpindah kamar, tentunya juga perlu proses dan kesepakatan kapan memulai ya, anak saya usia 2 tahun pun baru usia menyapih.

Adapun Solusi dengan minimnya ruang di rumah sehingga tdk bisa membuat ruang tidur tambahan atau terpisah? Bisa diupayakan dengan membentang tirai, atau memasang kelambu seperti sekat jadi dapat memisahkan

Tambahan jawaban: dari Mb Nida Amalia:
kalau pengalaman pribadi saya, di saat anak-anak berusia 3 tahun, sdh saya biasakan tidur terpisah dgn saya, namun setiap sebelum tidur masih saya temani sampai mereka tertidur, dan saya beri motivasi bahwa mereka sudah besar dan berani utk tidur d kamar mereka sendiri

Intinya kalau ruangan terbatas, misal cuma ada 2 kamar, usahakan yang perempuan di dalam kamar, dan anak laki2 d ruang tengah atau ruang tamu. Sambil orang tua terus mengusahakan menambahkan kamar di rumah

Bahkan jika dua org anak laki2 atau 2 orng anak perempuan dalam satu ruangan atau kamar yg sama, diwajibkan tidur dengan selimut terpisah

Dan anjurannya pisahkan kamar mereka, saat mereka berumur 10 tahun (sudah fase yg harus benar dilakukan).

3.

Bagaimana menggabungkan adab dan fitrah sementara model belajarnya berbeda? Adakah cara supaya anak tidak merasa bingung ketika merasa dibatasi di adab?

Jawab:

Kalau fitrah itu sesuatu yg sdh ada sejak awal pada diri anak, naah.. utk mengarahkan fitrah anak perlu adab, jd fitrah seyogyanya tdk perlu dipelajari lg, tapi adablah yg harus ditanamkan sedari dini, agar fitrah tersebut tidak melenceng dari jalur yg benar
Agar anak tdk bingung, maka perlu sedini mungkin dikenalkan adab nya secara perlahan, dan yg terpenting dari pengenalan adab ini adalah TELADAN yg baik dari orangtua
Dan dalam hal adab terhadap fitrah seksual ini, kedekatan dgn ayah dan ibu nya memegang peranan yg sangat penting
Iyaaa... masih harus terus dan terus belajar dan memperbaiki diri utk bisa jd teladan yg baik utk anak2

4. Setiorini
Oh ini ada yang mirip pertanyaannya dg yg akan saya ajukan.

Berarti adab adalah cara penting untuk menumbuh optimalkan  fitrah ya mba?

Jawab:
ya mba
Tanpa penerapan adab yg baik, fitrah tdk akan teraktualisasi dgn baik.

Yuliana

Jumat, 18 Mei 2018

Review Materi Anak Tumbuh Remaja, Cinta Monyetpun Bersemi

#Day3
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#BundaSayangsesi11

Review Materi Anak Tumbuh Remaja, Cinta Monyetpun Bersemi

Dari membaca judulnya berasa dibawa kembali ke masa remaja. Masa yang penuh warna. Meski tidak banyak kenangan manis saat itu namun teman-teman membuat saya merasa istimewa.

Mungkin itulah sebab saya lebih nyaman bersama mereka. Namun anehnya saya tidak pernah punya sahabat pula. Saya dulu sangat pemalu atau dikondisikan seperti itu, atau lebih ke minder kali ya….

Apa karena sosok ayah yang hilang dimasa kecil dan pre baliqh saya. Sehingga saya merasa ada ruang kosong dalam bathin saya.

Dan kini saya punya si sulung abang Daffa yang sudah berusia 13 tahun. Usia pre aqil baliqh. Dari ciri fisik sudah tampak perubahan; dari tinggi tubuh sudah melebihi sedikit dari saya, suara sudah mulai serak berat, maennya pun sudah tidak mau ngumpul ama anak-anak dibawah usianya, lebih suka melamun dan menyendiri di kamar.

Dan seperti anak zaman now, dia juga baru minta izin dibuatkan akun gmail . Katanya untuk menunjang belajar dan kompetisi games onlinenya.

Sejauh ini, saya belum melihat gelagat bahwa dia tertarik dengan lawan jenis. Meskipun dia tidak sekolah alias sekolah rumah. Namun dia masih sekolah mengaji. Memang di tempat sekolah ngajinya. Anak laki dan perempuan dibedakan ruangannya. Perempuan di tempat tertutup dan kebanyakan  bercadar.

------

Berikut hasil review dari persentasi kelompok 4

Anggota : Feli Mulyani
Juniar Eka
Hijrah Lulu Muslim
Lia Khoiratul

Judul Materi : Anak Tumbuh Remaja, Cinta Monyetpun Bersemi

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak. Tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.


Mereka pun penasaran dengan insting ketertarikan pada lawan jenis lalu mereka merasakan jatuh cinta.


Dalam mengekspresikan jatuh cinta kadang mereka kebablasan. Mereka terjebak dalam cinta monyet. Cinta yang bersemi sebelum waktunya.


Sayangnya karena
1. Kurang dekat dengan orangtua
2. Lingkungan dan teman yang buruk
3. Media TV menayangkan hal NEGATIF

Sehingga, mereka memahami bahwa PACARAN adalah langkah serius memaknai cinta.

Karena tanpa PENGAWASAN, akhirnya mereka terjebak dalam pergaulan bebas!.

1. Fitrah seksualitas mereka hancur
2. Remaja hamil diluar nikah
3. Tingkat aborsi tinggi
4. Terjangkit HIV dan penyakit kelamin lainnya
5. Masa depan buntu
6. Bunuh diri

Jadi STOP…!!!

Pencegahan pergaulan bebas
Jadi sahabat anak
Ajak anak belajar ilmu agama lebih dalam
Ciptakan lingkungan positif
Kerjasama dengan sekolah dan pemerinta
Ajak anak berkegiatan positif

Dampak remaja indonesia melakukan sex pra nikah menurut IPW (Ind Police Watch sepanjang 2017

Selain kasusu LGBT. Masalah seks bebas dikalangan remaja indonesia mengkhawatirkan. Kian mengkhawatirkan karena makin banyak jumlah bayi yang dibuang dijalanan.

Dan tercatat, lebih dari 2 juta remaja berumur 10-19 tahun saat ini hidup dengan HIV dan 2,3 juta aborsi dilakukan para remaja.

Berikut disertakan kasus seks bebas pelajar dalam tiga bulan terakhir dan link sumbernya.

Kasus-Kasus Seks Bebas Pelajar Dalam Tiga Bulan Terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum selesai kasus video porno siswa SMP 4 Jakata dan menjadi perbincangan masyarakat, kini muncul kasus tiga pasang pelajar yang tengah berbugil ria di sebuah warnet di Semarang.

Pada awal Oktober lalu, masyarakat dihebohkan dengan muncul kasus video porno siswa SMP 4 Jakata Pusat. Video berdurasi empat menit menampilkan adegan mesum sepasang pelajar yang dilakukan di dalam ruang kelas dan disaksikan teman-teman pelaku.

Kasusnya terungkap karena videonya beredar dan kasusnya sedang ditanggani Polres Jakarta Pusat. Pada Rabu 6 November, Polresta Semarang melakukan razia di sebuah warnet yang terletak di Jalan Woltermongensi, Semarang.

Razia dilakukan karena adaya laporan masyarakat yang diduga dijadikan tempat mesum. 

Alhasil, masyarakat dibuat tercengang dengan ditangkapnya tiga pasang remaja berbugil ria sedang asyik menonton situs porno di tiga ruangan yang disekat-sekat.

Kasus-kasus seks pelajar sebelumnya juga pernah terungkap pada 19 Oktober, Polres Kota Tobelo, Halmahera Utara (Halut) menangkap empat remaja yang sedang membuat video mesum di salah satu rumah kost di kawasan Desa MKCM Tobelo.

Lebih memiriskan lagi para remaja yang membuat film layak sensor itu, ternyata masih tercatat sebagai siswa-siswi sebuah SMP ternama di Kota Tobelo.

Pada 23 September, sepasang pelajar kepergok mesum dengan teman wanitanya yang masih berpakain seragam sekolah di sebuah bilik warung internet (warnet).

Dua pelajar yang tertangkap basah sedang bermesraan tersebut, merupakan siswa salah satu SMA yang ada di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim).

Pada 21 September, sepasang pelajar digerebek warga ketika sedang melakukan hubungan suami istri di rumah kos, Jalan Bawang Putih, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi. Guna pemeriksaan, kedua pelajar tersebut lalu diboyong warga ke Mapolres Tebing Tinggi.

Pada 9 September, sepasang pelajar SMK swasta ditangkap polisi kepergok sedang berbuat mesum di salah satu bilik warnet di Dukuh Lemah Putih, Geneng, Miri, Jawa Tengah.

Referensi

1. https://www.google.com/search?q=fase+anak&safe=active&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiHrYWf643bAhXNfX0KHV9JAf8Q_AUICygC&biw=1366&bih=612#imgrc=PW6Zs8P1IUtHYM:

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

3. https://news.detik.com/berita/d-3583992/kasus-aborsi-polisi-tangkap-2-remaja-dan-dukun-beranak-di-selayar

4. https://www.google.com/search?q=keakraban+orang+tua+dan+remaja&safe=active&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjqrYjv-o3bAhXIXCsKHXjKD2sQ_AUICigB&biw=1366&bih=612#imgrc=fnnmEUwSrPh5gM:

5. https://cintalia.com/kehidupan/tips-kehidupan/cara-menghindari-pergaulan-bebas

6. https://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/63-persen-remaja-di-indonesia-melakukan-seks-pra-nikah_54f91d77a33311fc078b45f4

7. http://www.panjimas.com/news/2018/01/02/ipw-sepanjang-2017-kasus-lgbt-dan-seks-bebas-mengkhawatirkan/

8. https://gaya.tempo.co/read/532487/jumlah-remaja-pengidap-hiv-terus-meningkat

9. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2,3 Juta Kasus Aborsi Per Tahun, 30 Persen oleh Remaja", https://regional.kompas.com/read/2009/02/16/11310897/2.3.Juta.Kasus.Aborsi.per.Tahun..30.Persen.Oleh.Remaja.

------

SESI TANYA-JAWAB

Pertanyaan 1: -izzah balikpapan

Jadi kalau memang gak mau anak2/adik2 kita ini kenal pacaran  harusnya dengan cara dicegah ya.  Hehe.  Tapiiii kalau udah terlanjur mereka "punya pacar",  gmn caranya yaa biar mrk putus? 

Jawaban

Hallo mba Izza

Anak-anak sudah terpapar pacaran atau belum, Lebih baik diawasi dan kita jadi teman dari teman mereka juga. Agar kita bisa mengetahui kegiatan dan hal apa saja yang mereka kerjakan. Kalau kata Pak Dodik "Baiknya kita turunkan level kita agar sama dengan anak2.

Pertanyaan 2 :

Saran2 ttg kedekatan ortu-anak spt di video insyaallah sdh dilakukan.

Nah bgm ortu menanggapi atau bahkan membendung budaya luar dr teman2nya di sekolah?

Kadang klo denger cerita dari anak sy suka gemes sendiri.
Anak2 kls 4 sd. Sudah mulai suka sm lawan jenis dan rasa suka ini berganti2 org. Lha yg dulu disuka sudah disebut mantan walaupun blm pernah pacaran tp menyebutnya mantan.

Jawaban

Kita harus dekat dan melebur dengan anak2 mba, seperti jawaban dari pertanyaan mba izzah

Pertanyaan 3:

Keponakan saya, terkenal alim sekli, pendiam, namun ternyata dia tiba2 pulang membawa pacar dan anaknya usia 4 bln. Syok sekali kami. Saya jadi parno, bagaimana kalau kasus ini terjadi pada anak saya. Hal terpenting apa yg harus sy tanamkan. Krn rasanya, tante sy sudah mendidik  putranya dgn agama yg baik, pendidikan yg baik, manner & atitute yg baik, namun kok masih seperti ini. Ceweknya pun dr keluarga yg agamis, bpknya haji dan pengelola ponpes, ibunya kepala sekolah madrasah jg.. mohon pencerahan untuk mengatasi kegalauan ini..

Jawaban

komunikasi dengan anak-anak sangat penting, sehingga kita mengenal mereka dan apa yang mereka kerjakan.

Tambahan dari Mba Any :

Kalau saya boleh nambahin, saya pernah denger dr ayah edy ..
Ketika anak terlanjur punya pacar kt ayah edy "wah , mas kamu harus jd lelaki sejati mas(klo cow) kalau mau nemuin pacarmu kamu hrs datang kerumahnya dan ijin sama orangtuanya, tunjukkan sikapmu yg sopan dan jaga harga diri dan martabatmu supaya kamu tetap keren dimata pacarmu dan orangtuanya.laki2 sejati adalah yg bisa menjaga harga dirinya dan nama baik ortunya...kurlebny seperti itu

Pertanyaan 4:

Lyes Balikpapan

Teh pertanyaan saya
Bagaimana sikap kita sbg orangtua ketika anak kita sedang mengalami cinta pertama?
Biasanya anak SD pun sudah mulai cinta monyet.

Jawaban
Sama mba, saya juga sedang mengalami hal ini. mengahadapi anak2 dengan fase yang mendebarkan. Kita harus terud belajar menjadi sabahat mereka.

Tambahan dari Mba Setionini:

Betul mba rini, saya mengutip Bang Aad

Konsep perkembangan manusia, ternyata menurut Bapak Adriano Rusfi, seorang Psikolog, aktifis dan konsultan pendidikan jebolan UI ini, tidak ada literatur psikologi abad 19 yang mengenal masa remaja (adolescence).

Masa remaja adalah produk kebudayaan abad 20 dimana telah lahir generasi dewasa fisik (baligh) namun tak dewasa mental (aqil), generasi yang bukan anak, juga bukan dewasa, generasi yang kerap terjadi kebingungan identitas dan perlakuan dalam masa transisi (yang menjadi semakin panjang) menuju dewasa.

Merujuk pada konsep islam dalam membagi perkembangan manusia, hanya ada dua penggolongan yaitu pra-aqil baligh dan aqil baligh. Dalam hukum, hanya ada anak-anak dan dewasa. Pun dalam pendidikan, ternyata cuma ada 2 istilah yaitu pedagogi dan andragogi. Maka dari sini, mulailah saya kembali sadar bahwa selama ini, saya salah satu korban produk kebudayaan yang seharusnya tidak ada. Produk yang melambatkan terbentuknya generasi aqil baligh.

----

Semoga saya dimampukan mendampingi masa pre baliqhnya dan tetap bisa menjadi tempat dia bercerita dan berbagi apa saja.

Yuliana, 19 mei 2018

Kamis, 17 Mei 2018

Review Fitrah Seksualitas Dan Pendidikan Seksual

#Day2
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#Bundasayangsesi11



REVIEW MATERI FITRAH SEKSUALITAS DAN PENDIDIKAN SEKS



Mengikuti persentasi dari kelompok 7 yang sangat inspiratif dan baru buat saya. Menambah pengetahuan bagaimana cara persentasi yang lebih menarik, simple dan update.


Meski sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik. Keterampilan dan update informasi serta upgrade ilmu sangatlah penting. Dan hari ini kelompok 7 berhasil menambah wawasan saya akan sebuah ilmu baru.


Menggunakan aplikasi steller sebagai wadah untuk membuat persentasi menjadi lebih menarik benar-benar menarik perhatian hampir semua anggota kelas.


Akhirnya bahasan mengenai materi tersela dengan pertanyaan mengenai aplikasinya…hehe..(emak-emak haus ilmu nih).


Di hari ke 2 ini, semakin menarik persentasi yang dipersembahkan teman-teman. Dan kami di kelompok 3 yang mendapat giliran persentasi hari ke 8 masih rajin berdiskusi. Pembagian tugas sudah ditempati juga oleh teman-teman. Alhamdulillah saya insyaAllah akan menjadi notulen.



Adapun materi kelompok 7 bisa dibaca di link berikut http://steller.co/8DajVMFUmnm



Ada pula beberapa pertanyaan yang sudah dijawab oleh kelompok 7 berikut pertanyaan dan jawabannya


Pertanyaan Mb Ellen:

Tentang poin nomor dua mba, bagaimana menjelaskan kenapa dia perempuan dan laki-laki, teknik edukasinya mba? Lalu yang kedua keteladanan darinorang tua yang bagaimana yang dapat menumbuh optimalkan fitrah seksualitas anak?

Jawab

Mba Ellen, berikut penjelasan kami tentang poin no 2



Orang tua sebagai role model maksudnya orang tua menjadi teladan bagaimana menjadi pria yang kebapakan sejati. Dan menjadi wanita yang keibuan sejati. Mulai dari berpakaian, cara bertindak, cara bicara mungkin, cara berpikir, dst.


Jika fitrah seksualitasnya tumbuh paripurna, maka si anak kelak juga akan menjadi teladan bagi anak dan cucunya lagi.

Pertanyaan Mb Ratna Anggarini : 

Tanyaaa.... pengalaman dr kelompok 7, hal menantang apa yg pernah dialami saat menjelaskan gender ini. Memberitahu beda cowok dan cewek gt mb... anak sy msh belum ngerti apa arti cowok/cew.. br sekedar tahu perbedaan fisik kelamin aja.. hakikatnya blm nancep


Jawaban : 

semua akan indah pada waktunya ya mb.. demikian pula dalam menguatkan fitrah gender ini. Anak di bawah 6 thn sebaiknya dg role model. Usia 1-5 tahun kenalkan anggota tubuh anak secara detil dg nama yg jelas (benar) misalnya vagina, penis. Baru nanti usia 5thn ke atas jika dia bertanya terkait seksualitas ortu harus menjawab dengan jawaban yg sebenarnya.


Jawaban dari Dwi Puji

Hal menantang yang pernah saya alami : rania nanya bunda koq rayyan ada penisnya tapi aku adanya vagina.

Moment seperti ini saat yg tepat memberitahu anak, saya blg : iya.. karena rayyan adalah laki2. Dan rania adalah perempuan.


Jika dia lanjut nanya lg, maka berikan jawaban lagi hanya sebatas yg dia tanya. 

Untungnya saat itu rania cukup puas dg jawaban saya  jd saya tidak melanjutkan dg menjelaskan yg lbh detil lagi 


Kalo untuk anak usia dini, bisa kita jelasjan tentang pakaian cowok dan cewek berbeda.


Lalu dengan di ajak sholat, di jelaskan kalo laki2 sholat sama Ayah di depan. Kalo perempuan di belakang sama ibu.


Dan sejalan dengan usia, busa dijelasjan tentang sex education. Perbedaan bentuk kelamin dsb

Tambahan jawaban dari Mba Any

Menambahkan sedikit y mb...

Yang jelas jika anak bertanya tidak boleh menstop, harus dijawab dg benar oleh orang tua(jika distop akan semakin penasaran dan bisa tanya ke orla yg jwbnnya mungkin tidak sesuai dg umur anak kita) ...

Balita bisa dg saat memandikannya jelaskan anggota tubuh dg nama yg sesungguhnya ajarkan cara membersihkan bagian2 intim...terus diajarkan untuk mandi sendiri


Usia 5 -10 th bisa dijelaskan dg gambar dan jelaskan fungsinya masing2


Usia 10 keatas...menginjak remaja

Jelaskan ttg haid,mimpi basah,perubahan fisik dll

Diajarkan mencuci baju dalam sendiri

Pertanyaan mba Hamidah:

Yang saya tanyakan, karena pengertian sex education yg terbatas pada segala sesuatu ttg jenis kelamin, perbedaan fungsinya, kaitannya dengan reproduksi.. maka di usia berapa sebaiknya kita mengedukasi anak ttg ini? Karena mengingat kampanye sex education ini banyak yang menentang jika masuk ke dalam kurikulum sekolah

Jawaban:

Betul mba. Jika yg dimaksudkan adalah di usia brp mulai diajarkan tentang sex education. Kalo bisa sedini mungkin mba. Ini hampir sama dengan yg ditanyaakan mba Ellen. Bedanya td lebih fokus menjelaskan bedanya laki-laki dan perempuan apa?


Toilet training juga busa jadi bahan untuk mengedukasi. Misal hrs dilakukan di kamar mandi.


Lalu diajarkan tentang budaya malu, cara berpaksian dll.


Intinya dengan komunikasi produktif, sex education bisa di terapkan dlm keseharian mba.

Tinggal yg dibahas harus sesuai dengan usia mereka.

[21:26 17/05/2018] Yuliana: Berarti sudah ada ya mba pembagian bahasan sex education sesuai umur atau tahapan fitrah seksualitas?

Menurut materi yg di buku bunsay si.. 

Usia 1-5thn : kenalkan anggota tubuh anak secara detil


Usia 5-10 thn : jawab pertanyaan anak secara benar


Usia 10-12 thn : kenalkan ttg haid, mimpi basah, perubahan fisik.


*seperti yg mb any sampaikan tadi




Yuliana, 18 Mei 2018



Rabu, 16 Mei 2018

Review Materi Kekerasan Seksual Pada Anak

#day1
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

Bismillah. Marhaban ya Ramadhan. Tantangan kali ini benar-benar diluar perkiraan. Benar-benar beda dengan tantangan di level sebelumnya.

Membuat persentasi kelompok secara online dan berdiskusi via whatsApp saja adalah tantangan yang luar biasa.
Namun tantangan ini  harus dilalui dengan prinsip semua guru semua murid.

Belajar membuat materi, mendiskusikannya bersama kelompok kecil, berbagi tugas, saling mendukung sesama anggota dan mereview materi persentasi kelompok lain adalah hal baru buat saya. InsyaAllah saya harus mampu minimal memenuhi 10 hari tantangan ke depan.

Ini adalah hasil review saya untuk persentasi kelompok 2

REVIEW PERSENTASI

Kelompok : 2
Anggota: Ade Suhartini
  Erwin Purniawati
  Maria Ulfah
  Ratna Anggarini
  Rizki Dwi
  Rizqi Elviah

Judul : Kekerasan Seksual Pada Anak
Hari/tanggal: Rabu/ 16 Mei 2018

MATERI

Seksualitas seseorang hanya dilahirkan sebagai lelaki atau sebagai perempuan saja tidak ada jenis kelamin lainnya.
Jika ada yang menyatakan homo/lesbian atau lainnya adalah bawaan lahir. Itu sesungguhnya ia telah menyimpang dari fitrahnya.

Mendidik fitrah seksual adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya. Yaitu lelaki dan perempuan berpikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai jenis kelaminnya.

Prinsip 1 : fitrah seksualitas memerlukan kehadiran kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia baliqh (15 tahun)

Prinsip 2: Ayah berperan memberikan suplai maskulinitas dan ibu berperan memberikan suplai feminimitas secara seimbang.

Prinsip 3: mendidik fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya peran keAyahan sejati bagi anak lelaki dan peran ibu sejati bagi anak perempuan.

Buahnya adalah berupa adab mulia kepada pasangan dan keturunan.

Ada beberapa kekerasan seksual pada anak secara fisik
1. Menyentuh area intim atau kemaluan anak utnuk memenuhi gairahnya
2. Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan
3. Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya
4. Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak

Dan ada pula kekerasan seksual pada anak non fisik

1. Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto atau gambar
2. Menyuruh anak berpose tidak wajar
3. Menyuruh anak menonton berbagai hal yang berhubungan dengan seks
4. Mengintip atau menontoni anak yang sedang madi atau sedang berada di dalam toilet.

Materi selengkapnya bisa buka link berikut http://bit.ly/MateriKSPAKelompok2

Dan untuk menambah referensi mengenali kekerasan seksual pada anak bisa liat di link http://youtu.be/2JLHWLW1sGQ

Upaya orangtua untuk membuat anak mengetahui bahaya pelecehan seksual

* Ajarkan anak-anak mengenali anggota tubuh mereka
* Ajarkan mengenai batasan
* Ajarkan mana sentuhan baik dan tidak baik
* Mana yang termasuk pelecehan seksual
* Ajarkan anak untuk berkata ‘TIDAK’
Selalu dampingi anak-anak dalam kehidupannya.

Selain cara diatas, bisa juga mengajarkan anak dengan cara bernyanyi.

Berikut lirik lagu

SENTUHAN BOLEH
SENTUHAN TIDAK BOLEH

SENTUHAN BOLEH
SENTUHAN TIDAK BOLEH.
KEPALA, TANGAN, KAKI,
KARENA SAYANG, KARENA SAYANG

SENTUHAN BOLEH
SENTUHAN TIDAK BOLEH,
YANG TERTUTUP BAJU DALAM
HANYA DIRIKU, HANYA DIRIKU
YANG BOLEH MENYENTUH

Selain itu, kita juga bisa memakai media dongeng pada anak. Kali ini kami meminjam video mendongeng mb @Dwipujilestari /bunsay2 sebagai contohnya. Terimakasih byk mb Dwi, sudah mengizinkan kami memakai video ini

*Tanggung jawab orangtua*

Orangtua wajib melindungi anak-anak dari pelecehan. Selain anak-anak yang diperkenalkan mengenai batasan aurat mereka. Orantua juga harus mengetahui lebih dulu, bagaimana mendidik anak-anak untuk waspada terhadap modus  dan ciri pelakunya.

*Karekteristik pelaku pelecehan seksual*

Jangan bayangkan jika pelaku adalah orang yang baru kita kenal, atau asing sama sekali. Karena kebanyakan para pelaku adalah orang-orang terdekat baik yang dekat dengan orangtuanya atau disekitar lingkungan anak-anak berada.

TANYA JAWAB

1. Mb Farah :

Sejauh mana, perbuatan tdk "senonoh" itu masuk kategori kekerasan seksual pda anak?

Jawab :

Jk itu perbuatan itu sudah membuat anak merasa tidak nyaman, rasanya bs masuk pd kekerasan.
Ketika perbuatan itu menyentuh yg seharusnya tdk disentuh.
Meninggalkan trauma pada anak.
Menggunakan anak untuk rangsangan seksual.
Penggunaan kata2 yg kotor dalam artian bahasa yg porno jg merupakan salah satu kategori juga dlm kekerasan seksual

2. Mba hamidah :
Ok mba Ratna..
Semua guru semua murid yaa... sama2 belajar..
Nah karena topik hari ini ttg KSPA, bisakah sharing hasil pembelajarannya selama membuat materi ini tentang hal berikut:

Ketika memberi edukasi pada anak ttg potensi KSPA biasanya yg sering didengar adalah penculikan dan pemerkosaan. Bagaimana menjelaskan definisi pemerkosaan pada anak, dan pada usia berapa bisa dipahami anak?

Jawaban :

- Mungkin istilah pemerkosaan bs diganti dg bahasa yg dipahami anak, yaitu menyentuh, meraba, mencium pada daerah yg terlarang.

-Yang membuat anak merasa tidak nyaman dan bahkan sampai merasa sakit.

- Untuk anak usia di bawah 7 thn sepertinya masih abstrak shg dpt digunakan bhs spt itu. Pd anak usia diatas 7 thn bs dikenalkan istilah pemerkosaan.

- Mungkin dimulai saat anak sdh faham dg anggota tubuhnya, jd tdk terpatok usia berapa. Dg dia tau anggota badannya apalagi yg boleh disentuh & tdk oleh org lain, makan akan lbh mudah dipahamkan, shg perlu peluwesan kata perkosaan dg bahasa2 yg lbh dipahami anak2.

- Jangan berikan pakaian yang terlalu terbuka karena bisa menjadi rangsangan bagi tindakan pelecehan seksual;Tanamkan rasa malu sejak dini dan ajarkan si kecil untuk tidak membuka baju di tempat terbuka, juga tidak buang air kecil selain di kamar mandi;

- Kalau anak2 masih usia batita bisa menjelaskannya saat anak2 mandi. Mis tunjukkan bagian mana yg tdk boleh di sentuh

Tanggapan

Mau crita ya mb..

Pengalaman dr research pas acara TANGKIS yg bontang ikuti beberapa waktu yg lalu, kebetulan tema yg sama, mayoritas korban tidak merasa bahwa ia sedang dizholimi istilahnya, dipegang2 oleh pelaku diem aja. Melongo (maklum faktor usia anak. mgkn ia sedang mencerna apakah yg terjadi padaku ini? Baik kah burukkah?)

Jadi bagi para ortu, jika anak terlihat ada perubahan sikap sedikit saja sebaiknya jgn diabaikan. Pasti ada sesuatu yg membuatnya berubah sikap. Semoga juga bukan hal buruk, naudzubillah..

3. Feli Mulyani

Bagiamana jika seorang anak sdh mengalami hal buruk tersebut, dan sikap para orang tua yang menjadi korban harus seperti apa?

Jawaban:

- Yg pertama org tua hrs menyadari secepatnya jk ada perubahan sikap pd anaknya, misal murung dsb. Lalu lakukan pendekatan persuasif dan yakinkan anak bahwa dia bisa bercerita apa saja hal yang membuat dia merasa tdk nyaman, dan yakinkan bhw ortu tdk akan marah.

- Saya akan dampingi, beri perhatian ekstra hingga anak merasa dilimpahi kasih sayang ortuny, dan terus menguatkan. It's OK, life must go on, i know you strong baby... selalu kita ulang2 kata2 tsb.. diharapkan akan tertanam dlm alam bawah sadar anak, dan anak akan dpt bangkit kembali. Suport keluarga sangat penting bagi anak korban kekerasan seksual.

- Selanjutnya dapat mencari bantuan dr pihak terkait misal psikolog, dokter, dan kepolisian. Di setiap daerah sdh tersedia P2TP2A yg merupakan gabungan unsur utk menangani kaaua kekerasan pada perempuan dan anak

- Alihkan Anak Pada Kegiatan yang Lebih Positif

Anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan mendapatkan trauma mendalam, umumnya akan membuat anak menjadi lebih pendiam, murung dan seringkali menutup diri. Nah, agar anak tak melulu merasakan ketakutan dan dihantui kepanikan yang mendalam. Maka tidak ada salahnya orangtua mengupayakan segala hal agar anak bisa teralihkan pada kegiatan yang lebih positif sesuai dengan hobinya. 

Kekerasan seksual terhadap anak dapat terjadi di mana saja, bahkan dalam lingkungan yg nampak baik sekalipun. Sebagai orang tua, tetaplah semangat dalam membersamai ananda, lakukan edukasi melalui berbagai media dengan cara yang menyenangkan. Amati setiap perubahan, dan lakukan pendekatan dari hati ke hati. Selamat membersamai ananda.


Yuliana, 17 Mei 2018