Kamis, 19 April 2018

Buaya Dan Duri

#Day2
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsay
#GrabYourImagination

Di tantangan hari ke 2 ini, saya mulai bercerita hasil karangan sendiri. Meski kurang terkonsep dengan baik. Masih spontan. Namun anak-anak suka aja dengarnya. Dan termasuk abang Daffa yang awalnya sempat tidak  mau diajak rebahan di tempat tidur. Berasa sudah besar sehingga dia menganggap cerita saya adalah bohong belaka.
Namun inilah tantangan saya bagaimana membuat abang tertarik dan mendengarkan cerita saya sampai habis tanpa merusak suasana yang saya bangun bersama adik-adiknya.

Cerita berjudul Buaya dan Duri

Di sebuah danau yang tenang airnya. Di tengah hutan nan lebat. Hiduplah sekelompok buaya; mereka satu keluarga. Ada ayah, ibu, kaka, dan adiknya.

Hari itu, sang adik sedang merintih kesakitan.

‘Aduh sakit, gigiku sakit bu’. Kata adik buaya berkeluh kepada ibunya.

‘Ada apa, tadi kamu baik-baik saja. Kan baru selesai makan?’

‘Iya bu, gigiku sakit sekali. Sepertinya gara-gara makanan yang aku makan tadi.’

‘Emang tadi kamu makan apa?, tanya ibu

‘aku tadi makan ikan besar.’
‘Oh. Ikannya keras tidak?’ selidik ibu.

‘Iya keras bu. Aku tidak tahu kalo ikan itu banyak durinya dan durinya keras juga.’

‘Sini, ibu mau liat mulutmu. Buka ya!’  Bujuk ibu

‘Nga mau, sakit bu. Tiap aku buka lebar, pasti sakit.’

‘Adek, kalo tidak mau dibuka. Gimana ibu bisa bantu?’

Setelah beberapa saaat. Adik buayapun mau membuka mulutnya perlahan.

‘Aaaaaa’. Adik membuka mulunya.

‘Oh itu, ibu sudah temukan masalahnya. Tahan sebentar ya, ibu mau ambil.’

‘He eh.’ Adik sambil terus membuka mulutnya.

‘Ini dia,’ tampak ibu memegang seseuatu. Tajam sekali.

‘Apa itu bu?’. Adik bertanya.

‘Ini duri ikan nyangkut disela gigimu. Akibatnya menghalangimu untuk membuka mulut dan akh’irnya sakit.’ Jelas Ibu.

‘Alhamdulillah.’  Adik buaya bersyukur sakitnya sudah hilang.

Nanti-nanti adik harus selalu hati-hati jika memakan ikan yang besar dan memang ada ikan yang dagingnya banyak namun durinya juga banyak.’ Ibu menjelaskan lagi.

‘Baik bu, aku akan mengingatnya’. Janji adik.

Alhamdulillah sesi cerita malam ini didengarkan oleh abang , Alta dan Fayyas sampai selesai. Beberapa kali saya sertakan pertanyaan untuk memancing abang dan Alta juga. Agar mereka tetap bersemangat mendengarkan.

Dan abang tidak sadar kalo dia akhirnya bisa mendengarkan sampai selesai meski awalnya menolak.

Dongeng memang bisa menghipnotis siapa saja apalagi anak-anak. Tidak ada yang bisa menolaknya apalagi dikemas dengan gaya bahasa, bahasa tubuh yang menarik dan intonasi seru.
Kali ini saya tidak menggunakan alta peraga.
Namun semua senang mendengarkannya.

Yuliana, 20 April 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar