Senin, 04 Desember 2017

MENGENAL BENDA TERAPUNG DAN TENGGELAM

#Day13
#Tantangan10Hri
#Level6
#Kuliah BunsayIIIP
#IloveMath
#MathAroundUs

Mengenalkan kecerdasan matematika/logis tidak selalu berhubungan dengan angka dan hitung-hitungan namun bisa juga dengan mengajak mereka mengeksplore apa saja yang berhubungan dengan kelogisan.

Seperti pagi ini kami akan membuat satu kegiatan yang berhubungan dengan daya nalar anak-anak. Memang kegiatan ini sudah sering kita lakukan namun kita jarang memaknai sebuah kegiatan “biasa”  menjadi sebuah pembelajaran berharga.

Dan kegiatan hari ini adalah mengenal konsep terapung dan tenggelam.
Dimulai dengan mempersiapkan baskom yang cukup besar terus diisi dengan air bersih dan benda-benda lainnya seperti spon, gelas mineral kosong, batu dan bola.

Ternyata dek fayyas sudah tidak sabar untuk bermain air. Karena ada air yang banyak jadi maunya maen air saja. Dek fayyas mulai memasukkan bola ke dalam baskom. Dia  berkali-kali mencoba menenggelamkan bolanya tetap saja bola tersebut kembali memantul ke permukaan. Fayyas begitu gembira dengan apa yang dia kerjakan.

Kemudian satu persatu benda yang dipersiapkan tadi dimasukkan ke dalam air. Diawali dengan spon. Alta memegang spon kuat-kuat terus saya minta dia menenggelamkan sponnya kedalam baskom. Sponnya tetap terapung seberapa kuatpun alta menekan dan mencoba mengisi spon dengan air tetap saja si spon akan kembali ke permukaan. Semakin cepat meneggelamkan maka semakin cepat juga spon akan naik.

“ Hayo, kenapa sponnya selalu ke permukaan?”, tanya saya.

“Karena ringan, mi”, jawab alta.

Kemudian batu, batunya dilempar saja ke dalam baskom. Dan ternyata baru langsung tenggelam tidak naik ke permukaan.

“ Nah, sekarang kenapa batunya tidak bisa naik kayak spon tadi?” tanya saya lagi menguji nalar alta.

“Kan batu berat, mi”, alta menjawab dengan penuh percaya diri.

Dari dua percobaan ini saja, saya yakin alta sudah mampu memahami konsep benda yang bisa terapung dan tenggelam. Dari analisa kecil ini mampu mengenalkan sebuah konsep yang akan selalu dipahami sampai dia besar nanti.

Kemudian percobaan kami lanjutkan dengan benda ke 3, yaitu gelas air mineral kosong. Saya coba lempar gelasnya ke dalam baskom. Yang terjadi gelasnya meski dalam keadaan miring tetap tidak bisa tenggelam malah terapung dipermukaan. Terus saya isi gelas tersebut dengan air sampai penuh. Saya minta alta masukkan gelas berisi air tersebut ke dalam baskom. Dan gelas tadipun tenggelam.

“Kenapa gelas yang tadi terapung, sekarang bisa tenggelam?”, saya memancing analisa alta.

“Karena gelasnya diisi air dan air itu berat jdi gelasnya tenggelam,” jawab alta

“Bravo….!,” saya memuji alta karena sudah mampu menganalisa dengan tepat meski usianya baru 4,7 tahun.

Pengennya sih menjelaskan secara ilmiahnya namun sayang ilmu saya belum jauh soal sain. Jadi menjelaskan ke alta dan fayyas juga dengan bahasa sederhana yang mereka mengerti saja. Bahwa jika bahannya plastik maka akan tetap terapung diair. Kecuali benda berbahan plastik tadi diisi dengan benda yang berat. Maka benda tersebut akan tenggelam.

Yuliana|5 Desember 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar