Rabu, 31 Mei 2017

Games Tantangan 10 hari #day1

#level1
#day1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Terdengar suara berisik dari arah kamar mandi yang ada disamping rumah. Ternyata alta (4 y)  sedang mandi sembari membuka kran dengan sangat derasnya terus terdengar juga suara cekikikan ternyata setelah saya liat, alta sedang mandi sambil maen bersama temannya.

Dan alta mandinya dengan bercebur di dalam bak toiletnya. Air didalam bak toilet penuh dengan busa samponya.

Saya langsung ingat poin dalam komunikasi produktif yaitu mengendalikan emosi saat seperti ini. Memang maunya ingin marah saja karena dia lagi asyik buang-buang air ledeng ( jadi langsung ingat kalo tagihan air sekarang naik 30% hedeh..).

Terus kalo marah-marah maka tidak akan menghasilkan apapun. Awalnya, Saya coba atur napas dulu beberapa menit sebelum mendatangi dia ke kamar mandi. Mencoba menyelami apa yang dia rasakan saat itu. Alta tampak kegirangan sambil berkata “ aku mandi pake sampo banyak, ami”.

Huh …hah…atur napas lagi. Sampo yang baru dibeli sudah habis separoh dan tentu saja lantai jadi licin.

Sembari memberikan handuk yang dia lupa membawanya dan tak lupa eye contact dan mengatur intonasi serta suara,
saya : “ alta kok mandi lagi?”
alta : “ iya, aku sennnnaaang mandi pake busa banyak”
saya : “ Ini handuknya, baknya kan sudah penuh. Tolong matikan dulu krannya “.
(selesai dia mematikan krannya ) saya pun lanjut mengatakan apa yang saya inginkan
Saya : “ alta habis mandi, air di dalam bak nya harus dikuras sampai habis ya…, karena sudah tidak bisa digunakan untuk mencuci pipis/ee (*maaf) lagi.”
Alta : “kenapa?” (sambil terus mengguyur tubuhnya)
Saya : “ kan sudah tercampur sama sampo, kasian yang lain pake air bekas sampo.”

Alhamdulillah alta langsung mengerti,  Altapun langsung keluar dari bak toilet tersebut dan mengeluarkan air berbusanya sembari menyiram lantai kamar mandi yang licin tersebut.

-----------------------------------------
Apa yang saya peroleh dari berkomunikasi dengan alta tadi, saya mempelajari dan mempraktekkan beberapa dari poin komunikasi produktif seperti mengendalikan emosi, mengatur intonasi dan suara, eye contact, mengatakan apa yang saya inginkan dan KISS.
Saya meski harus banyak belajar dan praktek terus agar hasil maksimal.

31 Mei 2017
Banjarmasin City

Sabtu, 27 Mei 2017

Nhw 8

Nhw#8_Yuliana_IIP Kalimantan 1

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Pada nice homework #8 kali ini, saya harus meggali dan menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga secara teknis dengan mengambil satu aktivitas yang sudah saya tulis di kuadran SUKA dan BISA pada nhw#7 yaitu

MENDAMPINGI DAN MEMBERSAMAI BELAJAR ANAK.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)

>  Saya ingin menjadi Fasilitator belajar anak homeschooling (praktisi homeschooling)

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Yang ingin saya lakukan adalah
> Membersamai anak dalam belajar mereka dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja

> Belajar bersama anak dalam menggali dan mengobservasi fitrah saya dan juga anak-anak

> Memperkenalkan berbagai aktivitas positif disekitar mereka

> Membentuk komunitas belajar khusus anak-anak homeschooling usia dini dan usia sekolah dilingkup kecil

> Berkegiatan bersama dengan orangtua yang memiliki tujuan yang sama

> Menemukan resource agar anak bisa belajar lebih jauh sesuai fitrahnya

> Berusaha bertemu dengan maestro dan belajar dari mereka.

> Merekam semua kegiatan anak- anak dalam bentuk porfolio

> Belajar, belajar, belajar untuk jadi fasilitator anak-anak dengan lebih sering membaca buku, mengamati anak-anak dalam keseharian dan aktivitas mereka, peka terhadap sekitar sebagai media belajar mereka.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
> Saya ingin memiliki pemahaman tentang siapa diri saya sebelum saya memahami anak-anak saya agar saya bisa membersamai belajar mereka.

> saya ingin memiliki sebuah komunitas homeschooling usia sekolah dan usia dini sehingga bisa berkegiatan bersama secara rutin

> saya ingin membentuk sebuah yayasan yang bisa menaungi anak- anak dalam proses homeschooling mereka di daerah saya

> Saya ingin memiliki tempat yang bisa digunakan sebagai tempat belajar sekaligus taman bacaan untuk anak- anak  membaca dan berkegiatan

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

Yang ingin saya capai dalam kehidupan ini adalah

> Menjadi Hamba yang bertakwa
> Menjadi Istri yang diridhoi suami
> Menjadi Ibu yang selalu bisa menjadi tauladan terbaik buat anak-anak
> Menjadikan anak lelaki sebagai suami idaman, sholeh, bertanggungjawab, berkarakter dan berakhlak mulia, imam buat keluarganya kelak

> Menjadikan anak perempuan Mampu menjadi istri idaman, yang sholihah, taat suami, dan ibu yang bijak untuk anak-anaknya kelak

> bermanfaat buat orang banyak

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)

Yang ingin saya capai dalam 5-10 tahun ke depan adalah
> Mengantarkan anak-anak menuju cita-cita mereka dan mengenal fitrah mereka serta mengaplikasikan keahlian mereka untuk kemaslahatan orang banyak

> Melakukan travelschooling, jalan- jalan ke berbagai tempat dan daerah untuk belajar bersama anak-anak

> Memiliki sebuah yayasan yang menaungi dan memfasilitasi anak-anak homeschooling, anak putus sekolah, anak kurang mampu, dalam kegiatan belajar dan ujian mereka di daerah saya

> Memiliki taman bacaan gratis buat lingkungan sekitar

> Memiliki tempat untuk semua orang yang mau belajar baik itu anak putus sekolah, anak kurang mampu untuk belajar bersama sesuai minat, bakat , potensi dan fitrah mereka.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

> lebih percaya diri berbicara di depan publik
> mencari totur buat anak pertama belajar komputer
> melanjutkan berbagi CD/DVD parenting
> mencari PKBM untuk anak pertamamendaftar ikut ujian kesetaraan
> Menguasai Bahasa Inggris lagi karena sudah lama fakum.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

15 Maret 2017

Yuliana



Nhw 5

Nhw#5_Yuliana_IIP Kalimantan 1

Belajar Bagaimana Belajar (Learning how to learn)

Membaca nhw 5 kali ini cukup membingungkan awalnya, karena kita diminta membuat design pembelajaran ala kita.

Mencari makna dari kata design pembelajaran saja cukup panjang dan agak rumit buat saya yang selama ini kerjanya hanya menjadi Ibu rumah tangga saja.

Jadi saya coba menggunakan cara yang dijabarkan dalam materi sesi 5 yaitu mencari tau HOW, WHAT, WHEN, WHERE, WHAT dan WHICH One.

Jadi saya pahami dulu
Apa makna dari design pembelajaran tersebut? selanjutnya

Saya coba memaknainya ala saya
Dengan pertama-tama mengenal tipe belajar. Saya baru mengetahui tetang tipe belajar saya kira-kira 8 tahun yang lalu. Tipe belajar visual auditory.
Dimana sejak SD saya suka sekali mencatat, meresume dan membuat catatan kecil. Sampai-sampai karena saya mempunyai tulisan tangan yang rapi sehingga sering kebagian tugas menulis dipapan tulis.
Membuat catatan kecil untuk mata pelajaran yang kebanyakan hapalan sudah biasa saya lakukan sampai kuliah.  Saya biasanya mencatatnya dikertas kecil yang saya gulung-gulung panjang per mata pelajaran. Semacam contekan tapi alhamdulillah saya tidak pernah menggunakannya untuk mencontek. Karena dengan mencatat seperti itu saya lebih fokus dalam membaca dan memahami isi buku pelajaran. Karena itu pulalah saya mudah menghapalnya.

Saya termasuk yang bisa fokus dan konsentrasi kalo suasana sekitar saya tenang. Juga setiap saya menerima informasi/petunjuk penting saya selalu mencatatnya karena saya tidak akan bisa mengerti hanya dengan mendengarkannya saja.  Membaca buku juga harus terdengar suara sendiri baru bisa mengerti apa yang dibaca.

Apabila ujian, saya lebih suka ujian tertulis daripada ujian lisan. Buat saya mengolah kata dengan lidah lebih sulit daripada dengan menulisnya.

Saya lahir dan besar dikeluarga yang tidak punya kebiasaan membaca. Begitu juga lingkungan sekitar. Buku yang saya jumpai dulu hanyalah buku pelajaran.
Setelah menikah, saya dan alhamdulillah suami juga hobby baca sehingga kami selalu mengenalkan buku sejak anak-anak masih kecil.
Dari SMP sampai kuliah memang tidak ada campur tangan orangtua dalam pemilihan jurusan yang saya ambil. Namun bidang pekerjaan yang pernah saya jalani sedikit melenceng dari ilmu yang saya pelajari meskipun masih berkaitan.

Kemudian,  memunculkan rasa ingin tau tentang apa itu design pembelajaran?

Saya mulai membaca ulang dari nhw 1 sampai nhw 4.
Design pembelajaran yang bagaimana yang ingin saya buat ?
tentunya yang sesuai dengan kemampuan saya.

Di nhw#1 saya menyebutkan ingin mempelajari ilmu parenting di universitas kehidupan ini. Jadi seperti apa design pembelajarannya?

Design pembelajaran yang saya pahami adalah sebuah pola belajar, pola kegiatan yang terencana, proses dalam mempelajari suatu ilmu dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Jadi Pola belajar yang saya terapkan pada diri saya sendiri adalah:
Pertama :
Mengenal tipe belajar saya : Visual auditory
Yaitu dengan meresume, mengumpulkan materi-materi, baik berupa artikel, popcast, ebook, audio dan video
Dan sekarang mulai mendengarkannya kembali dan mencatatnya lagi.

Kedua :
Mengenal kecerdasan majemuk ; setelah saya pelajari dari 8 jenis kecerdasan majemuk yang paling menonjol pada diri saya adalah visual spasial, liquistik , dan interpersonal
Saya suka mendokumentasikan baik berupa foto, video dan tulisan saat mengerjakan sesuatu.
Saya juga ingin berlatih mengembangkan kecerdasan yang dominan yang saya miliki namun juga bisa memaksimalkan kecerdasan lainnya (multiple inteligent adalah salah satu ilmu yang saya perlukan untuk misi hidup saya).

Ketiga :
Mengikuti webinar dan seminar baik online ataupun offline untuk menambah referensi saya

Keempat:
Bertemu dengan teman-teman yang mempunyai tujuan yang sama dan berdiskusi bersama. Ini penting buat saya. Karena saya juga butuh membangun jejaring .

Terus bagaimana dengan design pembelajaran anak-anak?
Sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu saya memutuskan untuk memilih jalur homschooling untuk anak-anak. Awalnya rencana homeschooling tersebut untuk anak kedua kami  karena anak pertama saya masih sekolah formal. Tentang homeschooling sendiri saya mengetahuinya sejak 8 tahun yang lalu, namun karena sumber, referensi dan praktisi belum ada di kota saya sehingga niat itupun disimpan sementara.
Sambil terus mematangkan niat dan memantaskan diri serta mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Dan akhirnya 2,5 tahun yang lalu, anak pertama saya keluar dari sekolah formalnya dan memutuskan homeschooling. Sejak itulah Kami pun sepakat untuk belajar bersama-sama.

Karena usia anak saya sekarang sudah 11 tahun, berarti sudah termasuk homeschooling usia sekolah. Jadi dia sudah bisa menentukan mau belajar apa, dimana, kapan dan dengan siapa. Tentu saja awalnya kami juga mengalami masa deschooling. Masa peralihan dari yang sistematis ke dinamis.
Sebagai orangtua tugas saya menemani, membersamai, menjadi fasilitator dan mereview apabila dibutuhkan.

Dengan tipe belajar gabungan dari kinestetik dan visual, anak saya menyukai dunia komputer dan games. Dia sanggup berlama-lama di depan komputer apabila ada hal yang sangat menarik yang ingin dicapainya.
Beberapa hasil dari gambar dengan komputer dan membuat games sendiri sudah dia buat. Itupun hanya belajar melalui youtube dan otodidak.
Mengenai pelajaran formalnya. Dia juga sudah membuat sendiri jadwalnya. Artinya dia punya jadwal pelajaran yang harus dia pelajari  dan pahami setiap harinya. Namun belajarnya hanya 15 menit saja per mata pelajaran dengan waktu flexibel. Karena buat saya itu sudah cukup untuk mempelajari satu mata pelajaran per hari.
Diawal homeschooling saat kami masih diluar pulau, kami hanya mengikuti kegiatan yang diadakan komunitas. Anak saya belum ada kegiatan diluar itu. Namun sejak pindah kembali ke kota asal yang dimana komunitas homeschooling belum ada yang sesuai definisi homeschooling kami. Jadi kegiatan belajar kami kebanyakan dilakukan secara online dengan memilih tempat belajar bisa dimana saja.
Kegiatan belajar yang saya persiapkan dan hasil kesepakatan  (bisa direvisi lagi) :
Ada jadwal harian
* Ada jadwal mingguan (ini dibuat sendiri oleh anak)
*Agenda bulanan (baru januari – februari 2017 ini)
* Goal 2017
* Porfolio per bulan
* Hasil belajar juga diposting ke blog dan facebook

Untuk menjabarkan kegiatan-kegiatan tersebut setiap anak berbeda disesuaikan dengan tipe belajar anak masing-masing :
* anak pertama saya tipe belajarnya kinestetik visual. Dengan kecerdasan majemuk yang dominan adalah kinestetik, visual spasial, musikal, naturalis dan liquistik.

Jadi lebih banyak kegiatan praktek langsung.
Seperti : mereview, narasi, membuat video belajarnya, memfoto kegiatan dan projeknya.
Memberikan projek, karena kesukaannya adalah dunia komputer dan games. Setiap minggu saya memberikan projek dan tantangan padanya.
Semoga bulan depan kami sudah bisa mendapatkan tutor yang ramah anak.

*anak kedua usia 4 tahun  tipe belajarnya : Visual auditory
dan pengamatan saya mengenai kecerdasan majemuknya : visual spasial, liquistik, interpersonal, intrapersonal dan musikal.
Dia lebih suka menggambar, kegiatan mengggunakan worksheet, bernyanyi dan berdandan.

Pola pembelajaran yang saya terapkan adalah :

>Bermain
Kebanyakan tanpa perencanaan, biasanya dengan bermain bersama, ngobrol tentang apa saja yang anak rasakan, alami, lebih banyak bertanya untuk melatih kepekaan anak. Sedangkan membeli mainan hanya disesuaikan dengan kemampuan kami saja

>Stimulasi
Memberikan perhatian penuh ke anak, menjaga fisik dan psikis anak, kadang mengikuti bukunya slow and steady untuk stimulasinya

>Eksplorasi
Melibatkan anak dalam kegiatan di rumah sehari-hari, jalan-jalan, ke taman, bertemu orang baru, lingkungan baru dan aktivitas baru.

Kadang sesekali di pagi hari selama 30 menit kami melakukan kegiatan mengisi worksheet sederhana, menggambar, mewarnai dan mencocokkan gambar. Kami juga menyediakan papan bintang untuk memicu semangatnya.

*anak ketiga
Karena usianya baru 9 bulan, stimulasi motorik kasar dan motorik halus sesuai checklist bukunya slow and steady, fokus pada kesehatannya, memastikan tumbuh kembangnya berjalan baik.  Mengajaknya bicara sebanyak & sesering mungkin,  tertawa, bercerita, membaca buku bersama, mengenalkan nama benda disekitar, mendengarkan musik, mendengarkan muratal, bermain dengan anak lain dan bernyanyi bersama.

Jadi design pembelajaran untuk anak-anak dan saya adalah menikmati kebersamaan bersama dan memperkuat bonding. Menjaga spirit rasa ingin tau anak-anak dan saya agar menjadi pembelajar sejati.

25 Februari 2017
Yuliana

Nhw 4

NHW#4_Yuliana_IIP Kalimantan1

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

> Saya masih tetap memilih jurusan ilmu Parenting yang meliputi : ilmu pengasuhan, pendidikan dan psikologi anak

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
> Dalam 1 minggu ini setelah saya membuat checklist Indikator tersebut, ada beberapa didaftar tersebut yang belum saya kerjakan secara maximal, apalagi yang berhubungan dengan anak-anak.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
> Bidang yang saya ingin kuasai adalah Pendidikan anak dan homeschooling
Misi hidup : Menjadi manusia yang seutuhnya yang bisa berguna baik bagi suami, anak-anak dan masyarakat.
Bidang : Pendidikan anak dan homeschooling
Peran : Motivator

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Ilmu yang ingin saya perlukan untuk menjalankan misi hidup saya adalah :

* Ilmu Multiple Inteligent  : Mempelajari 8 jenis kecerdasan dan hubungannya dengan fitrah anak
* Ilmu Parenting Nabawiyah : Mempelajari pengasuhan Rasulullah, para nabi dan para sahabat
* Ilmu Bahasa Inggris : Writing dan Spoken
* Bunda Sayang : Pendidikan anak an keluarga
* Bunda Cekatan : Manajemen waktu
* Bunda Produktif : Mempelajari ilmu pengembangan diri, public speaking dam membuat blog
* Bunda Saleha : Belajar memantaskan diri manjadi ibu yang memberikan tauladan buat anak-anak

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

> Saya memulai perjalanan KM 0 pada usia 35 tahun. Memang tampak terlambat tapi saya yakin untuk sebuah keinginan belajar tidak ada kata terlambat. Saya akan berusaha mencapai 10.000 jam untuk belajar semua ilmu-ilmu tersebut (insyaAllah). Untuk itu saya menetapkan 4 jam sehari untuk mencari ilmu, membaca buku, membaca literasi, mengikuti seminar/webinar, mengikuti pelatihan/workshop baik online ataupun offline. Belajar langsung dengan praktisi yang kompeten dibidangnya.

Milestone  yang ditetapkan adalah sbb  :
KM 0 – KM 5( tahun 1- 5 ) : Mempelajari ilmu Multiple Inteligent, parenting Nabawiyah dan Bunda sayang
KM 5 – KM 6 (tahun 6 ) : Mempelajari ilmu pengembangan diri, public speaking dan Bunda Cekatan
KM 6 – KM 7 (tahun 7 ) : Mempelajari Bahasa Inggris writing/spoken dan Bunda produktif
KM 7 – KM 8 ( tahun 8) : Mempelajari ilmu seputar Bunda Saleha

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
> InsyaAllah saya akan terus berusaha memantaskan diri saya dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Alhamdulillah saya sudah menyelesaikan Nhw 4  ini. InsyaAllah bisa memenuhi kreteria dan maksud dari semua pertanyaan. Amin

18 Februari 2017

Nhw 3

NHW#3_Yuliana_IIP Kalimantan 1

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

> Alhamdulillah usia pernikahan kami hampir 13 tahun. Banyak suka & duka silih berganti, banyak tantangan dalam membangun rumahtangga kami, Banyak peristiwa yang menambah kedewasaan kami dalam mengarungi kehidupan. Kami juga menjalani LDM. Belajar untuk menerima peran dalam kehidupan ini dengan ikhlas. Allah pasti sudah punya rencana yang teramat indah. Semoga tahun ini Allah mengizinkan kami untuk bisa berkumpul tinggal bersama-sama.

Mengenai perasaan cinta, kata-kata mesra, pujian dan rayuan. Rasanya sudah jarang terdengar ditelinga.Rutinitas, jarak & waktu bahkan sinyal kadang membatasi hal tersebut. Kalau rayuan masih sering saya terima tapi kalau berbentuk sebuah surat atau untaian kalimat penuh cinta dari mulai berkenalan sampai sekarang saya belum pernah melakukan ataupun menerimanya.

Dan melalui kelas matrikulasi iip,  saya harus memenuhi tantangan ini yaitu  menulis dan mengirimkan 'surat cinta', saya memilih media WhatApps untuk mengirimnya karena suami lagi diluar kota. Surat versi saya yaitu membuat untaian kata mengenai rasa bersyukur saya kepada suami.
Dan setelah suami menerima dan membaca untaian rasa syukur saya tersebut, respon awalnya ialah suami langsung menelpon saya kemudian mengatakan kalimat pamungkasnya atau lebih tepatnya kalimat bercanda yang apabila dia menerima untaian kata seperti ucapan selamat, atau untaian doa maka dia selalu membalas dengan kalimat  'Dengan ucapan yang sama...'. ya itulah ekspresi dari suami dan saya sudah menebak kalimat itu yang akan diucapkannya.

Ternyata keesokan harinya ada respon lainnya,  suami mengirimkan chat kalo dia akan memberikan saya sesuatu yang memang saya ingin dan butuhkan. Dan Alhamdulilalh pagi hari akhirnya suami membalas surat saya. Perasaan saya campur aduk dan terharu sampai tak terasa air mata mengalir. Sungguh rasanya ingin segera memeluknya dan mengatakan betapa saya mencintai dan menghargainya sampai saat ini.
Terimakasih My Api

ini adalah surat yang saya kirimkan:

9 feb 2017

Letter for my Api

Alhamdulillah hampir 13 tahun yang lalu Allah mempertemukan kita dalam sebuah tempat yang terbaik

Alhamdulillah Allah melancarkan semua proses perkenalan dan pernikahan kita

Alhamdulillah kini hampir 13 tahun pula usia pernikahan kita

Alhamdulillah Allah mengamanahkan 3  anak yang sehat, cerdas dan sholih sholihah

Alhamdulillah meski ujian dan tantangan selalu datang silih berganti dalam bahtera rumahtangga kita, api masih selalu menguatkan dan menyemangati ami

Alhamdulillah api selalu sabar dan ikhlas menerima segala kekurangan dan kelemahan dalam pribadi ami

Alhamdulillah setiap saat api mau berusaha belajar memperbaiki sikap ke anak-anak dan memperbaiki ibadah

Alhamdulillah meski pelan, ami tau kalo api ingin selalu bisa dekat dengan kami dan berada di dekat kami, insyaAllah.

Dan terimakasih pula atas kesetiaan api selama ini dan juga kepercayaaan api.

Wassalam

ini adalah balasan suami:

Salam

Tak terasa waktu bgitu cepat berlalu walau sesungguhnya telah 13 tahun kita lalui dalam kebersamaan ....

Meski kebersamaan kita tak sepenuhnya kita jalani bersama tp percayalah keberadaan ku sampai saat ini karena karena ami dan karena kehadiran 3 org yunior kita yg telah hadir mengisi hari2 kita ...

Meski kita tak sepenuhnya bersama secara fisik namun yakinlah sedetik pun api tak pernah lupa kalian ...karena kalian adalah amanah dr sang khalik ...

Syukur kepada Allah Swt atas karuniaNya pd api karena telah dibri kesempatan menyayangi kalian ..

Maafkan api karena belum bs bersama dan mmbahagiakan kalian ...

Yakinlah bahwa keberadaan kita tak terlepas  dr rencana dan kehendak  Allah Swt ..

Kita patut bersyukur, berusaha, dan berdoa...

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Potensi anak pertama usia 11y 10m (lk)
* Rajin beribadah
* Berhati lembut
* Suka membantu pekerjaan dirumah
* Mempunyai imaginasi tinggi
* suka membuat reka adegan dengan mainannya
* Suka beraktivitas dengan gerak
* Penggembira
*Suka berdagang
* Suka menggambar dengan media komputer
* Mampu membuat games di power point
* Mampu memix n max lagu-lagu diaplikasi DJpro
* Menirukan suara penyiar radio Desta (saat sebagai Dudung)
* Berteman lintas usia

Potensi anak kedua usia 4y (pr)
* Suka Mengatur
* Berkemauan keras
* Mampu berpikir logis
* Tak mudah capek
* Supel
* Rasa percaya diri tinggi
* Berjiwa kompetisi
* Mampu bekerjasama
* Suka menolong
* Senang berbagi
* Suka membela yang tersakiti
* Penyayang
* Tertarik dengan buku
* Negosiator

Potensi anak ketiga 9m (lk)
* Cepat beradaptasi dengan orang yang  baru dia kenal
* Mulai mengoceh untuk mengekspresikan keinginannya
* mulai tertarik dengan lingkungan sekitar

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

kekuatan potensi yang saya miliki :
Mandiri, sabar, pikiran terbuka, cermat, teliti, penuh ide, pemikir, disiplin dengan waktu, suka kerapihan, sistematik, Menjadi tempat orang curhat, mudah akrab, suka belajar hal baru, berhati melo.

Dengan melihat kekuatan potensi yang saya miliki, saya sadar betul mengapa Allah memberi saya keluarga yang seperti sekarang ini. Dimana saya harus bisa berperan ganda baik sebagai ibu dan ayah sekaligus agar kekosongan yang harusnya diisi oleh suami bisa terpenuhi. Dan saya tahu betul kehadiran suami juga sangat berpengaruh banyak untuk tumbuh kembang fisik dan psikis anak-anak.

Sebagai istri yang mempunyai suami yang kerjanya berpindah-pindah, jaraknya jauh, kadang miskin sinyal dan pulang pun tidak tau kapan. Saya harus bisa mendampingi, membersamai, menstimulus untuk menemukan dan menggali minat , bakat serta potensi anak-anak sesuai dengan fitrah mereka.

Apalagi kami bersama-sama memutuskan memberanikan diri untuk mengambil alih tanggungjawab pendidikan anak-anak kami yaitu menempuh jalur homeschooling.
Dengan homeschooling kami ingin memberikan pelajaran dan pengalaman berharga dalam keseharian dan masa depan mereka. Dan menjadikan mereka insan yang mampu membangun relasi dengan Allah, relasi dengan diri sendiri, relasi dengan orang lain dan relasi dengan perubahan, terus mampu memiliki life attitute, life skill, communication skill, thingking skill, kreatifitas dan membuat produk dalam kehidupan mereka.
Sehingga mereka nantinya mampu berkontribusi dan peka dengan lingkungan sekitar dan orang lain.

Untuk itu sebagai ibu, guru pertama dan fasilitator buat anak-anak, saya pun harus membenahi diri dan mampu memantaskan diri saya dengan terus membuka wawasan, menambah ilmu, belajar dari mana saja, kepada siapa saja dan kapan saja.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

> Alhamdulillah Saya beserta keluarga kecil saya kembali tinggal di rumah orangtua saya setelah lebih dari 14 tahun saya tinggal terpisah, berpindah-pindah sampai harus keluar pulau. Namun disinilah saya sekarang ditempat dimana saya lahir dan tumbuh remaja.

Di lingkungan saya tinggal sekarang, adalah daerah padat penduduk, tingkat kesenjangan sosial cukup timpang, tingkat kriminal cukup meresahkan, ancaman penyalahgunaan narkoba sudah merambah anak kecil, minat baca yang kurang, belum lagi pola asuh yang keliru yang diterapkan ke  anak-anak mereka membuat lingkungan ini sebenarnya kurang kondusif untuk anak-anak saya tinggal.

Namun  Allah berencana lain, Allah pasti punya hikmah dibalik tiap kejadian. Orangtua saya hanya tinggal ibu yang sudah berusia 61 tahun, beliau hidup sendiri setelah ayah wafat 2 tahun yang lalu dan kedua adik saya juga tinggal ikut suami mereka. Diberi kesempatan untuk menemani dihari tua beliau dan berbakti lebih banyak lagi, makan bersama,berbagi ilmu kajian majelis dan lain-lain adalah anugerah dan kesempatan luar biasa.

Karena lingkungan yang tidak ramah anak inilah membuat saya ingin sekali berkontribusi memperbaiki dan mengedukasi para orangtua dalam mendidik anak mereka

Merubah sebuah pola pengasuhan yang sudah ada secara turun temurun dilakukan adalah tantangan yang luar biasa. menumbuhkan minat belajar pengasuhan yang bijak buat para orangtua memang butuh extra semangat dan niat yang kuat. Tidak bisa instan dan tidak bisa hanya sendirian.

Untuk itu, saya bersama teman-teman relawan lainnya membentuk komunitas parenting yang fokus kegiatannya adalah membagikan CD dan DVD yang berisi pengetahuan tentang ilmu parenting dan pengasuhan anak secara gratis baik melalui facebook atau mengantarkan langsung kepada teman yang sungguh berminat. Kami juga pernah beberapa kali mengadakan kopdar saling sharing pengalaman pengasuhan anak.
InsyaAllah usaha ini akan membawa perubahan. Amin.

> Tantangan berikutnya adalah pilihan kami yang menghomeschoolingkan anak-anak kami. Dimana disini belum ada komunitas homeschooling yang bisa diajak untuk berkegiatan bersama layaknya waktu kami masih tinggal di seberang pulau. Istilah homeschooling saja masih asing buat orang-orang terdekat dan bagi yang pernah mendengar kata tersebut, anggapan atau pemahaman mereka juga masih kurang tepat dan condong keliru.
Memang kami sadar bahwa pilihan kami ini beda dan akan banyak pertanyaan dan kesangsian akan pilihan kami. Namun kami sudah membulatkan tekat  inilah jalan yang kami tempuh untuk pendidikan anak-anak kami. Wallahualam.
Untuk itu sambil terus berjalan dengan apa yang kami yakini, kami juga terus berharap komunitas yang baru beberapa bulan kami bentuk dengan beberapa keluarga disini mampu saling mendukung.

Membentuk komunitas dan ikut berkomunitas adalah cara kita untuk saling menguatkan, saling bahu membahu, saling menyemangati, saling berbagi ilmu dan belajar bersama menuju cita-cita masa depan dunia dan akhirat yang lebih baik

12 Februari 2017

Yuliana


Nhw 2

NHW#2_Yuliana_IIP Kalimantan 1

Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan
Versi Yuliana

1. Sebagai individu

* Sholat tepat waktu
* Membaca surah Ar rahman, surah yasin, surah al waqiah dan al mulk setiap hari
* Sholat dhuha dan Tahajud minimal 2x seminggu
* Minum air putih minimal 2 liter sehari
* Makan makanan sehat dan dimasak sendiri
* Olahraga 1x seminggu
* Membaca 2 judul artikel parenting tiap hari
* Mendengarkan majelis kajian setiap pagi

2. Sebagai istri

* Bertanya kepada suami mengenai hal apa yang membuatnya bahagia jawabannya hanya ada 3 ; sayang anak-anak, sayang suami dan ikhlas.

Jadi sebagai istri yang saya harapkan hanya Ridho suami dengan melakukan :
* Mencium tangan, cium pipi, cium kening dan berpelukan tiap suami datang dan berangkat kerja
* Menyediakan air putih hangat tiap suami datang
* Menyiapkan makanan yang sehat dan tidak memicu alergi pada suami
* Menjadi pendengar dan teman diskusi * seputar pekerjaannya
* Menutup aurat secara syarii apabila keluar rumah termasuk hanya ke teras rumah

3. Sebagai ibu

- untuk anak pertama usia 11 tahun 10 bulan (lk)

* Membiasakan sholat 5 waktu tanpa diingatkan
* Membiasakan sholat di mesjid tiap maghrib dan subuh
* Mengingatkan tiap jumat untuk bersiap jam 12 untuk mandi, berpakaian bersih dan membawa uang infaq ke mesjid
* Morajaah tiap pagi setelah mandi pagi
* Memastikan belajar dan mengerjakan tugas mapelnya setiap hari
* Memberikan waktu 2 jam perhari belajar dengan komputer
* Memberikan tantangan 1 projek per minggu berupa; narasi, video, foto atau resume
* Reading book 15 menit setiap hari
* Ke perpustakaan tiap kamis
* Berenang tiap sabtu
* Memeluknya setiap habis mandi dan setelah selesai sholat
* Memastikan mencuci baju sendiri tiap 2x sminggu

- Untuk anak ke 2 usia 4 tahun (Pr)

* Membacakan buku cerita sebelum tidur
* Membuat jadwal stimulasi belajarnya per minggu (motorik kasar, motorik halus, kognitif dan adab)
* Menidurkan di siang hari
* Menemani sikat gigi malam dan bak sebelum tidur
* Membaca doa mau tidur sebelum bobo
* Memeluk, mencium kapanpun dimanapun

- Untuk anak ke 3 usia 9 bulan (Lk)

* Memperdengarkan surah pendek setiap hari
*Memperdengarkan kalimat Tasbih, Tasmid, Takbir, Tahlil dan kalimat thayibah setiap hari
* Mengajak ngobrol, tertawa dan bercerita
* Menstimulasi motorik kasarnya per minggu sesuai ebook slow and steady
* Menyiapkan Mpasi homemade setiap hari dengan menu 4 bintang
* Membaca dan menyimpan info di grup wa MpASi mengenai resep/tips tentang mengolah makanan bayi
* Memandikan pagi jam 8 dan sore jam 17.30
* Memberikan ASI langsung kapanpun dan dimanapun secara syarii

02 Februari 2017

Kamis, 25 Mei 2017

QUIZ IBU-ANAK

Yuliana_IIP-Banjarmasin

QUIZ IBU - ANAK


Peserta (Daffa Aqila Atmalian Putra – 12 tahun)

Ditugas kedua ini, peserta diajak untuk mengenal Bagaimana membuat dan menulis diblog masing-masing.

Saya memang sudah memiliki blog sejak 2015. Saya menggunakan blogger. Namun selama ini blog tersebut untuk menceritakan atau sebagai portofolio homeschooling anak-anak saya. Memang sudah lama fakum karena lebih mudah posting ke facebook daripada blog.

Sejak ikut kelas Matrikulasi kemaren, saya mulai menggunakan lagi blog dan masih dengan akun yang sama saya buat blog ke 2 khusus atas nama saya pribadi.

Tugas kali ini melibatkan anak. Dan anak yang saya libatkan untuk tugas quiz ini adalah anak sulung saya yang berusia 12 tahun.

Timing wawancara quiznya pas saat dia lagi seru-serunya maen kelereng dirumah bersama 3 temannya dan adik-adiknya juga. Adiknya memang tidak ikut maen (yang tengah 4 tahun dan si bungsu 1 tahun) tapi sebagai ‘perusuh’ dan jadi anak bawang tepatnya.

Pertanyaan dan jawaban mengalir dengan ringan, karena saya tau persis kalo si abang ditanya saat berduaan saja maka jawabannya akan tidak optimal, banyak ngeyelnya.

Inilah jawaban quiznya :

* Apa perkataan yang sering Ibu bilang kepadamu?
Jawab: Beruntung batuah sugih kaya raya

( jawaban ini memang benar, sejak dia balita saya selalu mengucapkan pujian ini padanya. Meski sekarang agak mulai berkurang saya mengucapkannya).

* Apa yang membuat Ibu bahagia?
Jawab : Tertib dengan aturan Ibu

( sampai sekarang saya terus berusaha tidak terlalu perfeksionis pada anak-anak mengenai aturan dirumah, dan terus belajar bagaimana menjadi orangtua bijak).

* Apa yang membuat Ibu sedih ?
Jawab : Semua tidak patuh dengan ibu
(ini kebalikan dari pertanyaan sebelumnya saja katanya).

( Ternyata anak saya ini begitu mengenal saya dan juga memperhatikan saya… ‘maafkanya nak, mama juga masih terus belajar menjadi orangtua).

* Seberapa tinggikah Ibu ?
Jawab : Kurleb 156cm

( tepatnya tinggi badan saya adalah 155cm…)

* Apa hal yang paling Ibu suka mengerjakannya?
Jawab : Membersihkan rumah, memindahkan perabot rumah

( kadang seluruh anggota keluarga paham kalo saya mulai duduk-duduk santai sambil matanya melihat perabot rumah…’nih, pasti habis ini ada yang dipindahin’..hehe)

* Apa makanan kesukaan Ibu?
Jawab : Capcay

(ini jelas 100% benar, saya, suami dan si sulung menyuka makanan ini)

* Apa minuman kesukaan Ibu?
Jawab : Teh

(sebenarnya si Sulung nga yakin atas jawabannya sendiri, sebenarnya saya tidak begitu suka teh. Kalo minuman favorit saya adalah alpukat kerok..yummy)

* Jika Ibu pergi ke suatu tempat, kemana Ibu paling ingin pergi?
Jawab : Dubai

( Tidak saya duga si sulung menyimak tentang keinginan saya pengen pergi ke Dubai suatu hari nanti. Apalagi disana ada temen deket yang memang ngajakin kesana tahun depan, tidur di apartemennya, sekalian menemani keliling selama di Dubaimungkin nga ya? Amin dulu deh..:)

* Menurutmu bisakah kamu hidup tanpa Ibu?
Jawab : Bisa

( Saya yakin si Sulung mampu, karena dia sudah sejak kecil dipersiapkan untuk mandiri dengan dibekali lifeskill dasar).

* Apakah Ibu pernah membuatmu terganggu? Jika pernah, bisa ceritakan bagaimana?
Jawab: Pernah. Saat lagi maen seru-serunya terus dipanggil.

( Hehe..ini bener banget, si Sulung memang keseringan maen di luar rumah atau di halaman depan rumah. Dia maen dengan teman-teman sebayanya sesama anak cowok dengan bertualang keluar rumah, seperti maen sepeda, kerumah teman-temannya di gang sebelah, maen layang-layang, mencariikan ikan di empang dll..seringnya dipanggil untuk jagain si bungsu).

* Apa kegiatan yang kamu sukai dilakukan bersama ibu?
Jawab : Ngobrol, cerita-cerita.

( Alhamdulillah sampai saat ini saya masih sering mendengarkan cerita-cerita serunya tiap kali dia maen diluar rumah dengan teman-temannya. Ceritanya macam-macam. Kadang yang positif kadang sudah menjurus pada hal yang sangat mengkhawatirkan. Tapi saya tau persis si Sulung mampu menangkal pengaruh buruk dari teman-temannya. Si Sulung homeschooling dan teman-temannya semuanya anak sekolah. Tapi si Sulung tahu kalo apa yang teman-temannya lakukan salah dan dia tidak mau ikut-ikutan. Saat saya mendengar ceritanya, saya selalu bersyukur, Allah masih menjaga anak saya dari pengaruh luar).

* Apa pekerjaan Ibu ?
Jawab : Ibu Rumah Tangga

( Alhamdulillah Saya bersyukur Allah memberi kesempatan kepada Saya untuk menjadi Ibu Rumah Tangga saja sekarang. Fokus hanya kekeluarga saja. Sembari terus berusaha mengupgrade diri menjadi orangtua betulan tanpa malpraktik)

* Apa warna kesukaan Ibu ?
Jawab : Hitam

( Dulu waktu saya remaja bukan hitam warna favorit saya. Tapi karena koleksi hitam yang lebih banyak jadi anak saya taunya inilah warna kesukaan saya).

* Seberapa besar sayangmu pada Ibu ?
jawab : Satu milyar abad

( haha.. waktu Saya denger jawaban dia, pengen ketawa. Tapi ditahan aja, jawabannya memang seperti becanda. Tapi ekspresi dia saat mengucapkannya biasa saja, tak ada kesan becanda akan ucapannya. Mungkin saking dia sayangnya dia menjabarkannya dengan nominal itu. Alhamdulillah. I love you my boy…eh si tengah dan si bungsu juga).

Itulah jawaban-jawaban quiz dari si Sulung. Sedang suami sekarang lagi dinas keluar kota dan disana juga miskin sinyal. Jadi si Sulunglah yang menjadi teman berbagi cerita tentang apa saja setiap hari.


26 Mei 2017
Banjarmasin City